Tri Isnani
Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DETEKSI VIRUS JAPANESE ENCEPHALITIS PADA MANUSIA DAN VEKTOR DI KABUPATEN TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR Nova Pramestuti; Tri Wijayanti; Dyah Widiastuti; Tri Isnani
Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit Vol 12 No 1 (2020): Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/vk.v12i1.2649

Abstract

Japanese encephalitis is a zoonotic disease transmitted by mosquitoes with pigs as the main reservoir. A small percentage of infected people experience acute encephalitis syndrome, with one in four cases fatal. Recently, the existence of a growing pig population has the potential to increase the risk of JE transmission in Tulung Agung, East Java, Indonesia. The purpose of this study was to detect JE infection in humans and mosquitoes in Tulungagung Regency. A cross-sectional design was conducted from March to October 2016. Human blood screening was carried out in six hospitals in Tulungagung and the mosquitos survey was carried out using human landing collection, resting collection, and light trap around the pig farms in Kaliwungu District. Detection of JE infection was carried out by indirect immuno-linked immunosorbent assay (ELISA) testing of IgM/IgG in human serum samples and Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Transcription reaction in mosquitoes. The ELISA test showed that one of 19 human serum samples was confirmed positive with JE specific IgG. The result of the mosquito survey showed that Anopheles vagus was predominantly collected in Kaliwungu village, while Culex quinquefasciatus was was predominantly species collected in Pulosari Village. The analyses using molecular assays showed that all captured mosquitoes were negative Javanese encephalitis virus (JEV). Abstrak Japanese Encephalitis (JE) merupakan penyakit zoonotik yang ditularkan oleh nyamuk dengan reservoir utama babi. Sebagian kecil orang yang terinfeksi mengalami radang otak (ensefalitis), sekitar satu dari empat kasus berakibat fatal. Peningkatan populasi ternak babi di Kabupaten Tulungagung berpotensi menyebarkan virus JE. Tujuan penelitian untuk mendeteksi infeksi JE pada manusia dan nyamuk di Kabupaten Tulungagung. Penelitian dilakukan pada Bulan Maret-Oktober tahun 2016 dengan desain studi potong lintang. Survey darah manusia dilakukan pada enam rumah sakit di Kabupaten Tulungagung. Survei nyamuk dilakukan satu kali dengan metode umpan badan manusia dan perangkap cahaya, serta penangkapan nyamuk istirahat di sekitar peternakan babi di Kecamatan Kaliwungu. Deteksi infeksi JE dilakukan dengan pemeriksaan Indirect Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) IgM/IgG pada sampel serum manusia dan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) pada nyamuk. Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap antibodi IgM/IgG JE menunjukkan satu kasus positif IgG JE dari 19 sampel serum manusia yang diperiksa. Spesies nyamuk yang tertangkap di Desa Kaliwungu didominasi Anopheles vagus, sedangkan di Desa Pulosari didominasi Culex quinquefasciatus. Hasil pemeriksaan RT-PCR terhadap semua sampel nyamuk yang tertangkap menunjukkan negatif virus JE. Satu pasien ditemukan positif antibodi IgG Japanese encephalitis di Kabupaten Tulungagung.
PERAN LINTAS PROGRAM, LINTAS SEKTOR, DAN MASYARAKAT DALAM ELIMINASI MALARIA DI KAWASAN BUKIT MENOREH Bina Ikawati; Tri Isnani; Tri Wijayanti; Bondan Fajar Wahyudi; Jarohman Raharjo; Sunaryo Sunaryo; Zumrotus Sholichah
Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit Vol 12 No 2 (2020): Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/vk.v12i2.3404

Abstract

The elimination of malaria in the world is targeted in 2030. Java and Bali are targeted to get malaria elimination certification in 2023. The area in the Menoreh Hills, which is the border of 3 districts and two provinces, namely Magelang district and Purworejo district in Central Java Province; and Kulonprogo district, in Special Province of Yogyakarta. Magelang district has obtained a certificate of malaria elimination. This study uses a qualitative design with in-depth interviews with 4-6 informants in each district consisting of officers in the District Health Service, Public Health Center, District Planning and Development Agency, and People Welfare Unit in regional government. The activity was carried out from March 2018 to May 2019. The districts in the Menoreh Hills area have collaborated and held cross-regional meetings to eliminate malaria. Even though it had a different problem in human resources, funds, infrastructure, in general, cross-program has a role in the form of cooperation in activities that carried out together. The cross-sectoral involvement has not been seen much at the meeting, consolidation, and planning. Communities from three locations play a role in environmental cleanliness and migration surveillance. In the past, Magelang district has been active in collaborating cross-program and sectors as well as community participation compared to Kulonprogo and Purworejo districts, so that Magelang district can obtain a malaria elimination certificate first. However, currently, Kulonprogo and Purworejo districts have been active in collaborating cross-program and sectors, while in Magelang district are now weakening. The community already has awareness in the implementation of malaria migration surveillance. The community already has awareness in the implementation of malaria migration surveillance. Abstrak Eliminasi malaria di dunia ditargetkan pada tahun 2030. Jawa dan Bali ditargetkan mendapat sertifikasi eliminasi malaria pada tahun 2023. Kawasan Bukit Menoreh merupakan perbatasan dari 3 wilayah kabupaten dan 2 provinsi yaitu Magelang, Purworejo Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat ini, Kabupaten Magelang telah memperoleh sertifikat eliminasi malaria. Penelitian ini bertujuan menilai/menentukan status kemitraan/kerjasama, lintas program, lintas sektor dan peran serta masyarakat dalam eliminasi malaria. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode wawancara mendalam kepada 4-6 informan pada setiap kabupaten yang terdiri dari petugas di dinas kesehatan kabupaten, puskesmas, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta pemerintah daerah bagian kesejahteraan rakyat (Kesra). Kegiatan dilakukan pada bulan Maret 2018-Mei 2019. Kabupaten di Kawasan Bukit Menoreh telah melakukan kerjasama dan pertemuan lintas wilayah dalam menanggulangi malaria. Meskipun mempunyai kendala yang berbeda-beda dari segi SDM, dana, sarana pra sarana, secara umum peran lintas program berupa kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan bersama-sama. Lintas sektor yang terlibat belum banyak yang terlihat pada pertemuan, konsolidasi, dan perencanaan. Masyarakat dari ketiga lokasi berperan dalam kebersihan lingkungan, surveilans migrasi. Magelang lebih dahulu aktif melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta peran serta masyarakat dibandingkan Kulonprogo dan Purworejo sehingga dapat lebih dahulu memperoleh sertifikat eliminasi malaria. Saat ini kegiatan kerjasama lintas program dan sektor di kabupaten Magelang melemah. Sedangkan, Kulonprogo dan Purworejo telah aktif melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta peran serta masyarakat. Masyarakat sudah mempunyai kesadaran dalam pelaksanaan surveilans migrasi malaria.