Abstract. Dengue hemorrhagic fever (DHF) is still a problem in some countries, resulting in 390 million infections a year in the world. DHF vaccine has not found so the treatment is focused on vector controls. Entomological data describing the bio ecology of vectors in the region can help vector control diseases moreeffectively. The study aims at assessing distribution, characteristic and risk factors in the habitat of Aedes larvain the DHF endemic region of West Ranomeeto subdistrict of Southeast Sulawesi province. This study is ananalytic observational study with a sectional study approach. Data collection was carried out using singlelarva method in 600 houses by purposive sampling. Data analysis uses chi square’s descriptive analysis andlogistics multinomial regression. The result shows larva density in Sindangkasih higher than Jati Bali. Ae.aegypti dominated in Sindangkasih and Ae. albopictus dominated in Jati Bali. Buckets, dispenser tray,refrigerator tray, container made of cements and plastics and container with volume <1 L and 20-100 L arerisk factors affected the exixtence of larvae in Sindangkasih (p<0.05). Plastic containers and dark-coloredcontainer are risk factors that influence the larva’s existence in Jati Bali (p<0.05). Differences in charateristicsof the larvae affect mosquito oviposition in Sindangkasih and Jati Bali. Therefore, it is important to monitorvector populations dynamic and breeding mosquito to prevent outbreak. Abstrak. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit arbovirus yang masih menjadi masalah di beberapa negara dan mengakibatkan 390 juta orang terinfeksi per tahun di dunia. Belum ditemukannya vaksin DBD, penanganan difokuskan pada pengendalian vektor. Data entomologi yang menggambarkan bioekologi vektor di wilayah dapat membantu pengendalian penyakit tular vektor lebih efektif. Penelitian ini bertujuan menganalisis distribusi, karakteristik serta faktor risiko habitat larva Aedes spp di daerah endemis DBD Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan dengan single larva method di 600 rumah secara purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis deskriptif chi square dan regresi logistik multinomial. Hasilnya menunjukan kepadatan larva di Sindangkasih lebih tinggi daripada Jati Bali. Ae. aegypti mendominasi di Sindangkasih dan Ae. albopictus mendominasi di Jati Bali. Ember, tatakan dispenser, penampungan air pada kulkas, wadah berbahan semen dan plastik, serta wadah bervolume air >1 L dan 20-100 L merupakan faktor risiko yang memengaruhi keberadaan larva di Sindangkasih (p<0,05). Wadah berbahan plastik dan wadah berwarna gelap merupakan faktor risiko yang memengaruhi keberadaan larva di Jati Bali (p<0,05). Adanya perbedaan karakteristik habitat larva yang memengaruhi perilaku oviposisi nyamuk di Sindangkasih dan Jati Bali. Oleh karena itu, penting dilakukan pemantauan dinamika populasi vektor, dan perkembangbiakan nyamuk untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus.