Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EVALUASI TINGKAT ADOPSI KLON UNGGUL DI TINGKAT PETANI KARET PROPINSI SUMATERA SELATAN Lina Fatayati Syarifa; Dwi Shinta Agustina; Cicilia Nancy; Muhammad Supriadi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i1.118

Abstract

Sekalipun total ekspor karet alam Sumatera Selatan meningkat pesat, permasalahan klasik yang masih sering terdengar bahwa produktivitas di perkebunan rakyat masih rendah. Rendahnya produktivitas perkebunan karet di Indonesia dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah tingkat penggunaan bibit karet klonal di tingkat petani karet yang masih rendah (±40%). Berbagai manfaat strategis telah diperoleh dari adanya proyek-proyek pengembangan karet rakyat terdahulu, karena itu perlu dianalisis mengenai seberapa besar perkembangan pengetahuan dan adopsi petani terhadap teknologi karet maju khususnya penggunaan klon karet unggul. Penelitian bertujuan mengetahui tingkat adopsi klon unggul berdasarkan jenis klon. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan memilih sampel secara purposive, yaitu daerah-daerah yang merupakan sentra karet. Pengambilan data dilakukan melalui metode Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan perangkat-perangkat desa dan diikuti wawancara dengan petani. Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat adopsi klon karet pada daerah-daerah yang dijadikan sample di Sumatera Selatan  telah mencapai 59,2% dari rata-rata areal tanaman karet yang ada.  Pada tahun tanam 2010, tingkat adopsi klon  mencapai 67% dari rata-rata penanaman swadaya per tahun. Jenis klon yang paling banyak dikenal dan diminati oleh petani adalah PB 260 (83%). Diterima : 14 Maret 2012; Disetujui : 16 Juli 2012How to Cite : Syarifa, L.F., Agustina, D. S, Nancy, C., & Supriadi, M. (2012). evaluasi tingkat adopsi klon unggul di tingkat petani karet Propinsi Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Karet, 30(1), 12-22. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/118
KAJIAN KELEMBAGAAN DAN KEMITRAAN PEMASARAN KAYU KARET DI PROPINSI SUMATERA SELATAN Dwi Shinta Agustina; Lina Fatayati Syarifa; Cicilia Nancy
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 31, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v31i1.133

Abstract

Di Provinsi Sumatera Selatan berkembang beberapa pola kemitraan antara petani dengan pabrik pengolahan kayu karet. Penelitian bertujuan melihat pola kelembagaan pemasaran kayu karet di Provinsi Sumatera Selatan, kendala dan upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan kayu karet. Hasil penelitian diperoleh bahwa sumber kayu karet untuk industri saat ini sebagian besar (74%) berasal dari perkebunan rakyat dan 26% dari perkebunan besar. Sebanyak 68% petani yang meremajakan kebun karetnya sudah menjual kayu karet ke industri pengolahan kayu baik melalui supplier (73%) maupun menjual langsung ke pabrik (27%). Pola kemitraan yang sudah dilaksanakan oleh pabrik di antaranya memberikan bantuan modal kepada penangkar untuk diberikan kepada petani yang membutuhkan bibit karet, dan membantu petani yang membutuhkan bibit karet dengan memperhitungkan harga kayu. Akses jalan kebun serta sistem kelengkapan administrasi bagi penjualan kayu karet masih menjadi kendala dalam pemasaran kayu karet. Perlu penyederhanaan perizinan untuk pemasaran kayu yang berasal dari tanaman budidaya seperti karet serta perbaikan sarana jalan menuju kebun untuk menjaga keberlangsungan industri kayu karet. Diterima : 6 Desember 2012; Disetujui : 8 Maret 2013 How to Cite : Agustina, D. S., Syarifa, L. F., & Nancy, C. (2013). Kajian kelembagaan dan kemitraan pemasaran kayu karet di propinsi sumatera selatan. Jurnal Penelitian Karet, 31(1), 54-67. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/133
POTENSI KAYU HASIL PEREMAJAAN KARET RAKYAT UNTUK MEMASOK INDUSTRI KAYU KARET (STUDI KASUS DI PROVINSI SUMATERA SELATAN) Cicilia Nancy; Dwi Shinta Agustina; Lina Fatayati Syarifa
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 31, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v31i1.134

Abstract

Kayu karet yang bersifat terbarukan (renewable) dapat dimanfaatkan untuk mensubstitusi kayu hutan alam. Sebagai negara produsen karet terbesar kedua setelah Thailand, Indonesia belum memanfaatkan potensi kayu karet yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi  kayu karet yang ada serta ketersediaannya untuk memasok industri kayu (studi di Provinsi Sumatera Selatan). Dari hasil penelitian diketahui bahwa setiap tahun di tingkat Provinsi Sumatera Selatan, potensi kayu karet mencapai 1,7  juta m3 atau 1,1 juta  ton. Produksi riil kayu karet olahan yang dihasilkan oleh 8 pabrik kayu karet di Sumatera Selatan menunjukkan bahwa potensi kayu  karet  yang dimanfaatkan hanya 18% dari potensi kayu karet yang ada. Dilihat dari asal bahan baku, sebanyak 74% bahan baku berasal dari perkebunan karet rakyat. Perlu upaya-upaya untuk memaksimalkan pemanfaatan kayu hasil peremajaan karet petani. Diterima : 22 Oktober 2012; Disetujui : 25 Februari 2013 How to Cite : Nancy, C., Agustina, D. S., & Syarifa, L. F. (2013). Potensi kayu hasil peremajaan karet rakyat untuk memasok industri kayu karet (studi kasus di Provinsi Sumatera Selatan). Jurnal Penelitian Karet, 31(1), 68-78. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/134
EVALUASI PENGOLAHAN DAN MUTU BAHAN OLAH KARET RAKYAT (BOKAR) DI TINGKAT PETANI KARET DI SUMATERA SELATAN Lina Fatayati Syarifa; Dwi Shinta Agustina; Cicilia Nancy
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 31, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v31i2.141

Abstract

Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan daya saing karet nasional adalah dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 38/Permentan/OT.140/8/2008 dan Peraturan Menteri Perdagangan No. 53/M-DAG/PER/10/2009  yang diimplementasikan dalam bentuk Gerakan Nasional Bokar Bersih (GNBB), dengan tujuan menghasilkan bokar bersih dan bermutu sesuai dengan standar mutu yang berlaku. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi penerapan peraturan-peraturan tersebut terhadap sistem pengolahan dan mutu bokar  di tingkat petani. Penelitian dilakukan dengan metode survey dengan memilih sampel secara purposive, yaitu daerah-daerah yang merupakan sentra karet. Pengambilan data dilakukan melalui metode Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara dengan petani serta pengamatan visual terhadap mutu bokar yang dihasilkan petani. Hasil survei menunjukkan bahwa penerapan Permentan dan Permendag belum dilaksanakan sepenuhnya di tingkat petani. Permasalahan pengolahan dan pemasaran karet yang menyebabkan rendahnya mutu bokar dan pendapatan petani masih banyak terjadi di beberapa wilayah di Sumatera Selatan yang masih memerlukan perhatian serius.  Hal ini terlihat dari jenis pembeku, tingkat kebersihan bokar, dan cara penyimpanan bokar yang sebagian besar tidak memenuhi standar berlaku. Diterima : 16 Oktober 2012; Disetujui : 26 April 2013  How to Cite : Syarifa, L. F., Agustina, D. S., & Nancy, C. (2013). Evaluasi pengolahan dan mutu bahan olah karet rakyat (bokar) di tingkat petani karet di Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Karet, 31(2), 139-148. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/141
ANALISIS USAHATANI TANAMAN SELA DIANTARA KARET DI WILAYAH KOTA PRABUMULIH, SUMATERA SELATAN Dwi Shinta Agustina; Lina Fatayati Syarifa; Cicilia Nancy; Muhammad Jahidin Rosyid
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 33, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v33i2.180

Abstract

Salah satu alternatif untuk meningkatkan pendapatan petani karet adalah adanya komoditas pendukung yang diusahakan secara mix-cropping dengan tanaman karet. Pola usahatani berbasis karet telah diusahakan petani di Sumatera Selatan selama bertahun-tahun. Salah satu lokasi di Provinsi Sumatera Selatan yang mengusahakan tanaman sela sebagai sumber pendapatan tambahan adalah Desa Pangkul di Kota Prabumulih. Penelitian ini bertujuan menampilkan gambaran mengenai usahatani karet dengan tanaman sela dan pendapatan yang diperoleh dari pengusahaan pola usahatani ini. Metode yang digunakan dalam pengambilan data melalui diskusi langsung dengan kelompok tani yang beranggotakan 23 orang dengan didampingi oleh perangkat desa dan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani di Desa Pangkul pada umumnya telah mempunyai minat dan motivasi yang kuat untuk menerapkan teknologi anjuran. Hal ini terlihat dari produksi tanaman karet yang cukup tinggi serta input yang diberikan pada tanaman karet dan tanaman sela sudah sesuai dengan anjuran. Tanaman sela yang umum diusahakan petani meliputi tanaman sayur-sayuran dan bibit karet. Tanaman sayur-sayuran dapat dipanen dalam waktu singkat sehingga pengusahaannya dapat dilakukan secara intensif. Pada umumnya tanaman sela diusahakan selama tiga tahun masa tanaman belum menghasilkan (TBM). Rata-rata pendapatan usahatani dari tanaman sela adalah Rp 7 juta per bulan. Pendapatan yang diperoleh dari tanaman sela cukup tinggi terutama dari tanaman tomat kecil yaitu sekitar 67% dari total pendapatan usahatani. Diterima : 9 Februari 2015; Direvisi : 20 Mei 2015; Disetujui : 15 Juli 2015 How to Cite : Agustina, D. S., Syarifa, L. F, Nancy, C., & Rosyid, How to Cite : M. (2015). Analisis usahatani tanaman sela diantara karet di wilayah Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Karet, 33(2), 157-166. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/180
HASIL PROGRAM PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET RAKYAT DI MUSI BANYUASIN, STUDI KASUS : PADA PETANI BINAAN PERUSAHAAN ”X” Aprizal J Alamsyah; Iman Satra Nugraha; Dwi Shinta Agustina
Warta Perkaretan Vol. 38 No. 2 (2019): Volume 38, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15010.12 KB) | DOI: 10.22302/ppk.wp.v38i2.620

Abstract

Perlu adanya kegiatan pengembangan perkebunan karet rakyat supaya terjadi peningkatan produktivitas dan mutu karet alam. Kegiatan pembinaan dan pendampingan untuk mensejahterakan petani menjadi tanggungjawab perusahaan yang beroperasional di wilayah pedesaan. Program ini dilakukan dengan menyeleksi calon petani calon lahan, melakukan pelatihan dan praktik lapang, membangun  kebun karet serta melaksanakan kegiatan pendampingan dalam bentuk monitoring berkala di kebun. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji kegiatan tanggung jawab sosial Perusahaan X dalam  pembangunan petani karet dan lingkungan desa secara berkelanjutan. Kajian ini dilakukan dengan metode survei lapangan di wilayah desa binaan Perusahaan X dan wawancara mendalam menggunakan kuisioner. Kajian ini menunjukkan bahwa petani telah memperoleh manfaat dari hasil panen getah karet selama kurun waktu 13 – 17 tahun program . Program ini berhasil meningkatkan pengetahuan, adopsi teknologi, produktifitas lahan, dan kesejahteraan petani binaan. Selain itu, terdapat nilai investasi aset dan pendidikan bagi anak petani.