Residents of Gegesik 2 Public Middle School are all Muslim, the results of observations of students' daily behavior have not shown Islamic culture. In general, PAI teachers in Gegesik 2 Public Middle School in Cirebon Regency have fulfilled the requirements as PAI teachers who have leadership competencies. The establishment of an Islamic culture driven by PAI teachers with their leadership competencies was hit by several obstacles. Internal barriers include the absence of a perception of the concept of Islamic culture. While the external obstacles came from parents, who held that Gegesik 2 Public Middle School was a public school so there was no need to "imitate" schools that were characterized by Islam. However, these obstacles can be overcome through approaches and giving understanding. The Islamic culture developed in Gegesik 2 Public Middle School is an implementation of Islamic Shari'a that is taught in class, that is through habituation programs that are implemented in a planned manner. There are two forms of Islamic culture, namely behavioral and physical. The forms of behavior include the midnight prayer in congregation, reciting the Koran, 3 S (smile, greetings and greetings), duhuha prayer, jamiyyah, istighotsah and pilgrimage. While the physical forms include the existence of mushalla buildings, calligraphy. This aims to remind school members of the importance of implementing Islamic teachings in lifeKeywords: Leadership competency, Islamic culture Abstrak . .Warga SMP Negeri 2 Gegesik seluruhnya beragama Islam, hasil pengamatan terhadap perilaku keseharian siswa ternyata belum menunjukkan budaya Islami. .Secara umum, guru PAI di SMP Negeri 2 Gegesik Kabupaten Cirebon telah memenuhi syarat sebagai guru PAI yang memiliki kompetensi leadership. Pembentukan budaya Islami yang digerakkan oleh guru PAI dengan kompetensi leadership-nya terbentur beberapa kendala. Hambatan intern diantaranya belum adanya satu persepsi tentang konsep budaya Islam. Sedangkan hambatan dari luar, datang dari para orang tua, yang berpandangan bahwa SMP Negeri 2 Gegesik merupakan sekolah umum sehingga tidak perlu “meniru” sekolah yang bercirikan Islam. Namun kendala tersebut dapat diatasi melalui pendekatan dan pemberian pemahaman. Budaya Islami yang dikembangkan di SMP Negeri 2 Gegesik merupakan implementasi dari syariat Islam yang diajarkan di kelas, yaitu melalui program pembiasaan yang diterapkan secara terencana. Terdapat dua bentuk budaya islami, yaitu perilaku dan fisik. Bentuk perilaku diantaranya adalah shalat dzuhur berjamaah, membaca alquran, 3 S (senyum, salam dan sapa), shalat dluha, jamiyyah, istighotsah dan ziarah. Sedangkan bentuk fisik diantaranya adalah adanya bangunan mushalla, kaligrafi. Hal ini betujuan untuk mengingatkan warga sekolah tentang pentingnya melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan.Kata Kunci : Kompetensi leadership, Budaya Islami