Ronny
Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Blastocystis hominis pada Wisatawan Ronny
Majalah Kedokteran UKI Vol. 34 No. 4 (2018): OKTOBER-DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mkvol34iss2pp60

Abstract

Abstrak Blastocystis hominis merupakan protozoa terbanyak yang ditemukan dalam feses manusia dan di tularkan secara oro-fekal. Hingga saat ini, peran B. hominis sebagai penyebab infeksi di saluran cerna masih belum jelas, namun pada wisatawan, keberadaan protozoa tersebut sering menjadi masalah khususnya yang berpergian ke daerah tropis. Gejala klinis bervariasi mulai dari diare, demam, mual dan muntah hingga kelainan dermatologi. Diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan mikroskopis sediaan basah feses dan atau medium biakan. Pengobatan masih menjadi perdebatan sebagian peneliti beranggapan penyakit ini tidak perlu di obati karena dapat sembuh spontan. Penggunaan preparat metronidazol (MTX) dan trimetoprim-sulfametoksazol (TMP-SMX) menunjukan hasil yang baik untuk eradikasi protozoa ini. Pencegahan untuk wisatawan yang berpergian ke daerah tropis dapat dilakukan dengan menghindari makanan dan minuman yang dicurigai tercemar B. hominis.Kata kunci: blastosistosis, travel medicine, transmisi oro-fekal, diare, feses Abstract Blastocystis hominis is the most common protozoa found in human feces and transmitted through oro-fecal. Until now, the role of B. hominis as a cause of gastrointestinal infections remains unclear. In tourists, the presence of these protozoa is often a problem especially those traveling to the tropics. The clinical symptoms of this infection are vary from diarrhea, fever, nausea and vomiting to dermatological disorders. Diagnosis can be made by microscope examining the feces wet preparation under and Jones culture medium or Löwenstein–Jensen medium. The treatment for tourists also still a debate, some researchers state that this infection is considered as self-limiting disease. The use of metronidazole and trimethoprim-sulfamethoxazole showed good results for B. hominis eradication. Preventions for tourists who traveling to the tropics can be done by avoiding foods and beverages contaminated by B. hominis.Keywords: blastocistosis, travel medicine, oro-fecal transmission, diarrhea, feces