Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH ASAL BAHAN DAN MEDIA STEK TERHADAP KEBERHASILAN STEK PUCUK TEMBESU Fagraea fragrans (Roxb.) Istomo Istomo; Atok Subiakto; Susilo Rahmadianto
BERITA BIOLOGI Vol 13, No 3 (2014)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v13i3.671

Abstract

Fagraea fragrans known as tembesu is a tree species used for panel wood (MDF, medium density fiberboard), particle board, veneer and furniture. The aim of this experiment was to know successful growth origin of shoot cutting F. fragrans and to study the effect of combination treatment the origin of cutting material and media F. fragrans. The shoot cutting was done with KOFFCO system. The results showedthat the cutting material from seedling juvenile shoot provided 61.56% of shoot formation, 91.42% of survivorship and 76.33% root formed.In addition, origin material from seedling juvenile gave a significantly effect on root length and wet root weight, wet shoot weight, dry root weight and significant on dry shoot weight parameter. The increasing age of the parent tree, diminishing cuttings success. The cuttings media cocopeat (coir dust) with paddy husk gives very significant effect on root length parameter, significant on wet root weight and gave very significant effect on root dry wet. There is an interaction between the cuttings material with cutting media, for root length parameter,wet root weight and dry root weight.
Vegetative Propagation of Peat Forest Tree’s Geronggang (Cratoxylon arborescens (Vahl) Blume.) By Shoots Cutting Istomo Istomo; Atok Subiakto; Yuniar Safitri
Jurnal Silvikultur Tropika Vol 13 No 01 (2022): Jurnal Silvikutur Tropika
Publisher : Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/j-siltrop.13.01.87-93

Abstract

Sistem stek merupakan sistem perbanyakan tanaman yang relatif sederhana dan menghasilkan bahan tanaman yang berkualitas baik dengan karakteristik yang sama dengan induknya dan membutuhkan waktu yang lebih singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan persentase stek hidup Cratoxylon arborescens dan mempelajari pengaruh zat pengatur tumbuh IBA 100 ppm, NAA 100 ppm dan IBA 50 ppm+NAA 50 ppm terhadap pertumbuhan stek pucuk Cratoxylon arborescens. Materi yang digunakan adalah pucuk bibit Cratoxylon arborescens dengan tinggi <1–1,5 m, IBA 100 ppm, NAA 100 ppm, IBA 50 ppm+NAA 50 ppm, dan alkohol 70% dengan media berupa cocopeat, sekam dan vermikulit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu IBA 100 ppm, NAA 100 ppm, IBA 50 ppm+NAA 50 ppm, dan kontrol. Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan (masing-masing 50 stek). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pertumbuhan stek hidup Cratoxylon arborescens berkisar antara 51,11–70,37%. Perlakuan tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap lima parameter yaitu persentase stek hidup, panjang stek, berat basah akar, berat kering akar, dan berat kering pucuk. Namun pengaruh nyata ditunjukkan pada jumlah akar dan berat basah pucuk. Uji jarak berganda Duncan yang dilakukan untuk jumlah akar dan NAA 100 ppm menunjukkan pengaruh yang lebih baik daripada kontrol, sedangkan untuk berat basah pucuk pada IBA 100 ppm memiliki pengaruh yang sama dengan kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah persentase hidup stek Cratoxylon arborescens mencapai 70,37% dan penggunaan NAA 100 ppm dapat meningkatkan jumlah akar. Kata kunci: Cratoxylon arborescens (Vahl) Blume.), IBA, NAA, perbanyakan tanaman secara vegetative, sistem pemotongan