Meredian Alam
Sosiologi Pembangunan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DINAMIKA PENERIMAAN SOSIAL TEKNOLOGI BIOGAS DI KOMUNITAS PEDESAANINDONESIA: STUDI KASUS DI DAERAH ISTIWEWA YOGYAKARTA Meredian Alam; Niken Budi Pratiwi
Jurnal Ecolab Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2013.7.1.8-17

Abstract

Kenaikan harga bahan bakar bensin dan LPG (Liquified Petroleum Gas) telah meningkatkan kekhawatiran di kalangan masyarakat lokal di pedesaan Indonesia, terutama mereka yang bekerja di industri lokal kecil. Situasi ini memotivasi masyarakat untuk menggunakan biogas sebagai pengganti bahan bakar alternatif dalam rangka mempertahankan industri kecil rumahan mereka dan ekonomi domestik karena efisiensi biogas dianggap cukup terjangkau dan relatif aman. Selain itu, penggunaan biogas cocok dipakai di Indonesia karena jumlah ternak di daerah pedesaan memberikan kontribusi terhadap proses gasifikasi kimia mengubah kotoran menjadi metana-gas di mesin fermentasi, yang nantinya dapat digunakan untuk memasak. Pengembangan gas di daerah pedesaan terutama didasarkan pada inisiatif masyarakat dengan bantuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat dan pemangku kepentingan universitas, namun pemerintah daerah belum terlibat secara aktif. Tulisan ini mencoba untuk mengungkap faktor-faktor memfasilitasi dalam masyarakat dan beberapa perbaikan yang pemerintah daerah harus melakukan sebagai cara untuk mendukung ketahanan pangan dan mata pencaharian lokal. Partisipasi lokal di sini kemudian diperhitungkan untuk pengoperasian biogas yang sukses
IDENTITY POLITICS IN PROGRESS: A CRITICAL EXAMINATION OF SYAFII MAARIF’S IDEAS Mukhijab; Madrah, Muna Yastuti; Meredian Alam
Al-A'raf : Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat Vol. 21 No. 1 (2024)
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/ajpif.v21i1.8945

Abstract

In Indonesia’s political landscape, there is a current tension between identity politics and populist ideologies. Identity politics is a broad term used to describe political movements and actions related to religious identities and institutions, particularly in an Islamic setting. However, it raises concern about how we will investigate identity politics as part of a contextual, constituent-based approach to politics. The current study investigates Syafii Maarif’s political views. By employing a social hermeneutic approach and interpretive methodologies, this thought is elaborated in this study. The investigation reveals three primary elements of identity politics based on Maarif’s analysis: 1) ethnicity, 2) religion, and 3) political ideology. According to Maarif, any political activity that has these three characteristics is intrinsically saturated with identity politics. As a result, Muslim politics are often limited and narrowly defined. To address this constraint, the findings of this study advocate the actualization of the notion of identity politics to make space for populist politics. While religion, ethnicity, and political ideology coexist, a populist approach is still relevant in Islamic politics, persuasion methods, and specific constituency-based political connections.