Windy Wulandari, Nurini Aprilianda, Mufatikhatul Farikhah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono No. 169 Malang e-mail: windywulandr@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor penyebab naiknya angka kekerasan seksual terhadap anak di Kota Malang serta untuk menganalisis bentuk perwujudan perlindungan hukum yang diberikan oleh P2TP2A Malang terhadap anak korban kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan empiris dengan hasil penelitian faktor penyebab naiknya jumlah angka kekerasan seksual di Kota Malang berdasarkan analisis penelitian yang dilakukan di P2TP2A Kota Malang mengungkapkan bahwa kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kota Malang sebenarnya bisa meningkat karena kesadaran hukum masyarakat meningkat, kesadaran dari orang tua terhadap fenomena kekerasan seksual, pandemi covid-19, dan perkembangan teknologi. Dalam upaya perwujudan perlindungan hukum terhadap anak korban kekerasan seksual, P2TP2A Kota Malang memberikan layanan pengaduan, rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, pemulangan dan reintegrasi sosial terhadap anak korban kekerasan seksual. Dalam penelitian ini, P2TP2A Kota Malang mengalami kendala dalam mewujudkan perlindungan hukum terhadap anak korban kekerasan seksual yaitu bocornya identitas anak korban ke publik sehingga anak korban dan keluarganya mendapatkan stigmatitasi dari lingkungan sekitarnya.Kata kunci: kekerasan seksual, anak korban, P2TP2A Abstract This research aims to find out and analyze the contributing factor to the rising incidence of sexual violence against children in Malang City and the realization of legal protection provided by One-Stop Service for Women’s Empowerment and Child Protection (henceforth referred to as P2TP2A) Malang for children concerned. This research employed an empirical approach, discovering that the rising number of cases of sexual violence against children in Malang stemmed from low awareness among the members of the public and parents regarding this violence, covid-19 pandemic, and technological development. To protect young victims from sexual violence, the P2TP2A of Malang City provides services for people to express their grievances, health rehabilitation, social rehabilitation, legal aid, transfer, and social reintegration for the victims of the violence. The P2TP2A is facing problems in realizing the legal protection for the children as victims of sexual violence because the leak of the identity of the victims has given the victims and their families a stigma.Keywords: sexual violence, child as victim, P2TP2A