Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Morphological and genetic study of the masked flying fox, Pteropus personatus; with a new subspecies description from Gag Island Sigit Wiantoro; Ibnu Maryanto
TREUBIA Vol 43 (2016): Vol. 43, December 2016
Publisher : Research Center for Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/treubia.v43i0.2970

Abstract

The study on the specimens of Masked Flying Fox, Pteropus personatus from Gag and Moluccas Islands, Indonesia was conducted by using morphological and genetic analyses. Morphologically, the specimens from Gag are different from the other populations in Moluccas Islands by the smaller size of skull, dental and other external measurements. Based on the measurements of the specimens, the population from Gag Island is identified as P. personatus acityae n. subsp. The phylogenetic reconstruction based on partial cytochrome b sequences also support the differences between P. personatus acityae n. subsp and Pteropus personatus personatus. Thus, recently two subspecies of P. personatus are recognised from its distribution areas.
DIVERSITY AND ROOSTING CHARACTERISTIC OF BATS IN BUNI AYU CAVE, SUKABUMI LIMESTONE AREA, WEST JAVA Sigit Wiantoro
ZOO INDONESIA Vol 21, No 1 (2012): Juli 2012
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v21i1.2354

Abstract

  Penelitian keanekaragaman dan karakteristik tempat bertengger kelelawar di Gua Buni Ayu, Desa Cipicung, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman jenis kelelawar dan karakter spesifik tempat bertenggernya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain jaring kabut, jaring bertangkai dan observasi. Selain itu, pengukuran suhu dan kelembaban relatif juga diukur di setiap tempat bertengger. Dari penelitian ini diketahui sebanyak 504 indi-vidu kelelawar yang terdiri dari empat jenis yaitu Hipposideros diadema, Hipposideros galeritus, Rhi-nolophus affinis dan Miniopterus magnater berada di Gua Buni Ayu. Bentuk fisik lorong gua diketahui meru-pakan faktor penting yang mempengaruhi jenis-jenis kelelawar dalam menentukan tempat bertenggernya. Rerata suhu udara berkisar antara 26.67-28.46 0C, sedangkan kelembaban udara berkisar antara 81.5-84.48%. Perbedaan suhu dan kelembaban udara yang relatif kecil tersebut tidak mengindikasikan adanya pengaruh terhadap perilaku pemilihan tempat bertengger di Gua Buni Ayu dan kisaran tersebut masih dalam kisaran normal bagi kelelawar untuk tetap bisa bertahan hidup. 
DIVERSITY AND ROOSTING CHARACTERISTIC OF BATS IN BUNI AYU CAVE, SUKABUMI LIMESTONE AREA, WEST JAVA Sigit Wiantoro
ZOO INDONESIA Vol 21, No 1 (2012): Juli 2012
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v21i1.2354

Abstract

  Penelitian keanekaragaman dan karakteristik tempat bertengger kelelawar di Gua Buni Ayu, Desa Cipicung, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman jenis kelelawar dan karakter spesifik tempat bertenggernya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain jaring kabut, jaring bertangkai dan observasi. Selain itu, pengukuran suhu dan kelembaban relatif juga diukur di setiap tempat bertengger. Dari penelitian ini diketahui sebanyak 504 indi-vidu kelelawar yang terdiri dari empat jenis yaitu Hipposideros diadema, Hipposideros galeritus, Rhi-nolophus affinis dan Miniopterus magnater berada di Gua Buni Ayu. Bentuk fisik lorong gua diketahui meru-pakan faktor penting yang mempengaruhi jenis-jenis kelelawar dalam menentukan tempat bertenggernya. Rerata suhu udara berkisar antara 26.67-28.46 0C, sedangkan kelembaban udara berkisar antara 81.5-84.48%. Perbedaan suhu dan kelembaban udara yang relatif kecil tersebut tidak mengindikasikan adanya pengaruh terhadap perilaku pemilihan tempat bertengger di Gua Buni Ayu dan kisaran tersebut masih dalam kisaran normal bagi kelelawar untuk tetap bisa bertahan hidup.