Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA “F” TERHADAP PERUBAHAN KONDISI KELUARGA MELALUI KONSELING REALITAS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 INDRALAYA UTARA Devita Sary; Harlina .; Imron A. Hakim
Jurnal Konseling Komprehensif: Kajian Teori dan Praktik Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1 (2014): JURNAL KONSELING KOMPREHENSIF
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jkk.v1i1.1148

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan  untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa “F” terhadap perubahan kondisi keluarga melalui konseling realitas di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Indralaya Utara. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan konseling realitas yang menekankan pada eksplorasi keinginan dan perencanaan tindakan oleh konseli dapat meningkatkan penyesuaian diri siswa “F” terhadap perubahan kondisi keluarga. Hasil penelitian ini didukung dengan adanya peningkatan skor hasil wawancara sebelum dilakukan tindakan konseling realitas sampai setelah tindakan pada siklus kedua. Pada siklus pertama proses konseling realitas menekankan pada eksplorasi atau pengungkapan keinginan-keinginan konseli terhadap keluarga. Pada siklus kedua proses konseling realitas menekankan pada tahap perencanaan tindakan khususnya pemberian dorongan positif dan memotivasi konseli untuk melaksanakan tindakan yang direncanakan dengan baik. Dengan demikian, tindakan konseling realitas dapat digunakan untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa “F” terhadap perubahan kondisi keluarga. Kata Kunci : Penyesuaian Diri, Kondisi Keluarga, Konseling Realitas
Analisis kadar limfosit CD4 pada penderita HIV/AIDS dengan infeksi Candida albicans rongga mulut Harlina .; Hafsah Katu; Erni Marlina
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 4 (2013): Vol 2 No 4 Agustus 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.16 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i4.136

Abstract

Kandidiasis oral merupakan indikator penting untuk terjadinya penyakit sistemik, termasuk infeksi HIV. Kondisi oral juga dapat memprediksi perkembangan penyakit HIV menjadi AIDS yang merupakan bentuk yang lebih parah. Indikator keparahan sering dikaitkan dengan jumlah CD4. Tujuan penelitian adalah mengetahui jumlah limfosit CD4 pada penderita HIV dengan infeksi Candida albicans rongga mulut dan hubungan antara jumlah limfosit CD4 dengan jumlah koloni Candida albicans, serta hubungan antara jumlah limfosit CD4 dengan keparahan infeksi Candida albicans. Dilakukan pemeriksaan pada 24 pasien rawat inap di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, terdiri dari 12 pasien dengan riwayat HIV dan 12 non HIV. Setelah mendapat persetujuan lisan, tiap pasien diambil hapusan lidah untuk mendeteksi adanya infeksi Candida albicans rongga mulut, dan diambil darah vena untuk mendeteksi jumlah limfosit CD4. Hasilnya, pada pasien HIV, rata-rata jumlah CD4 77,583 sel/mm 3 , dengan 55,55% (8 dari 12 sampel) dengan jumlah CD4 < 200 sel/mm3 dan 0% dengan jumlah >500 sel/mm3. Pada pasien non HIV, rata-rata jumlah CD4 513,750 sel/mm3. Dengan 16,66% (2 dari 12 sampel) dengan jumlah CD4 <200 sel/mm3. Dan 33,33 (4 dari 12 sampel) dengan jumlah CD4 200-500 sel/mm dan 41,66 (5 dari 12 sampel) dengan jumlah CD4 > 500 sel/mm3. Jumlah koloni Candida albicans rata-rata 222,833 cfu dijumpai pada 16,66% (2 dari 12 sampel) dengan jumlah koloni > 20 cfu yang disertai ulkus, 50% (6 dari 12 sampel) jumlah koloni > 20 cfu tanpa ulkus dan 33,33% (4 dari 12 sampel) dengan jumlah koloni < 20 cfu. Pada pasien non HIV, rata-rata jumlah koloni Candida albicans 93,833 cfu terdapat pada 16,66% (2 dari 12 sampel) dengan jumlah koloni yang > 20 cfu disertai ulkus 33,33% (4 dari 12 sample) dan jumlah koloni > 20 cfu tanpa ulkus dan 50% (6 dari 12 sampel) dengan jumlah koloni < 20 cfu. Dari analisis uji korelasi spearman rank dan uji t independent pada level signifikan 0,005 tidak didapatkan hubungan bermakna antara jumlah CD4 pada pasien HIV dengan jumlah CD4 pasien non HIV. Disimpulkan secara statistik tidak ada hubungan bermakna antara jumlah CD4 dengan jumlah koloni Candida albicans, tidak ada perbedaan bermakna antara CD4 pada pasien HIV dan non-HIV, serta tidak ada hubungan bermakna antara CD4 dengan keparahan infeksi Candida albicans rongga mulut.
Berbagai kondisi nyeri orofasial: nyeri dan mukosa: Orofacial pain conditions: pain and oral mucosa Punggawa Gauk Karim; Harlina .
Makassar Dental Journal Vol. 7 No. 2 (2018): Vol 7 No 2 Agustus 2018
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.286 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v7i2.165

Abstract

Pendahuluan: Nyeri adalah mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran akan kenyataan bahwa sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan. Nyeri orofasial merupakan gejala yang tersaji oleh karena spektrum yang luas dari suatu penyakit. Nyeri pada mukosa mulut merupakan gejala dari berbagai lesi pada mukosa mulut yang disebabkan oleh penyakit lokal dan sistemik. Nyeri mukosa mulut biasanya ditandai dengan sensasi terbakar, perih, dan nyeri. Berbagai lesi mukosa seperti ulkus, erosi dan luka mekanis merupakan faktor umum penyebab nyeri mukosa mulut, dan lesi dapat muncul karena faktor iatrogenik, seperti trauma pasca bedah dan pengobatan/ radioterapi daerah kepala dan leher. Nyeri mukosa mulut dapat juga terjadi karena adanya nyeri neuropatik yang disebabkan oleh kerusakan sistem saraf tepi dan saraf pusat. Tujuan: Pada makalah ini didiskusikan tentang berbagai kondisi nyeri orofasial yang mempengaruhi mukosa mulut. Pembahasan: Nyeri orofasial dapat dikategorikan berdasarkan kondisi nyeri neuropatik kronis, kondisi nyeri karena cedera mukosa akibat faktor lokal dan sistemik, dan kondisi nyeri karena cedera mukosa akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur. Simpulan: Terdapat banyak penyebab nyeri mukosa mulut yang berbeda dan banyak diantaranya memiliki gambaran klinis yang serupa sehingga sulit untuk dilakukan penegakan diagnosis. Namun, sangat penting jika pasien didiagnosis dengan akurat agar dapat dilakukan terapi yang sesuai.
PENELITIAN BETON DARI LIMBAH BATU ANDESIT UKURAN ½ CM Harlina .; Ira Puspitasari
Jurnal TEDC Vol 15 No 3 (2021): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.325 KB)

Abstract

Beton normal mempunyai berat isi 2200-2500 kg/m3 dan kuat tekan (fc) 15-40 MPa, untuk proyek dengan relatif kecil misalnya rumah,kantor, gedung sekolah atau keperluan proyek ringan lainnya dengan material semen, air, dan 75% merupakan agregat kasar dan halus. Pemanfaatan agregat kasar yang merupakan salah satu material penyusun terbesar beton dan merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharu, hal tersebut menjadi alasan utama untuk menjadi solusi komprehensif agar menjaga stabilitas dalam memanfaatan sumber daya alam limbah. Disisi lain, di Jl. Parapatan Arab-Kp, Cipadang Manah RT 03 / RW 16, Desa Padalarang, Bandung Barat – Indonesia, terdapat limbah batu andesit dengan ukuran 0,5 cm dari sisa pembuatan cobek , tempat duduk dan bentuk kerajinan batu lainnya. Dalam hal ini penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan berat jenis dan kuat tekan dari agregat kasar batu andesitsplit dan penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dari hasil penelitian, benda uji sebanyak 12 sampel berupa silinder yang berukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, faktor air semen (fas) 0,60 serta perbandingan adukan agregat kasar (split) dan limbah batu kerjainan dari 6 variabel, yaitu 100% : 0%, 80% : 20%, 60% : 40%, 40% : 60%, 20% : 80%, 0% : 100%, dari hasil benda uji kuat tekan beton pada proporsi 100% split dan 0% limbah hanya menghasilkan 9,17 MPa,sedangkan penggunaan 0% split dan 100% Limbah meningkat hingga 13,38 MPa. Hal tersebut menunjukan bahwa beton dengan batu andesit kuat tekan meningkat sebesar 4,21 MPa. Kata Kunci: beton, Padalarang, limbah batu andesit, ukuran ½ cm