ABSTRAKKadar Asam Urat yang terlalu banyak di dalam darah bisa menumpuk di dalam arteri dan membentuk plak. Untuk itu, tes Asam Urat perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada risiko banyaknya plak di arteri yang bisa menyebabkan penyempitan arteri atau tersumbat di seluruh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar Asam Urat Antara Metode POCT dengan Enzimatik (POCT). Jenis penelitian quasy eksperimen dengan jenis observasional analitik . Penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas Sungai Sariak dan waktu pelaksanaannya pada bulan Maret 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita Asam Urat dengan sampel penelitian 46 orang sampel. Analisa data dengan memakai uji t.Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar Asam Urat dalam darah dengan menggunakan alat POCT adalah 5.791 mg/dl, skor minimum 3 mg/dl dan skor maksimum adalah 10,7 mg/dl dengan standar deviasi, 1.935 mg/dl. Rata-rata skor kadar Asam Urat dalam darah dengan menggunakan Metode Enzimatik adalah 5,004 mg/dl, skor minimum 2,1 mg/dl dan skor maksimum adalah 7,8 mg/dl dengan standar deviasi, 1,5863 mg/dl. Hasil uji statistik menggunakan uji t diperoleh ρv = 0,000 (α = 0,05), berarti ρv lebih kecil dari α, yang artinya secara statistik adalah Ho ditolak atau Ha diterima dimana ada perbedaan kadar Asam Urat menggunakan Metode Enzimatik dengan Alat Point of Care Testing (POCT) pada responden.Terdapat Perbedaan antara kadar Asam Urat dengan menggunakan alat POCT dengan Metode Enzimatik. Petugas kesehatan, terutama dokter yang bertugas di Pelayanan diharapkan menggunakan Metode Enzimatik untuk pemeriksaan kadar Asam Urat.Kata kunci : Fotometer, Alat Point of Care Testing (POCT), Kadar Asam Urat