Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

RANCANG BANGUN BODI MOBILTUXUCI POLITEKNIK TEGAL Wawan Junaidi Usman
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 6, No 2 (2017): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v6i2.771

Abstract

AbstrakKemajuan jaman dan berkembangnya teknologi otomotif, membuat kehidupan dunia otomotif semakin dinamis. Bahan yang digunakan untuk membuat mobil waktu itu masih berupa kayu, kemudian berganti menjadi besi baja yang memiliki kekuatan baik, akan tetapi memiliki kelemahan bobot yang berat. Kemudian bergeser menggunakan bahan plat eyser, berkembang menggunakan bodi alumunium, maupun sekarang tren dengan bodi fiberglass yang memiliki bobot sangat ringan, bahan  yang  tidak  mudah  terbakar.  Serat  jenis  ini  biasanya digunakan sebagai penguat matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat gelas sebagain besar adalah  SiO2 dan  sisanya  adalah  oksida-oksida  alumunium  (Al),  kalsium  (Ca),  magnesium (Mg), natrium (Na), dan unsur-unsur lainnya, serat E-Glasss jenis serat yang dikembangkan sebagai penyekat atau bahan isolasi, Serat C glass jenis serat yag mempunyai ketahanan yang tinggi bentuk kendaraan berkembang sangat bervariasi, Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) merupakan Sebuah “Lomba mobil irit hemat energi” tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. KMHE yang populer dengan nama Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC) adalah kontes mobil hemat energi yang diselenggarakan setiap tahun yang dimulai pada tahun 2012 hingga sekarang, Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposi pembuatan bodi mobil urban tuxuci, desain bodi,desain bagian depan,desain bagian samping. Kata Kunci : Bodi mobil, Composite, Fiberglass, produksi.
RANCANG BANGUN RANGKA TRAINER SISTEM KEMUDI TOYOTA AVANZA Ahmad Faoji; Wawan Junaidi Usman
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 5, No 1 (2016): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v5i1.807

Abstract

AbstrakUntuk meletakkan komponen-komponen sistem kemudi Toyota Avanza tahun 2010 dibutuhkan rangka yang kuat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan rangka yang kuat dan mampu menahan beban yang bekerja saat pengoperasian trainer sistem kemudi Toyota Avanza. Pada dasarnya terdapat tiga kriteriutama dalam rancangan suatu rangka yaitu keamanan, kenyamanan, dan ekonomis. Penelitian ini menggunakan dongkrak hidraulik kapasitas 2 ton dengan asumsi sesuai beban yang bekerja pada kendaraan. Bahan yang digunakan pada rangka trainer sistem kemudi Toyota Avanza tahun 2010 adalah besi hollow 36 dan besi hollow 25 x 5.Hasil penelitian rangka trainer sistem kemudi Toyota Avanza tahun 2010 didapatkan tegangan tekan maksimum rangka utama sebesar 308,36 N/mm2, sedangkan tegangan tekan yang terjadi lebih kecil yaitu sebesar 85,306 N/mm2, tegangan lentur maksimum rangka utama sebesar 231,27 N/mm2, sedangkan tegangan lentur yang terjadi lebih kecil yaitu sebesar 127,96 N/mm2. Pada rangka landasan didapatkan tegangan tekan maksimum rangka landasan sebesar 327,16 N/mm2, sedangkan tegangan tekan yang terjadi lebih kecil yaitu sebesar 75,096 N/mm2, tegangan lentur maksimum rangka landasan sebesar 490,47 N/mm2, sedangkan tegangan lentur yang terjadi lebih kecil yaitu sebesar 103,4 N/mm2. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rangka trainer sistem kemudi Toyota Avanza tahun 2010 aman. Kata kunci : kekuatan rangka, rangka trainer sistem kemudi, tegangan tekan, tegangan lentur.
Analisis Kekuatan Tali Baja Mini Crane Dengan Penggerak Mesin Sepeda Motor Amin Nur Akhmadi; Wawan Junaidi Usman
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 8, No 1 (2019): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v8i1.2202

Abstract

Crane (mini crane) merupakan pesawat pengangkat yang digunakan untuk membantu dalam pemindahan bahan / material.  Mini crane membantu sistem pengangkatan karena efektif dan cepat untuk memindahkan bahan bangunan ke tempat lebih tinggi. Tali baja merupakann komponen penting di sebuah crane karena komponen tersebut berhubungan langsung dengan beban, maka perlu dilakukan penelitian tentang  kekuatan tali baja pada mini crane. Uji tarik tali baja di lakukan di Laboratorium Perindustrian Kabupaten Tegal, dengan metode uji benda sesuai dengan SNI 0076 : 2008.  Metode  uji tarik tali baja mengunakan mesin Shimadzu UH 1000 kNI dengan suhu ruangan 24°C.  Kekuatan tali baja sesuai dengan spesifikasi kekuatan mini crane dengan hasil uji tarik pada tali baja sebesar 411,96 kgf sehingga aman digunakan pada mini crane. Untuk tekanan gulungan satuan tali baja pada drum berat beban sebesar 200 kg didapatkan tekanan drum sebesar 1,30 kg, dengan dibantu puli majemuk (puli tetap dan bebas) yang memperingankan beban tegangan tali sehingga menjadi 100 kg dengan tegangan kait tunggal sebesar 70,71 kg.
Efektivitas Kecepatan Laju Pengikisan Terhadap Material Akrilik Dan Kayu Pada Mesin CNC Router M. Taufik Qurohman; Wawan Junaidi Usman
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 8, No 1 (2019): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v8i1.2209

Abstract

Kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang merupakan aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi. Terutama pada teknologi tepat guna salah satunya CNC Ruoter. Metode pengujian dengan cara melakukan pengujian pada motor Spindle CNC Router pada 800 rpm, dan 1000 rpm, pada material Akrilik dan Kayu Sengon, kemudian foto hasil pemakanan masing-masing dan simpulkan dari kedua variasi kecepatan dan bahan tersebut manakah hasil yang paling halus. Data hasil pengujian pada kecepatan 800 rpm pada material akrilik menghasilkan benda kerja yang kasar dan pada kecepatan 1000 rpm pada material akrilik menghasilkan benda kerja yang halus, dan untuk kecepatan 800 rpm pada material kayu sengon menghasilkan benda kerja yang kasar dan kecepatan 1000 rpm pada material kayu sengon menghasilkan benda kerja yang halus, jadi dapat disimpulkan dari kedua variasi kecepatan dan bahan tersebut kecepatan 1000 rpm lah yang menghasilkan benda kerja yang halus.
PENGARUH FEEDING TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN PADA PEMBUBUTAN RATA DENGAN SPESIMEN BAJA St 37 Amin Nur Akhmadi; Wawan Junaidi Usman
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 3, No 2 (2014): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v3i2.779

Abstract

AbstrakMesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas dalam proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat atau tools sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut Mesin bubut dipergunakan untuk pembentukan benda kerja menjadi bentuk-bentuk tertentu dengan cara pengelupasan yang menghasilkan tatal atau serpihan, Kecepatan putar benda kerja diatur oleh mekanisme gerak utama, yang terletak didalam kepala tetap. Metode analisa data dilakukan dengan metode eksperimen untuk mengetahui pengaruh feeding terhadap kekerasan permukaan pada pembubutan rata St 41 dengan putaran mesin 740 rpm, panjang feeding 20 mm dan sudut pahat 60º dengan pahat dan kedalaman feeding yang berbeda. Pada tahap pengujian pertama proses pembubutan dengan pahat HSS jerman diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar 8 mm, kemudianpengujiantahap kedua diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar7,5 mm dan pengujiantahap ketiga diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar7 mm. tahap pengujian pertama proses pembubutan dengan pahat HSS jerman diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar 8 mm, kemudianpengujiantahap kedua diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar7,95 mm dan pengujiantahap ketiga diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar7,9 mm. Kata kunci: mesin bubut, feeding,  baja St 37