Zaini Muchtarom
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep Max Weber tentang Kepemimpinan Kharismatik Zaini Muchtarom
Refleksi Vol 2, No 3 (2000): Refleksi
Publisher : Faculty of Ushuluddin Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5946.934 KB) | DOI: 10.15408/ref.v2i3.14341

Abstract

Krisis kepemimpinan yang tengah dialami oleh bangsa Indonesia dewasa ini menggugah perhatian masyarakat untuk mencari sosok pemimpin yang mampu menumbuhkan kepercayaan yang telah lama hilang dari hati sanubari masyarakat. Dalam suasana krisis kepemimpinan semacam itu, timbul pertanyaan, apakah Indonesia memerlukan seorang pemimpin yang kharismatik?
Konsep Max Weber tentang Kepemimpinan Karismatik Zaini Muchtarom
Refleksi: Jurnal Kajian Agama dan Filsafat Vol 2, No 3 (2000): Refleksi
Publisher : Faculty of Ushuluddin Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ref.v2i3.14341

Abstract

Krisis kepemimpinan yang dihadapi Indonesia saat ini memunculkan keinginan masyarakat untuk menemukan sosok pemimpin yang dapat mengembalikan kepercayaan yang hilang. Dalam konteks ini, muncul pertanyaan mengenai perlunya pemimpin yang karismatik. Kepemimpinan karismatik mengandung unsur misterius yang memikat banyak orang, didasarkan pada kepercayaan intuitif dan hubungan emosional antara pemimpin dan pengikutnya. Ketaatan para pengikut terhadap pemimpin karismatik muncul karena penghargaan atas ketulusan hati dan misi pemimpin yang dianggap memiliki nilai spiritual tinggi. Hal ini menimbulkan sejumlah pertanyaan: Apa sebenarnya kharisma yang dianggap misterius dan memikat itu? Bisakah perilaku yang mencerminkan kepemimpinan karismatik diidentifikasi sehingga esensinya dapat dipahami? Apa yang membedakan kepemimpinan karismatik dari bentuk kepemimpinan lainnya? Dan, bisakah kharisma ditransformasikan atau dibentuk melalui pelatihan? Artikel ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hakikat kepemimpinan karismatik serta relevansinya dalam situasi krisis kepemimpinan di Indonesia.