Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Penyambungan dan Pengukuran Kabel Fiber Optik Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) pada PT.Telkom Kandatel Ternate Iswan Umaternate; M Zen Saifuddin; Hidayat Saman; Rintania Elliyati N
PROtek : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 3, No 1 (2016): PRotek : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.975 KB) | DOI: 10.33387/protk.v3i1.39

Abstract

Serat optik merupakan media transmisi yang menggunakan media cahaya sebagai penyalur informasi (data) yang menawarkan kecepatan data yang lebih besar sepanjang jarak yang lebih jauh. Sistem komunikasi serat optik dengan cepat mampu bersaing menggantikan sistem-sistem lain dengan keunggulan yang dimilikinya yaitu memiliki bandwith yang besar, redaman transmisi kecil, ukuran kecil, kemudahan penambahan kapasitas, performansi yang lebih baik, tingkat ketersediaan yang tinggi dan jaringan transport yang handal. Keunggulan serat optik dalam mentransmisikan data dalam kapasitas yang besar tidak terlepas dari beberapa kendala yang dapat mengakibatkan terganggunya proses transmisi. Transmisi dengan menggunakan kabel optik mengalami banyak redaman. Pada dasarnya redaman di dalam serat optik disebabkan oleh redaman kabel serat optik yang digunakan, redaman konektor ataupun redaman sambungannya. Beberapa redaman tersebut akan berpengaruh terhadap proses transmisi itu sendiri. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan jaringan kabel serat optik yang terpasang, diperlukan sebuah alat yang digunakan untuk memonitor seberapa besar redaman yang terjadi di sepanjang saluran kabel optik yang dinamakan dengan OTDR (Optical Time Domain Reflectometer). Dalam Kerja Praktek ini penulis mempelajari tentang penyambungan menggunakan metode fusion plice dan pengukuran kabel serat optik dengan OTDR untuk Kota Ternate dan menghitung power loss redaman perkilometernya. Kata kunci - Sistem Komunikasi Serat Optik, Penyambungan Serat Optik dan Pengukuran Redaman.
Sosialisasi Penggunaan Listrik Tenaga Surya Di kecamatan Ternate Tengah M. Yunus Hi Abbas; Hafid Saifudin; Rintania E. Nuryaningsih; Mochammad Apriyadi Hadi Sirad
Journal Of Khairun Community Services Vol 2, No 1 (2022): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v2i1.4459

Abstract

Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi nasional ditargetkan sebesar 23% di tahun 2025 dan meningkat menjadi 31% pada tahun 2050. Proses transisi energi ini dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang ketersediannya diperkirakan semakin berkurang serta untuk mengurangi dampak dari emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang berakibat langsung terhadap intensitas perubahan iklim, dengan melakukan perubahan secara gradual melalui investasi energi terbarukan di sektor pembangkit listrik.Pada sektor kelistrikan, target RUEN yang ingin dicapai yaitu kontribusi energi terbarukan sebagai pembangkit listrik sebesar 45 GW dari total kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional yang nilainya mencapai 135 GW pada tahun 2025. Dimana kontribusi pemanfaatan energi matahari ditargetkan sebesar 14% atau 6,5 GW. Untuk mewujudkan target 14% atau 6,5 GW kontribusi energi matahari pada tahun 2025, maka seluruh provinsi di Indonesia mendapatkan porsi untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Secara empiris, belum maksimalnya pemanfaatan PLTS di Maluku Utara disebabkan oleh masih kurangnya desiminasi, sosialisasi dan edukasi serta faktor regulasi dari pemerintah daerah itu sendiri terkait pemanfaatan teknologi PLTS khususnya PLTS rooftop