Nurul Husniyati Listyana
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH WADAH, SUHU DAN WAKTU SIMPAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) Nurul Husniyati Listyana; Rahma Widyastuti; Widyantoro Widyantoro
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.401 KB) | DOI: 10.22435/jtoi.v12i2.1126

Abstract

ABSTRACT Meniran (Phyllanthus niruri L.) is a wild plant that used extensively as a raw material for traditional medicine but has not been cultivated yet. Meniran cultivation requires the availability of quality seeds and seedlings to produce the high productivity. The ability of seeds to germinate (seed viability) after the storage period is influenced by several factors both internal and external, including seed water content, genetic traits, initial viability and packaging material, storage temperature and humidity, microorganisms, and human factors.. The study aims to determine the effect of storage containers, storage temperature and time of storage on the power of meniran seed germination. The study was conducted in March-April 2018 at the B2P2TO2T Seed Laboratory. The research design was Factorial Completely Randomized Design with 3 factors and 3 replications. The first factor was a storage container consisting of plastic, paper envelopes and aluminum foil. Second factor was a storage temperature consisting of 0 ° C, -20 ° C and -50 ° C. The third factor was storage time which consists of 2 weeks, 4 weeks, 6 weeks, 8 weeks and 10 weeks. The results showed that the storage container and storage time had a significantly different effect on meniran seed germination. The storage time does not have a significant effect on germination. Together, the storage container, storage temperature and storage time do not have a significant effect on meniran seed germination. The interaction between the storage temperature and the storage time and the interaction between the storage container and the storage time give significantly different effects on germination. ABSTRAK Meniran (Phyllanthus niruri L.) merupakan tanaman liar yang simplisianya banyak dibutuhkan sebagai bahan baku obat tradisional namun belum dibudidayakan. Budidaya tanaman meniran memerlukan ketersediaan benih dan bibit yang bermutu untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi. Kemampuan benih untuk berkecambah (viabilitas benih) setelah masa penyimpanan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal, meliputi kadar air benih, sifat genetik, viabilitas awal serta bahan pengemas, suhu dan kelembaban ruang simpan, mikroorganisme, serta faktor manusia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh wadah simpan, suhu simpan dan waktu simpan terhadap daya perkecambahan benih meniran. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2018 di Laboratorium Benih B2P2TO2T. Desain penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 3 faktor dan 3 ulangan. Faktor 1 yaitu wadah penyimpanan yang terdiri dari plastik, kertas amplop dan aluminium foil. Faktor 2 yaitu suhu simpan yang terdiri dari 0°C, -20°C dan -50°C. Faktor 3 yaitu waktu penyimpanan yang terdiri dari 2 minggu, 4 minggu, 6 minggu, 8 minggu dan 10 minggu. Hasil penelitian menunjukkan wadah simpan dan waktu simpan memberikan pengaruh yang berbeda signifikan terhadap perkecambahan benih meniran. Suhu simpan tidak memberikan pengaruh yang berbeda signifikan terhadap perkecambahan. Secara bersama-sama wadah simpan, suhu simpan dan waktu simpan tidak memberikan pengaruh yang berbeda signifikan terhadap perkecambahan benih meniran. Interaksi antara suhu simpan dan waktu simpan serta interaksi antara wadah simpan dan waktu simpan memberikan pengaruh yang berbeda signifikan terhadap perkecambahan.
Analisis Produksi Temulawak Sebagai Bahan Baku Jamu Di Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu Nurul Husniyati Listyana; Meiviana Gina
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 2 No. 1 (2017): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Tropical Biopharmaca Research Center, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.038 KB) | DOI: 10.29244/jji.v2i1.24

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai analisis produksi temulawak sebagai bahan baku jamu di Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu. Temulawak merupakan tanaman obat yang banyak dibutuhkan oleh industri obat tradisional. Pada tahun 2003 kebutuhan simplisia temulawak menempati urutan pertama dilihat dari jumlah serapan ndustri obat tradisional. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha produksi temulawak sebagai bahan baku obat tradisional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, pengumpulan data dilakukan lewat teknik wawancara dan pengamatan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha produksi temulawak layak untuk dikembangkan. Produksi temulawak lebih efisien jika temulawak berasal dari hasil panen kebun sendiri dibandingkan dengan membeli temulawak segar dari petani.