This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
Nani Dharmasetiawani
RSIA Budi Kemuliaan, Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Prevalens dan Faktor Risiko Terjadinya Hipozincemia Bayi Berat Lahir Rendah pada Usia Koreksi Mendekati Cukup Bulan atau Cukup Bulan Risma Kerina Kaban; Nani Dharmasetiawani; Johanes Edy Siswanto
Sari Pediatri Vol 13, No 3 (2011)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp13.3.2011.207-14

Abstract

Latar belakang. Deposit Seng (Zn) berperan terhadap fungsi metabolik tubuh. Bayi kurang bulan mempunyai cadangan Zn yang rendah pada masa fetus, kebutuhan Zn yang tinggi setelah lahir, kapasitas untuk mengabsorbsi dan retensi zat makanan terbatas. Gambaran klinis dari defisiensi Zn yang berat yaitu dermatitis, iritabel, kandidiasis oral, diare, mineralisasi tulang yang buruk, gangguan fungsi motorik dan kognitif, meningkatnya risiko terkena infeksi, dan retardasi pertumbuhan.Tujuan. Untuk menentukan prevalens dan faktor risiko hipozincemia pada bayi berat lahir rendah.Metode.Penelitian prospektif, desain penelitian potong lintang. Data dikumpulkan dari 3 rumah sakit di Jakarta. Informasi faktor risiko dicatat dan kadar Zn diperiksa pada bayi dengan berat lahir <2000 g dan usia gestasi <34 minggu, pada usia koreksi mendekati cukup bulan atau cukup bulan. Hasil dianalisis dengan (T-test, dan Mann-Whitney) (regresi logistik). Defisiensi Zn didiagnosis apabila kadar Zn <55mg/dl (8,4 μmol/L).Hasil. Dari 63 bayi yang diteliti terdapat 18 bayi yang hipozincemia sehingga didapatkan prevalens hipozincemia 28%. Dari 18 bayi hipozincemia, 67% disertai dengan gejala yang paling banyak dijumpai adalah gangguan pertumbuhan. Peningkatan usia gestasi, peningkatan kadar kalsium dan pemberian suplemen besi berhubungan dengan penurunan risiko hipozincemia (OR 0,622; 95% CI: 0,42-0,92), (OR 0,376; 95% CI: 0,16 – 0,88) dan (OR 0,062; 95 % CI: 0,008-0,46). Sedangkan jenis kelamin laki laki berhubungan dengan peningkatan risiko hipozincemia(OR 4,764; 95% CI: 0,06-21,40).Kesimpulan.Prevalens hipozincemia pada bayi usia gestasi <34 minggu dan berat lahir <2000 gram, yang diperiksa pada usia koreksi >35 minggu, didapatkan 28% dengan gejala. Gangguan pertumbuhan merupakan gejala yang paling banyak dijumpai. Faktor risiko hipozincemia ditemukan pada bayi laki-laki, usia gestasi yang lebih rendah, penurunan kadar kalsium dan tanpa pemberian suplementasi besi.