This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
Yusrina Istanti
Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi, Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Kadar Interleukin-6 dengan Luaran Infeksi Pascabedah Albert Daniel Solang; Antonius Pudjiadi; Abdul Latief; Yusrina Istanti; Sri Martuti; Moh. Supriatna; Pudjiastuti Pudjiastuti
Sari Pediatri Vol 16, No 4 (2014)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp16.4.2014.236-40

Abstract

Latar belakang. Pembedahan merupakan stresor yang memicu respons metabolik sehingga berpengaruhterhadap luaran termasuk status nutrisi dan infeksi. Berbagai parameter respons fase akut, status nutrisi, usia,lama pembedahan, serta skor ASA merupakan faktor risiko terjadinya infeksi luka operasi yang merupakankomplikasi pembedahan.Tujuan. Mengetahui hubungan antara IL-6 sebagai parameter respons fase akut dengan luaran infeksipascabedah.Metode. Penelitian observasional analitik dilakukan di ICU anak tiga rumah sakit, yaitu RS Dr. CiptoMangunkusumo, RS Dr. Kariadi, dan RSUD Dr. Muwardi. Dilakukan pemeriksaan kadar IL-6, kortisol,dan CRP pada hari ke-5 pascabedah. Lama dan jenis pembedahan, skor ASA, dan usia dicatat dari rekammedis. Dilakukan uji korelasi Spearman untuk melihat hubungan antara kadar IL-6 dengan kadar kortisol,CRP dan RBP, serta Fisher’s exact test untuk melihat hubungan antara usia, lama pembedahan, skor ASA,dan IL-6 dengan luaran infeksi.Hasil. Selama kurun waktu 6 bulan, terdapat 30 subjek yang memenuhi kriteria inklusi. Didapatkan korelasiantara kadar IL-6 dengan CRP, kortisol, dan RBP [r=0,8 (p=0,00); r=0,4 (p=0,02); r=-0,5 (p=0,03)]. Tidakterdapat hubungan antara usia, lama pembedahan, dan skor ASA dengan luaran infeksi (p>0,05), tetapiterdapat hubungan yang bermakna antara kadar IL-6 dengan luaran infeksi (p=0,04).Kesimpulan. Terdapat korelasi antara kadar IL-6 pada hari ke-5 pascabedah dengan CRP, kortisol, dan RBP.Kadar IL-6 di atas 11 pg/mL pada hari ke-5 pascabedah merupakan prediktor luaran infeksi.
Perbedaan Kadar IL-6 dan C-Reactive Protein pada Anak Pascabedah Perut dengan Bedah Saraf Albert Daniel Solang; Antonius Pudjiadi; Abdul Latief; Sri Martuti; Yusrina Istanti; Magdalena E Sahetapy; Pudjiastuti Pudjiastuti; Moh. Supriatna
Sari Pediatri Vol 16, No 3 (2014)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp16.3.2014.157-60

Abstract

Latar belakang. Kadar interleukin 6 (IL-6) dan C-reactive protein (CRP) meningkat pascabedah. Peningkatan kadar CRP diinduksi oleh IL-6. Peningkatan kadar keduanya berhubungan dengan lama pembedahan, tetapi penelitian lain mendapatkan luas trauma jaringan yang lebih berpengaruh. Jenis pembedahan bedah perut berhubungan dengan transient endotoksemia. Endotoksemia akan meningkatkan kadar IL-6 secara signifikanTujuan. Mengetahui apakah terdapat perbedaan respon fase akut berupa kadar IL-6 dan CRP pada pascabedah bedah saraf dan bedah perut.Metode. Penelitian analitik observasional dilakukan di tiga rumah sakit, yaitu RS Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Dr. Kariadi, dan RSUD Dr. Moewardi pada Januari 2014-Juni 2014. Pemeriksaan darah CRP dan IL-6 dilakukan pada hari ke-1 dan ke-5 pascabedah di laboratorium. Dilakukan pencatatan usia, jenis kelamin, lama pembedahan, jumlah perdarahan, dan skor ASA serta penilaian status nutrisi prabedah. Analisis data menggunakan Program SPSS versi 17.0, analisis parametrik menggunakan uji t tidak berpasangan. Apabila syarat tidak terpenuhi digunakan metode uji Mann-Whitney.Hasil. Terdapat 30 subjek selama kurun waktu penelitian, sebagian besar jenis operasi adalah bedah saraf (56%) dan bedah perut (38%). Median kadar IL-6 pada hari ke-1 pascabedah perut 156 pg/mL dan bedah saraf 88 pg/mL (p>0,05), sedangkan median kadar IL-6 hari ke-5 pascabedah berturut-turut 22 pg/mL dan 14 pg/mL (p>0,05). Median kadar CRP hari ke-1 pascabedah didapatkan lebih tinggi pada jenis bedah perut 25 mg/L, sedangkan pada bedah saraf 10 mg/dL. Sementara itu, median kadar CRP pada hari ke-5 pascabedah masing-masing 17 mg/dL dan 9 mg/dL (p>0,05)Kesimpulan. Tidak terdapat perbedaan bermakna respon fase akut bedah saraf dan bedah perut baik berupa peningkatan kadar IL-6 maupun kadar CRP pada hari ke-1 dan ke-5 pascabedah.