This Author published in this journals
All Journal DERIVATIF
Bambang Suhada Bambang Suhada
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Superda A Masyono Superda A Masyono; Bambang Suhada Bambang Suhada
Derivatif : Jurnal Manajemen Vol 9, No 1 (2015): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jm.v9i1.75

Abstract

Pengembangan objek wisata hendaknya dilakukan dengan lebih fokus melalui penataan dan pengembangan berbagai objek pariwisata secara gradual dan sistematis dengan melengkapi segala fasilitas pendukungnya. Tantangan ini tidak mudah dan karena itu diperlukan upaya maksimal dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur serta berbagai pihak terutama instansi/lembaga dan dunia usaha yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang pembangunan kepariwisataan, untuk saling bersinergi. Tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui dan menetapkan objek pariwisata yang perlu mendapatkan skala prioritas sebagai wisata unggulan yang akan dikembangkan serta mendapatkan rumusan strategi dalam rangka pengembangan objek wisata di Kabupaten Lampung Timur. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, dengan sampel penelitian sebanyak 12 Orang yang dianggap pakar dalam bidang kepariwisataan di Lampung Timur. Teknis analisis data yang digunakan menggunakan metode Analisis Weighted Product sedangkan untuk memperoleh strategi pengembangan kepariwisataan menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil analis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa objek wisata unggulan di Kabupaten Lampung Timur adalah Objek Wisata Taman Nasional way Kambas ranking 1 , Objek Wisata Balai Benih Induk Holtikultural rangking 2 dan Taman Purbakala Pugung Raharjo rangking 3. Strategi Pengembangan Objek wisata Unggulan Kabupaten Lampung Timur adalah sebagai berikut: (i). Melakukan Kerjasama dengan pihak Ke tiga (swasta) atau pihak keswadayaan masyarakat, (ii). meningkatkan dan mempertahankan aksesibilitas eksternal kawasan agar tingkat pencapaian objek daya tarik wisata mudah dijangkau oleh wisatawan, (iii). meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM agar pengelolaan objek daya tarik wisata lebih optimal, (iv). pengembangan fasilitas penunjang mengingat proporsi penggunaan lahan non terbangun masih besar, hal tersebut diatur oleh kebijakan pengembangan, dan pengembangan pemasaran invesatasi dan pemasaran wisata. Kata Kunci : Weighted Product, Pengembangan, Wisata Unggulan
PERAMALAN PRODUKSI GULA NASIONAL MELALUI PENDEKATAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK Bambang Suhada Bambang Suhada
Derivatif : Jurnal Manajemen Vol 3, No 1 (2009): VOl. 3 No. 1 Nopember 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jm.v3i1.66

Abstract

Pada awalnya ide jaringan syaraf tiruan (JST) berkembang dari komputer analog yang meniru otak manusia. Suatu JST terdiri atas banyak unit tunggal dan unit pengolahan sederhana yang berinterakasi melalui suatu jaringan pada antar koneksi. Melalui struktur jaringan inilah JST mampu belajar dan mengingat pola kompleks (Wilppu, 1999). JST belajar melalui dua paradigma utama yaitu pembelajaran tersedia (supervised learning) dan pembelajaran tak tersedia (unsupervised learning) (Fu, 1994)Otak manusia terdiri atas sel-sel syaraf yang disebut neuron, yang berjumlah sekitar 109 neuron. Neuron-neuron tersebut terbagi atas kelompok-kelompok yang disebut dengan jaringan, yang dibedakan berdasarkan fungsinya; setiap group mengandung ribuan neuron yang saling berhubungan. Setiap neuron mempunyai kemampuan untuk menerima, memproses, dan menghantarkan sinyal elektro kimiawi melalui jalur-jalur syaraf. Neuron buatan dirancang untuk menirukan karakteristik neuron biologis. Jaringan syaraf, dengan kemampuan luar biasanya dapat mengartikan data yang rumit, dapat juga digunakan untuk mengubah pola yang terlalu kompleks (banyak). Sebuah jaringan syaraf yang terlatih dapat disebut sebagai “pakar” untuk menganalisa di bidang informasiSistem JST merupakan suatu upaya untuk mensimulasikan hardware tertentu atau software yang rumit dengan elemen-elemen pemroses, disebut neuron, yang berlapis-lapis. Tiap neuron dihubungkan dengan tetangga terdekatnya dengan tingkat koefisien keterhubungan yang berbeda-beda, yang merepresentasikan kekuatan keterhubunganPeramalan dengan menggunakan pendekatan ANN ternyata memberikan nilai MSE yang sangat kecil mendekati 0. Hal ini berarti pendekatan Artificial Neural Network memiliki akurasi yang sangat tinggi dalam melakukan prediksi terhadap suatu model sistem.  Keakuratan ANN dalam memprediksi suatu model karena proses peramalan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang berpengaruh