Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SIFAT MEKANIK RUBBER SEAL KATUP TABUNG GAS LPG PADA VARIASI UKURAN DAN DOSIS SILIKA Hani Handayani; Muhammad Irfan Faturrohman; Henry Prastanto; Arief Ramadhan; Norma Arisanti Kinasih
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 36, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v36i1.435

Abstract

Keputusan PT. Pertamina (Persero) untuk mengganti warna karet perapat (rubber seal) pada katup tabung gas LPG dari hitam menjadi merah menimbulkan permasalahan tersendiri.  Pemakaian warna merah pada karet perapat berpengaruh terhadap desain kompon karena menggunakan silika sebagai bahan pengisi. Berbeda dengan carbon black, silika yang beredar di pasar memiliki keterbatasan ukuran partikel. Ukuran partikel bahan pengisi berpengaruh terhadap sifat mekanik dari produk karet. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari pengaruh jenis dan dosis silika dengan ukuran partikel yang berbeda terhadap sifat fisika dari vulkanisat karet perapat gas LPG. Silika dengan 3 variasi ukuran partikel (luas permukaan 55, 115, dan 175 m2/g) dan 5 variasi dosis (5, 10, 15, 25, dan 30 bsk) digunakan sebagai bahan pengisi untuk pembuatan kompon karet perapat gas LPG. Kompon yang dirancang kemudian diuji sifat fisikanya sesuai persyaratan di dalam SNI 7655:2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar ukuran partikel silika delta torsinya semakin rendah. Adapun perbedaan dosis silika yang digunakan menunjukkan bahwa penambahan silika di atas 15 bsk untuk jenis 115 m2/g, dan di atas 10 bsk untuk jenis 175 m2/g menyebabkan nilai pampatan tetapnya tidak lagi memenuhi persyaratan SNI. Sementara itu pengaruhnya terhadap nilai perpanjangan putus tidak terlalu signifikan untuk silika 115 m2/g, sedangkan untuk silika 175 m2/g, perpanjangan putus naik sampai dosis silika 15 bsk dan turun kembali pada penambahan silika di atas 15 bsk.
SIFAT FISIKA ASPAL MODIFIKASI KARET ALAM PADA BERBAGAI JENIS DAN DOSIS LATEKS KARET ALAM Henry Prastanto; Yusep Firdaus; Santi Puspitasari; Arief Ramadhan; Asron Ferdian Falaah
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 36, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v36i1.444

Abstract

Biopolimer lateks karet alam berpotensi digunakan sebagai bahan aditif dalam pembuatan aspal modifikasi polimer atau aspal karet. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai jenis dan dosis lateks karet alam terhadap sifat fisika aspal karet. Lateks karet alam yang digunakan meliputi lateks karet alam pekat murni, lateks karet alam kationik, dan lateks karet alam yang telah dipravulkanisasi selama 1 dan 4 jam. Aspal sebagai bahan utama dipilih jenis aspal pen 60. Penilaian mutu aspal karet didasarkan pada hasil pengujian penetrasi, titik lembek, daktilitas, indeks penetrasi, uji TFOT, dan elastic recovery. Pencampuran lateks karet alam dalam aspal pen 60 dilakukan pada suhu 140 – 150oC. Dosis penambahan lateks karet alam divariasikan sebesar 3, 5 dan 7% terhadap berat aspal pen 60. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh bahwa lateks kationik (L2) dan lateks pravulkanisasi 4 jam (L3) menghasilkan aspal karet yang lebih baik daripada aspal karet dengan aditif lateks pekat biasa (L1) dan lateks pekat pravulkanisasi 1 jam (L4). Lateks L2 menghasilkan aspal karet dengan titik lembek yang lebih tinggi daripada lateks L3 namun memiliki elastic recovery dan stabilitas penyimpanan yang lebih rendah daripada lateks L3 karena lateks L2 tidak melalui proses pravulkanisasi. Adanya ikatan silang pada lateks pravulkanisasi L3 membuat karet pada campuran aspal karet memiliki elastisitas yang lebih tinggi dan stabilitas penyimpanan yang lebih baik.
STUDI KINERJA KOMPON KARET ALAM TANPA BAHAN PENGISI SEBAGAI BAHAN PEMODIFIKASI ASPAL PANAS Henry Prastanto; Yusep Firdaus; Santi Puspitasari; Arief Ramadhan; Asron Ferdian Falaah
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 36, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v36i2.549

Abstract

Karet alam berpotensi digunakan sebagai bahan aditif dalam pembuatan aspal modifikasi polimer. Dalam penelitian ini telah diujicobakan penambahan kompon karet alam berbasis karet SIR 20 pada konsentrasi 3%, 5%, 7% dan 9% dalam aspal penetrasi 60 pada suhu 150oC sebagai upaya dalam pembuatan aspal karet. Sedangkan kecepatan pengaduk pada mesin pencampurkan divariasikan pada 1000 rpm, 2000 rpm, 4000 rpm, 6000 rpm, 8000 rpm, dan 10000 rpm. Kompon karet SIR diformulasikan berdasarkan sistem vulkanisasi yaitu konvensional (KP1) dan semi effisien (KP2). Penilaian mutu aspal karet ditentukan berdasarkan pengujian sifat fisik aspal karet tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa kecepatan pengaduk pada mesin pencampur aspal karet yang teroptimal sebesar 6000 rpm.  Selanjutnya menurut hasil karakterisasi sifat fisik aspal karet diperoleh bahwa kompon karet SIR 20 yang dihasilkan dari sistem vulkanisasi semi effisien (KP2) dengan dosis 5-7% dapat membentuk aspal karet dengan kualitas terbaik ditunjukkan oleh penurunan penetrasi yang diikuti dengan peningkatan nilai titik lembek, indeks penetrasi dan elastic recovery serta sifat kestabilan aspal karet selama penyimpanan dan akibat pengaruh pemanasan berulang yang relatif baik.
PENGGUNAAN TZ SEBAGAI ANTI PRAKOAGULASI LATEKS PADA PROSES PEMBUATAN RSS DENGAN PENGGUMPAL ASAM FORMAT Henry Prastanto
Warta Perkaretan Vol. 37 No. 2 (2018): Volume 37, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1624.089 KB) | DOI: 10.22302/ppk.wp.v37i2.592

Abstract

Ribbed Smoked Sheet (RSS) adalah salah satu produk karet mentah berupa lembaran yang diproses dari lateks kebun dengan disertai pengasapan. Amonia biasa digunakan sebagai pengawet lateks agar tidak terjadi prakoagulasi sebelum dibuat RSS. Amonia mempunyai sifat basa sehingga berdampak pada penggunaan bahan penggumpal asam format dalam jumlah yang lebih banyak. Pengurangan jumlah bahan penggumpal perlu diteliti lagi dengan menggunakan pengawet sekunder yang tidak menaikkan pH yaitu Tetramethyl thiuram disulfide – zinc oxide (TZ). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi penggunaan amonia dengan penambahan pengawet sekunder TZ. Efektifitas penggunaan pengawet sekunder dievaluasi dari keawetan lateks, konsumsi bahan penggumpal dan karakteristik air limbah yang dihasilkan. Percobaan pengawetan lateks dilakukan pada skala laboratorium dengan konsentrasi amonia 0,05% dan memvariasikan dosis TZ 0,01; 0,02; 0,03; 0,04; 0,05% v/v. Sebagai pembanding lateks diawetkan dengan amonia saja dengan konsentrasi 0,1%. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dosis pengawet ammonia 0,05% dikombinasikan dengan TZ 0,03% adalah dosis yang optimum. Pada konsentrasi tersebut, lateks mengalami prakoagulasi setelah 17 jam. Konsumsi penggumpal asam format berkurang 24,41%. Karakteristik limbah cair pengolahan RSS berpengawet TZ  0,03% + NH3 0,05% adalah : BOD turun 7,9%; COD turun 21,5%; TSS turun 18%; pH 5,2; N-amonia turun 34,5%; N-total turun 12,5%; dan logam Zn naik 120%.