Sri Yuliawati
Bagian Epidemiologi Dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

AKTIVITAS NOKTURNAL Aedes spp.VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA SEMARANG Retno Hestiningsih; Govinda Restu Syahputra; Martini Martini; Sri Yuliawati; M. Arie Wuryanto; Sutra Diyana; Susiana Purwantisari
Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit Vol 13 No 1 (2021): Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/vk.v13i1.3916

Abstract

Sendangmulyo Village is one of the DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) endemic areas in Semarang City. Previous studies reported that Aedes spp. active biting at night (nocturnal biting activity) in some areas in Indonesia. This indicates that changes in the blood-sucking behavior of Aedes spp mosquitoes can have an impact on dengue transmission. This research is a descriptive study with a cross-sectional study design. The study was conducted in 64 houses. The mosquito field collection was carried out using the resting mosquito collection method at 18.00-06.00 WIB. Observations of environmental parameters were also carried out to determine the temperature and humidity of the environment around the breeding grounds of Aedes spp. The results showed that there was a change in Aedes spp's blood-sucking activity from 16.00-17.00 WIB to 18.00-20.00 WIB. The distribution of Aedes albopictus in Sendangmulyo Village was 18% of the total Aedes spp. mosquitoes collected with a Resting Rate (RR) value of 0.98%. The average temperature and humidity in the area were 28.6 °C and 77.2%, respectively. This change in blood-sucking activity in Aedes spp has the potential to increase the risk of spreading DHF in Sendangmulyo Village. Dengue Hemorrhagic Fever vector control efforts need to be improved. Abstrak Kelurahan Sendangmulyo merupakan salah satu daerah endemis DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kota Semarang. Studi-studi sebelumnya melaporkan bahwa Aedes spp. aktif menggigit pada malam hari (aktivitas menggigit nokturnal) di beberapa daerah di Indonesia. Hal ini mengindikasikan adanya perubahan perilaku menghisap darah nyamuk Aedes spp. dapat berdampak pada penularan dengue. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross sectional. Penelitian dilakukan pada 64 rumah. Koleksi lapangan nyamuk dilakukan dengan metode koleksi nyamuk istirahat pada pukul 18.00-06.00 WIB. Pengamatan parameter lingkungan juga dilakukan untuk mengetahui suhu dan kelembaban lingkungan disekitar tempat perkembangbiakan Aedes spp. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan aktivitas menghisap darah Aedes spp dari pukul 16.00-17.00 WIB menjadi pukul 18.00-20.00 WIB. Sebaran Aedes albopictus di Kelurahan Sendangmulyo adalah 18% dari total nyamuk Aedes spp yang terkoleksi dengan nilai Resting Rate (RR) sebesar 0,98%. Rata-rata suhu dan kelembaban di daerah tersebut masing-masing adalah 28,6 °C dan 77,2%. Perubahan aktivitas menghisap darah pada Aedes spp ini berpotensi meningkatkan risiko penyebaran DBD di Kelurahan Sendangmulyo. Upaya pengendalian vektor DBD perlu ditingkatkan.
GAMBARAN PENGELOLAAN RANTAI DINGIN VAKSIN PROGRAM IMUNISASI DASAR LENGKAP (Studi Kasus di 27 Puskesmas Induk di Kabupaten Purwerejo) Ade Monalisa Girsang; Martini Martini; Sri Yuliawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 8, No 4 (2020): JULI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.019 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v8i4.26421

Abstract

Kesehatan adalah salah satu faktor yang menjadi penentu kesejahteraan sosial. Upaya upaya yang dapat dilakukan dalam mewujudkan kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu yang didukung oleh suatu sistem kesehatan nasional. Imunisasi adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam upaya menaikkan angka kesehatan. Upaya imunisasi dilakukan dalam bentuk mempersembahkan Vaksin yang mampu bertahan aktif dan khas pada manusia. Tujuan Penelitian untuk mendeskripsikan status pengelolaan rantai dingin Vaksin serta faktor pendukung program imunisasi dasar di 27 puskesmas induk Kabupaten Purworejo. Rancangan penelitian ini adalah observasional deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 27 Puskesmas induk di Kabupaten Purwerejo. Hasil penelitian menunjukkan Rata-rata skor adalah 40,shapiro wilks (sampel <50) menunjukkan bahwa p = 0,004 ( p ≤0,005) yang berarti data berdistribusi tidak normal. Berikut akan dikategorikan variabel perilaku penyimpanan Vaksin Berdasarkan total skor ( cut of point median ) sehingga mendapat petugas dengan kategori pengelolaan baik sebanyak 15 Petugas (55,6%). Faktor pendukung dalam pengelolan rantai dinginvaksin adalah Petugas yang kompeten dan kelengkapan perlengkapan pengelolaan rantai dingin Vaksin. Dari penelitian ini dapat diabaikan bahwa pengelolaan rantai dingin Vaksin di 27 Puskesmas Induk di Kabupaten Purworejo sudah dapat dikategorikan dengan baik sesuai dengan Permenkes Nomor 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
Kepadatan dan Tempat Potensial Perindukan Larva Aedes spp. di Tempat-tempat Umum di Kecamatan Mijen Kota Semarang Agnes Ajeung Dheandri; Sri Yuliawati; Retno Hestiningsih; Martini Martini; Siswi Jayanti
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.035 KB)

Abstract

Semarang city is one of the endemic areas of DHF disease in Central Java Province. Mijen District is the endemic area of DHF in Semarang City, with a spike in cases in 2020. One of the potential places of transmission of DHF is public places where people gather from various regions, so this place is at high risk of DHF transmission. The purpose of this study was to find out the density and potential place of the Aedes sp larvae. in public places Mijen District semarang city. The method used is observational analytics with cross sectional research design. The larva survey method uses the single larva method.  The sample of this study is 100 public places. The results of this study were mostly larvae found to be Aedes aegypti 30 (55.6%) and Aedes albopictus 24 (44.4%), the type of public places most larvae found was restaurant and bus station. Density of larvae Aedes sp. based on HI 54%, CI 26.47%, BI 63% so that density figure is in category 6-9 which means that the density of larvae is classified as high with a high risk of transmission of DHF disease caused by vectors. The larva-free index of 46% shows that it is still well below the national standard of ≥95%. The density of mosquito larvae should be controlled by conducting regular larval inspection by the janitor at the pulic places.