Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Optimalisasi Pemanfaatan Lahan untuk Mendapatkan Keuntungan Maksimum Studi Kasus Pada Perumahan Manunggal Karya Di Desa Sidomulyo, Kec. Anggana, Kab. Kutai Kartanegara Viva Oktaviani
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.808 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v4i1.2483

Abstract

East Kalimantan province's second largest after Irian Jaya, on its own growth and development of the population is also quite rapidly so that the housing needs also felt still shortcomings and do not meet existing needs, As befits District in Kutai, District Anggana a population of not less than 28 974 the soul, is also faced with the problem of housing to meet housing needs.To get the optimum benefit compared to the cost of production of investment in housing construction Manunggal Karya Sidomulyo Village - District of Anggana are feasible so that can know the number of each type-type to be built under the land and land for public facilities. The object of research in this study is a residential development in the village Karya Manunggal Sidomulyo - Subdistrict. The required data is secondary data, ie data retrieved management Manunggal Karya developer of residential development in the village Sidomulyo - Subdistrict. And the variable used is the selling price, the building area of each type of house that will be built Based on the analysis of linear methods can be concluded that development planning II by using the ratio of 6: 1: 2: 1 in accordance with the provisions of decent government dillaksanakan for the results obtained optimum gain in the amount of Rp 21,943,350,000, - the number of housing units is as follows: type 36 = 186 units, type 54 = 31 units, type 70 = 62 units and type 98 = 31 units. The total number of 310 units with a total land area of about 35 960 m2 unused. and land for public facilities 24 040 m2.
Pengaruh Perubahan Debit Banjir Periode Ulang 25 Tahun Akibat Sedimentasi Pada Sub Das Karang Asam Kecil di Kota Samarinda Yayuk Sri Sundari; Viva Oktaviani
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.186 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v1i1.4452

Abstract

For soil types in the Karang Asam Sub Watershed, it is a subtle material resulting from river sedimentation. The effect of biophysical conditions on land cover / land use on sedimentation is very influential when the flood discharge rises because there is no holding river so that the surface water flow becomes large and erosion occurs which results in sedimentation in the river so that the capacity of the river falls due to land use changes that occur erosion resulting in sedimentation into the river so that the capacity of the river is reduced. Reduction in river flow capacity can be caused by sedimentation originating from sedimentation in the River due to the absence of cover vegetation and the improper use of land. The results of the analysis of total sediment transport for all fractions (QB) using the Einstein formula in the Main River of Karang Asam Kecil obtained QB = 0.054 m3 / s, so that the results of this sediment transport are thought to cause siltation / sedimentation which can reduce the water holding capacity of the river.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Bersih Pada Perusahaan Daerah Air Minum Samarinda Seberang Viva Oktaviani; Heri Purnomo
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.879 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v5i1.2642

Abstract

Pada tahun 2008 Pemerintah Kalimantan Timur bermaksud akan mengadakan kegiatan Pekan Olahraga Nasional ke XVII yang akan diselenggarakan di Kota Samarinda tepatnya di wilayah Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran, dimana dalam pelaksanaan PON XVII nantinya akan sangat membutuhkan pasokan air bersih untuk kebutuhan di stadion dan di perumahan atlit. Begitu pula dengan Kecamatan Samarinda Seberang yang nantinya akan menjadi wilayah berkembang sesuai dengan arah perkembangan tata ruang wilayah Kota Samarinda dimana pasokan air bersih sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk diwilayah tersebut. Dengan alasan diatas maka penulisan ini dilakukan guna meneliti kemungkinan nilai kurang dan nilai tambahnya melalui suatu desain Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Bersih dengan memanfaatkan sebesar-besarnya potensi dan sumber daya alam di daerah, sehingga akan tercapai suatu rancang bangun instalasi pengolahan air bersih yang berteknologi sederhana namun tepat guna, lebih murah dengan memanfaatkan sebagian besar potensi alam di daerah setempat, mudah mengoperasikannya, effisien dan cocok untuk kondisi di daerah. Dengan ketentuan yang mengacu pada SK SNI 03-6774-2007 dan PERPAMSI maka penulis mengharapkan mendapatkan hasil dimensi ruang bak proses pengolahan dan dapat menjelaskan proses pengolahan masing-masing bak.     
Sistem Manajemen Instalasi Pengelolaan Air Bersih (IPA) Unit Gunung Lingai – Samarinda Utara Viva Oktaviani
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.366 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v2i1.4560

Abstract

Instalasi dan Pengolahan Air (IPA) PDAM Kota Samarinda Unit Gunung Lingai dengan kapasitas debit 100 liter/detik telah melayani pelanggan pada tahun 2018 adalah sebanyak 15.557 sambungan rumah.Permasalahan yang terjadi adalah dalam pendistribusian air saat ini dilakukan pengiliran, maka untuk menjaga kebutuhan air bersih ke masyarakat agar tetap terjaga perlu dilakukan langkah- langkah strategis dan efisien..Penelitian dengan melakukan survey lapangan, analisis dan dalam perhitungannya menggunakan metode Metode Eksponensial serta perhitungan sistem manajemen air bersih.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondisi tingkat pelayanan IPA Unit Gunung Lingai saat ini adalah : sambungan rumah 15.557, Produksi Air : 6.666.834 M3. Distribusi Air : 5.929.590 M3, Pendapatan Penjualan Air : Rp. 17.406.850.265 dan Biaya Operasi : Rp. 15.691.664.875. Sedangkan Proyeksi pelayanan 10 tahun ke depan (2026) adalah sambungan rumah 24.532 (SR), Produksi Air : 14.696.287 M3. Distribusi Air : 11.579.557 M3, Pendapatan Penjualan Air : Rp. 29.911.682.634,00 dan Biaya Operasi : Rp. 24.869.552.175,00 dan Program Peningkatan  Manajemen Pelayanan pada bidang Teknis Operasional, Bidang Keuangan, Bidang Pelayanan dan Pemasaran, Bidang Organisasi dan Manajemen serta Bidang Pengembangan SDM.