Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GALA (GADAI TRADISIONAL ) SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF PENGENTASAN KEMISKINAN Ikhsan Fajri; Muksal Muksal; Eddy Gunawan; Teuku Meldi Kesuma
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional USM
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.89 KB)

Abstract

Praktik Gala (Gadai Tradisional), hal ini sudah menjadi alternatif masyarakat yang ada wilayah Kuala Batee dan Manggeng dalam bertahan hidup secara ketahanan ekonomi sehingga Gala padaabad ke 18 sudah menjadi aktivitas bisnis yang mampu menjawab persoalan kemiskinan di wilayahtersebut.Kondisi ini tentu menarik untuk di kaji mengingat pola Gala dalam kehidupan masyarakatKuala Bateedan Manggeng sampai hari ini masih ada dalam rangka peningkatan taraf kehidupansehingga praktik Gala menjadi alternatif bagi masyarakat pedalaman Kuala Bateedan Manggengdalam menjawab permasalahan kemiskinan. Tujuan penelitian ini adalah ingin melihat bagaimanakonsep gala tradisional dalam kehidupan masyarakat pedalaman Kecamatan Kuala Batee danKecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya dan motif serta model Praktik gala yang telahlama diterapkan oleh masyarakat Pedalaman. Penelitian ini didasari pada metode Sosiologicalhistory, Fenamenologi dengan pendekatan interpretative hermeneutik. Populasi penelitian adalahmasyarakat pedalaman di kecamatan Kuala Batee dan Kecamatan Manggeng, sedangkan sampelmasyarakat yang melakukan praktik Gala (Gadai)/Rahn masyarakat pedalaman Kecamatan KualaBatee dan Kecamatan Manggeng di Kabupaten Aceh Barat Daya. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwasanya ada 6 (enam) motif masyarakat melakukan praktik gala dan terdapattiga model instrument gala yang dipraktekkan dalam kehidupan masyarakat pedalaman Kualabatee dan Manggeng. Kontribusi penelitian ini juga akan direkomendasikan kepada pemerintahAceh Barat Daya sebagai role model instrumen pembiayaan mikro pada lembaga keuangan yangakan di bentuk di kabupaten Aceh Barat Daya sebagai jawaban dari permasalahan kemiskinanyang terjadi di masyarakat Aceh Barat Daya.