Kemas Ya’kub R
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pola Jumlah Trombosit Pasien Rawat Inap DBD RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Dengan Hasil Uji Serologi Positif yang Diperiksa di Laboratorium Graha Spesialis RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Kemas Ya’kub R; Hasrul Han; Agustria Heny Prastyaningrum
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 2 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v46i2.2690

Abstract

Trombositopenia merupakan salah satu kriteria laboratoris non spesifik yang digunakan dalam penegakkan diagnosis DBD berdasarkan kriteria WHO. Diagnosis pasti DBD ditegakkan berdasarkan pemeriksaan serologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola jumlah trombosit penderita DBD dengan hasil uji serologi positif.Penelitian ini termasuk studi retrospektif dengan menggunakan data hasil pemeriksaan laboratorium pasien rawat inap DBD RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang diperiksa di Laboratorium Graha Spesialis RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari-Desember 2009. Ada 13 pasien DBD dengan hasil uji serologi positif, 1 pasien (7.6%) dengan IgM positif, 5 pasien (38.4%) dengan IgG positif, dan 7 pasien (53.8%) dengan IgG dan IgM positif.Pada hari ke-2 perjalanan penyakit hanya terdapat 1 subjek, jumlah trombosit (124.000/mm3) dengan IgG positif. Pada hari ke-3, jumlah trombosit terendah pada penderita IgM positif (36.000/mm3). Pada hari ke-4, jumlah trombosit terendah pada penderita IgM positif (45.000/mm3). Pada hari ke-5, jumlah trombosit terendah pada penderita IgM positif (60.000/mm3). Pada hari ke-6, jumlah trombosit terendah pada penderita IgM positif (79.000/mm3). Pada hari ke-7, jumlah trombosit terendah pada penderita IgG dan IgM positif (84.750/mm3). Pada hari ke-8, tidak ada data IgM positif. Jumlah trombosit terendah hari ke-8 pada penderita IgG positif (106.750/mm3). Pada hari ke-9, jumlah trombosit terendah pada penderita IgG positif (49.00/mm3). Pada hari ke-10, jumlah trombosit terendah pada penderita IgG positif (68.000/mm3). Berdasarkan hasil penelitian ini penderita dengan jenis infeksi primer cenderung memiliki jumlah trombosit lebih rendah dibanding dengan jenis infeksi sekunder pada fase awal penyakit.
Korelasi Antara Gula Darah 2 Jam Postprandial Danhba1c di Laboratorium Klinik Graha Spesialis RSMH Palembang Kemas Ya’kub R; Radiyati Umi Partan; Moh Habib
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 1 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v46i1.2677

Abstract

Pemeriksaan gula darah merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis diabetes melitus. Hasil pemeriksaan gula darah pasien tidak cukup menggambarkan kondisi gula darah pasien, sehingga diperlukan pemeriksaan lain dengan menilai kadar HbA1c. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi antara kadar gula darah 2 jam postprandial dan nilai HbA1c.Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien yang melakukan pemeriksaan gula darah di Laboratorium Klinik Graha Spesialis RSMH Palembang. Dengan metode purposive sampling, diperoleh 121 orang sampel penelitian. Diperoleh kadar gula darah 2 jam postprandial tidak normal sebanyak 65,3% dan normal sebanyak 34,7%. Usia terbanyak subjek penelitian dengan kadar gula darah 2 jam postprandial tidak normal adalah 15-64 tahun (52,3%). Jenis kelamin terbanyak subjek penelitian dengan kadar gula darah 2 jam postprandial tidak normal adalah laki-laki (34,7%). HbA1c subjek penelitian tidak normal sebanyak 61,2% dan normal 38,8%. Usia terbanyak subjek penelitian dengan nilai HbA1c tidak normal adalah 15-64 tahun (31,5%). Jenis kelamin terbanyak subjek penelitian dengan nilai HbA1c tidak normal adalah laki-laki (31,4%).Perbandingan antara laki-laki dengan perempuan adalah 1,02:1. Rerata  simpangan baku kadar gula darah 2 jam postprandial dan nilai HbA1c berturut-turut adalah 191,1  89,3 mg/dl dan7,0  1,98 %. Hasil tabulasi silang antara kadar gula darah 2 jam postprandialdan nilai HbA1c menunjukkan bahwa pada subjek penelitianyang memiliki kadar gula 2 jam postprandial tidak normal, diperoleh sebanyak 15 (12,4%) orang memiliki nilai HbA1c normal dan 64 (52,9%) orang memiliki nilai HbA1c tidak normal. Terdapat korelasi yang kuat antara kadar gula darah 2 jam postprandialdan nilai HbA1c (r=0,638; p=0,0005).