Chrecencya Ekarishanti
Departemen Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

VOLUNTARY INSTRUMENT PADA KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANTARGEBANG Chrecencya Ekarishanti; Kismartini Kismartini
Journal of Public Policy and Management Review Volume 8 Nomer 4 Tahun 2019
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.981 KB) | DOI: 10.14710/jppmr.v8i4.24878

Abstract

Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Kebijakan pengelolaan sampah di TPA Bantargebang sebagai tempat pemrosesan akhir yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membawa tanggung jawab pemerintah untuk memberikan pelayanan publik dalam pengelolaan sampah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori instrumen kebijakan milik Howlett & Ramesh serta teori faktor pendukung dan penghambat berjalannya peran oleh Horton & Hunt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dari voluntary instruments pada kebijakan pengelolaan sampah di TPA Bantargebang dapat terlihat dari kegiatan berikut: 1) pengurangan sampah, 2) penanganan sampah, 3) pendidikan dan pelatihan 4) penelitian dan pengembangan, 5) sosialisasi, 6) advokasi, 7) kemitraan dan 8) pendanaan. Di dalam menjalankan perannya, voluntary instruments yang terdiri dari family & community, voluntary organizations, dan private market menemui faktor pendukung, yaitu kompetensi, sosialisasi serta perilaku peran dalam pengelolaan sampah. Selain itu, terdapat faktor penghambat yaitu adanya konflik peran, masa peralihan peran dan ketidakcocokan peran dalam menjalankan pengelolaan sampah. Saran yang dapat diberikan adalah pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah, inisiasi dan aktivasi beberapa peran yang dimiliki agar turut berkontribusi secara masif dalam pengelolaan sampah, pemahaman terhadap urgensi pengelolaan sampah kepada seluruh pihak yang terlibat.