Abstract. Domestic violence is one social problem that is often found in the community. However, to uncover the case is very difficult, such as violence perpetrated by parents against children. The purpose of this study is to find out the coping strategies carried out by children who experience violence committed by their own parents. A person’s internalization of a violence experience and social resources will direct one’s efforts in overcoming problems and ultimately determine a person’s psychological state. The results of this study indicate each subject of the study posses a different family background, but there are similarities from both of which are equally derived from a harmonious family. On the other hand, the perpetrators of violence in this study generally had the same experience of violence in their childhood. The reaction of the two subjects to the acts of violence and trauma they experienced are in common, namely being self-blame and taking the positive aspects of each incident. Certain coping strategies they practice can overcome the stress conditions. Abstrak. Kekerasan dalam rumah tangga menjadi salah satu yang sering dijumpai di tengah-tengah masyarakat. Akan tetapi untuk mengungkap kasus ini sulit sekali, seperti kekerasan yang dilakukan orang tua terhadap anak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi coping yang dilakukan oleh anak yang mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Penghayatan seseorang terhadap pengalaman kekerasan yang diterima serta sumber-sumber yang dimilikinya akan mengarahkan usaha seseorang dalam mengatasi permasalahan dan pada akhirnya menentukan keadaan psikologis seseorang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah, masing-masing subyek dalam penelitian ini memiliki latar belakang keluarga yang berbeda, namun terdapat persamaan dari keduanya yaitu sama-sama berasal dari keluarga yang harmonis. Sedangkan pelaku kekerasan dalam penelitian ini pada umumnya memiliki pengalaman kekerasan yang sama yakni pada masa kecilnya mengalami tindak kekerasan. Reaksi kedua subyek terhadap tindak kekerasan dan trauma yang dialaminya memiliki kesamaan, yakni bersikap menyalahkan diri sendiri dan mengambil segi positif dari setiap kejadian. Strategi coping tertentu yang mereka lakukan cukup dapat mengatasi kondisi stress yang dialaminya.