Kelebihan berat badan dan obesitas disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan energi karena konsumsi kalori lebih besar dari pengeluarannya. Akumulasi lemak berlebihan berpengaruh terhadap kesehatan. Hal ini didukung oleh banyaknya konsumsi makanan cepat saji dengan porsi besar yang tinggi energi, gula, lemak, sedangkan untuk mikronutrien dan seratnya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan cepat saji, jenis kelamin, dan aktivitas fisik dengan persentase lemak tubuh pada siswa SMP di Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Konsumsi makanan cepat saji diukur dengan Food Frequency Questionnaire, aktivitas fisik diukur dengan PAQ-A dan PAQ-C, dan persentase lemak tubuh diukur dengan Bioelectrical Impedance Analysis. Data dianalisis menggunakan uji Spearman dan Chi-Square. Jumlah subjek 96 siswa yang terdiri dari 47 laki-laki dan 49 perempuan dengan persentase lemak tubuh didapatkan 33 overweight dan 7 obese. Untuk frekuensi konsumsi ditemukan 30 jarang, 49 sering, dan 17 sering sekali dalam mengonsumsi fast food. Sedangkan, untuk tingkat aktivitas fisik didapatkan 25 rendah, 49 sedang, dan 22 tinggi dalam melakukan aktivitas fisik. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif kuat antara konsumsi makanan cepat saji dengan persentase lemak tubuh pada siswa SMP (r=0,580, P=0,000). Terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan persentase lemak tubuh (P=0,003). Juga ditemukan korelasi negatif berkekuatan cukup antara aktivitas fisik dengan persentase lemak tubuh (r=-0,274, P=0,007). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara konsumsi makanan cepat saji, jenis kelamin, dan aktivitas fisik dengan persentase lemak tubuh pada siswa SMP di Surakarta.