Glassie Lovely Anggitha Dahna Maringka
Universitas Sam Ratulangi Manado

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PRODUK RUSAK DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PADA UD. GLADYS BAKERY MAUMBI Maringka, Glassie Lovely Anggitha Dahna; Tinangon, Jantje J.; Tirayoh, Victorina Z
Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol 2, No 2 (2014): Jurnal EMBA, HAL 716-840
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.957 KB) | DOI: 10.35794/emba.2.2.2014.4413

Abstract

Perusahaan berupaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Tetapi dalam pelaksanaannya tidak lepas dari kendala yang disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan oleh karyawan, keterbatasan kemampuan mesin dan kurangnya pengawasan terhadap pelaksanaan proses produksi. Dengan adanya produk rusak maka akan timbul permasalahan dalam perhitungan harga pokok produksi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi terhadap produk rusak dalam perhitungan harga pokok produk pada usaha UD Gladys Bakery Maumbi. Data yang digunakan adalah data primer. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dimana data dan informasi diperoleh dari UD Gladys Bakery dideskriptifkan secara kuantitatif  berupa biaya produksi yang menjadi dasar dalam perhitungan harga pokok produksi. Hasil penelitian ini adalah penelitian pada UD Gladys Bakery didapati adanya produk rusak yang bersifat normal dan laku dijual. Perlakuan akuntansi terhadap produk rusak yang bersifat normal dan laku dijual ialah hasil penjualan dari produk rusak tersebut akan menjadi pendapatan lain-lain, tidak untuk mengurangi harga pokok produksi. Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti ialah pemilik usaha lebih mengawasi tenaga kerja khususnya pada bagian produksi agar dapat meminimalisir terjadinya kerusakan produk. Kata kunci: produk rusak, perlakuan akuntansi produk rusak