Menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), penelitian ini mengulas tentang teknis efisiensi pengeluaran pemerintah sektor publik yang terdiri dari sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur di kawasan Asia Tengagara. Secara khusus, DEA yang dipakai mengacu pada model Charnes, Cooper dan Rhodes (CCR), yang mengasumsikan bahwa fungsi produksi menunjukkan skala pengembalian yang konstan (constant return to scale). Sejalan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui derajat efisiensi pengeluaran pemerintah sektor publik, maka model optimalisasi yang digunakan adalah minimisasi input (input-oriented model) yang bertujuan untuk mengevaluasi seberapa banyak kuantitas input dapat dikurangi secara proporsional tanpa mengubah jumlah output. Hasil analisis DEA pada penelitian ini menunjukkan tingkat efisiensi pengeluaran sektor publik yang bervariasi di kawasan Asia Tenggara, dimana Singapore menjadi negara dengan tingkat efisiensi rata-rata tertinggi di ketiga sektor dan Malaysia mengalami inefisiensi pengeluaran publik yang paling parah. Negara dengan penghasilan menengah keatas seperti Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam dan Vietnam cenderung memiliki tingkat pengeluaran sektor publik yang tinggi sehingga menjadi tidak efisien. Sedangkan untuk negara miskin seperti Cambodia dan Laos meski memiliki derajat efisiensi lebih tinggi, namun memiliki tingkat layanan publik yang paling buruk baik di sektor kesehatan maupun pendidikan. Tingkat efisiensi yang tinggi lebih banyak disebabkan karena tingkat input yang rendah. Untuk negara yang memiliki derajat efisiensi di zona tengah seperti Indonesia dan Phillipines dapat meningkatkan derajat efisiensi dengan cara melakukan pengurangan input pada tingkat output yang tetap melalui alokasi anggaran yang tepat sasaran dan atau sebaliknya meningkatkan ouput pada tingkat input yang tetap. Kata kunci: Efisiensi, Pengeluaran Pemerintah, Sektor Publik, Data Envelopment Analysis (DEA)