Alat Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah terjadinya kehamilan yang sifatnya sementara atau permanen. Alat kontrasepsi hormonal seperti Pil/tablet, Suntik, Implan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku pemilihan jenis kontrasepsi hormonal di Desa Kemurang Wetan Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes Tahun 2013Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik. Jumlah populasi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu aseptor KB hormonal yang berdomisili di Desa Kemurang Wetan Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes yang berjumlah 157 responden yang terdiri dari 95 ibu asepstor KB suntik, 43 KB implan dan 19 KB pil.Hasil uji statistik diperoleh nilai P-Value = 0,000, 0,020, 0,002, 0,000, 0,001 (P-Value 0,05), hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak, berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan, pengetahuan, dukungan suami, umur, sumber informasi dengan perilaku pemilihan jenis kontrasepsi di Desa Kemurang Wetan Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes tahun 2013. Hasil uji statistik diperoleh nilai P-Value = 0,231, 0,079 (P-Value 0,05), hal ini menunjukan bahwa Ho diterima, berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan, pendapatan dengan perilaku pemilihan jenis kontrasepsi di Desa Kemurang Wetan Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes tahun 2013.Kata Kunci: Pendidikan, Pengetahuan, Dukungan suami, Umur ,Sumber InformasiPendahuluanUpaya pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia adalah dengan program Keluarga Berencana (KB). Program KB yang ditujukan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah dengan mengajak seluruh masyarakat pasangan usia subur untuk menjadi akseptor KB. Semakin banyak penduduk yang turut berpartisipasi dalam program KB, maka angka kenaikan laju pertumbuhan penduduk yang berlebihan akan bisa di tekan.Pelayanan Kontrasepsi (PK) adalah salah satu jenis pelayanan KB yang tersedia. Sebagian besar akseptor KB memilih dan membayar sendiri dari berbagai macam metode kontrsepsi yang tersedia. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit. Tidak hanya karena banyaknya jumlah metode yang tersedia, tetapi juga karena metode-metode tersebut mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual, dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi. Dalam memilih suatu metode, wanita harus menimbang berbagai faktor, termasuk status kesehatan mereka, efek samping potensial suatu metode, konsekuensi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, besarnya keluarga yang diinginkan, kerjasama