Perusahaan Umum Lembaga Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) memiliki tuntutan kerja tinggi, tingkat kejenuhan tinggi, tekanan berat karena tiap harinya harus bertanggung jawab terhadap pemanduan dan pengawasan ratusan bahkan ribuan pesawat yang mengangkut ribuan hingga jutaan orang. Tanggung jawab terhadap keselamatan jiwa tentu saja merupakan beban mental tersendiri yang harus dipikul oleh tiap tiap petugas pemandu lalu lintas penerbangan. Miskomunikasi antara ATC dan pilot merupakan salah satu penyebab terjadinya bencana penerbangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai, kecerdasan emosional memoderasi pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai, dan komitmen organisasi memoderasi pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai.Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia cabang Bandara Adisumarmo Boyolali sebanyak 42 pegawai. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data penelitian berupa data primer dengan metode pengumpulan data melalui kuisioner. Metode analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji t, uji F, uji R Square dan uji analisa MRA.Hasil penelitian ini membuktikan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, kecerdasan emosional memoderasi signifikan pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai, hasil uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan dengan adanya kecerdasan emosional memperkuat hubungan antara stres kerja terhadap kinerja pegawai. Komitmen organisasi tidak dapat memoderasi antara stres kerja terhadap kinerja pegawai, hasil uji koefisien determinasi (R2) dengan adanya komitmen organisasi memperlemah hubungan stres kerja terhadap kinerja pegawai.Kata Kunci: stres kerja, kinerja pegawai, kecerdasan emosional dan komitmen organisasi