Latar belakang. Infeksi virus dengue merupakan mosquito borne disease yang sering dijumpai di dunia. Demam pada awal sakitkarena infeksi dengue dan bukan dengue sangat sulit dibedakan. Di fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas diperlukanpemeriksaan darah sederhana untuk membantu mendiagnosis dengue. Jumlah leukosit, neutrofil, limfosit, dan monosit pada awalpenyakit dapat membantu memprediksi diagnosis dengue.Tujuan. Mengetahui apakah jumlah leukosit, neutrofil, monosit, dan limfosit pada anak dengan gizi baik dapat digunakan sebagaiprediktor untuk infeksi dengue di fasilitas kesehatan terbatas.Metode. Nested case control yang terdapat dalam rancangan kohort. Digunakan data rekam medis Januari 2009 sampai Januari2011. Dilihat perbedaan pada hari ke-3 dan 4 jumlah leukosit, neutrofil, limfosit, dan monosit antara kelompok infeksi denguedan non dengue menggunakan chi square dan regresi logistik.Hasil. Terdapat 124 anak dengan gizi baik, terdiri atas masing-masing 62 anak kelompok dengue dan non dengue. Leukopenimerupakan prediktor untuk mendiagnosis dengue pada hari ke-3 demam dengan adjusted odds ratio 10,32 (IK 95% 4,31-24,53;p=0,001). Pada hari ke-4 demam, leukopeni dan limfositosis adalah prediktor untuk mendiagnosis dengue dengan adjusted oddsratio 13,84 (IK95% 4,92-38,88; p=0,001) dan 4,66 (IK95% 1,73-12,59; p=0,002).Kesimpulan. Leukopeni dan limfositosis pada anak dengan gizi baik merupakan prediktor untuk mendiagnosis infeksi denguepada awal demam.