This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
Ida Safitri Laksono
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Status Nutrisi sebagai Faktor Risiko Sindrom Syok Dengue Sarah Buntubatu; Eggi Arguni; Ratni Indrawanti; Ida Safitri Laksono; Endy P. Prawirohartono
Sari Pediatri Vol 18, No 3 (2016)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.928 KB) | DOI: 10.14238/sp18.3.2016.226-32

Abstract

Latar belakang. Risiko kematian pada anak dengan sindrom syok dengue (SSD) tinggi. Obesitas diduga sebagai faktor risiko SSD tetapi hasil penelitian sebelumnya masih kontroversial.Tujuan. Mengevaluasi overweight atau obes sebagai faktor risiko SSD pada anak.Metode. Penelitian case control pada anak (0-18 tahun) yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dari bulan April 2012 sampai Maret 2015 dengan infeksi dengue, yang ditegakkan berdasarkan kriteria WHO 2011 dan hasil uji serologi darah atau NS1. Analisis statistik dikerjakan dengan analisis multivariat dan stratifikasi. Kemaknaan faktor risiko dilaporkan sebagai odds ratio (OR) denganinterval kepercayaan 95%.Hasil. Dilaporkan 264 anak terdiri dari 88 kasus (SSD) dan 176 kontrol (non SSD) diikutkan dalam penelitian ini. Anak dengan overweight atau obesitas mempunyai risiko SSD 2,29 kali dibanding bukan overweight atau obes OR=2,29; IK95%:1,24-4,22) dan perempuan mempunyai risiko SSD 1,84 kali lebih tinggi dibanding laki-laki (OR=1,84; IK95%:1,08-3,14). Jumlah trombositmerupakan modifier, yaitu anak overweight atau obes dengan angka trombosit <20.000/μL mempunyai risiko 3,26 kali dibanding anak dengan SSD dengan overweight atau obes dengan angka trombosit ≥20.000/μL (OR=3,26;IK95%:1,22-8,72).Kesimpulan. Overweight atau obes dan jenis kelamin perempuan merupakan faktor risiko untuk SSD dan jumlah trombosit <20.000 /μL merupakan modifier.
Jumlah Leukosit, Neutrofil, Limfosit, dan Monosit sebagai Prediktor Infeksi dengue pada Anak dengan Gizi Baik di Fasilitas Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas Adek Herlina Tanjung; Nurnaningsih Nurnaningsih; Ida Safitri Laksono
Sari Pediatri Vol 17, No 3 (2015)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp17.3.2015.175-9

Abstract

Latar belakang. Infeksi virus dengue merupakan mosquito borne disease yang sering dijumpai di dunia. Demam pada awal sakitkarena infeksi dengue dan bukan dengue sangat sulit dibedakan. Di fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas diperlukanpemeriksaan darah sederhana untuk membantu mendiagnosis dengue. Jumlah leukosit, neutrofil, limfosit, dan monosit pada awalpenyakit dapat membantu memprediksi diagnosis dengue.Tujuan. Mengetahui apakah jumlah leukosit, neutrofil, monosit, dan limfosit pada anak dengan gizi baik dapat digunakan sebagaiprediktor untuk infeksi dengue di fasilitas kesehatan terbatas.Metode. Nested case control yang terdapat dalam rancangan kohort. Digunakan data rekam medis Januari 2009 sampai Januari2011. Dilihat perbedaan pada hari ke-3 dan 4 jumlah leukosit, neutrofil, limfosit, dan monosit antara kelompok infeksi denguedan non dengue menggunakan chi square dan regresi logistik.Hasil. Terdapat 124 anak dengan gizi baik, terdiri atas masing-masing 62 anak kelompok dengue dan non dengue. Leukopenimerupakan prediktor untuk mendiagnosis dengue pada hari ke-3 demam dengan adjusted odds ratio 10,32 (IK 95% 4,31-24,53;p=0,001). Pada hari ke-4 demam, leukopeni dan limfositosis adalah prediktor untuk mendiagnosis dengue dengan adjusted oddsratio 13,84 (IK95% 4,92-38,88; p=0,001) dan 4,66 (IK95% 1,73-12,59; p=0,002).Kesimpulan. Leukopeni dan limfositosis pada anak dengan gizi baik merupakan prediktor untuk mendiagnosis infeksi denguepada awal demam.