This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
Ema Alasiry
Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin/RS Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Frekuensi Tangisan antara Perawatan Metode Kanguru Posisi Pronasi dengan Posisi Lateral Dekubitus pada Bayi Berat Lahir Rendah Ema Alasiry
Sari Pediatri Vol 13, No 5 (2012)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.831 KB) | DOI: 10.14238/sp13.5.2012.329-33

Abstract

Latar belakang. Perawatan metode kanguru (PMK) merupakan suatu cara perawatan dengan meletakkan bayi di dada ibu sehingga terjadi kontak antara kulit bayi dan kulit ibu. Banyak manfaat PMK pada bayi antara lain membuat jumlah tangisan bayi berkurang. Tangisan bayi sering merupakan alasan orang tua mencari masalah kesehatan pada bayi mereka atau menganggapnya sebagai suatu kegagalan orang tua dalam merawat bayinya dan hal ini meningkatkan kecemasan mereka. Metode PMK dapat dilakukan dengan posisi pronasi dan lateral dekubitus.Tujuan.Membandingkan frekuensi tangisan antara PMK posisi pronasi dengan posisi lateral dekubitus pada bayi berat lahir rendah.Metode.Penelitian uji klinik acak terkontrol dengan desain paralel pada BBLR yang memenuhi kriteria di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUH/RS Wahidin Sudirohusodo dan RSIA Siti Fatimah, Makassar periode Mei - Juli 2010.Hasil.Tujuhpuluh subyek yang memenuhi kriteria penelitian dibagi atas kelompok PMK posisi pronasi dan PMK posisi lateral dekubitus. Frekuensi tangisan pada kelompok PMK lateral dekubitus lebih sedikit secara bermakna dibandingkan dengan PMK pronasi. Terdapat penurunan frekuensi tangisan dari hari ke hari terlihat menurun secara bermakna pada kedua kelompok.Kesimpulan.Perawatan metode kanguru (PMK) posisi lateral dekubitus menurunkan frekuensi tangisan bayi secara bermakna dibandingkan PMK posisi pronasi.
Profil Bayi Rujukan Saat Masuk Rawat Ditinjau dari the STABLE Program Ema Alasiry
Sari Pediatri Vol 13, No 4 (2011)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.834 KB) | DOI: 10.14238/sp13.4.2011.235-8

Abstract

Latar belakang. Sugar and safe care, temperature, airway, blood pressure, laboratoratorium work and emotional support (S.T.A.B.L.E) program adalah suatu program/pelatihan kepada para pelaku pelayanan kesehatan untuk menilai dan menstabilkan bayi sakit setelah tindakan resusitasi atau sebelum bayi dirujuk. Dalam program ini, seorang bayi sakit harus terhindar dari kondisi tidak stabil yaitu hipoglikemi, instabilitas suhu (terutama hipotermi), gangguan napas (hipoksia), dan hipoperfusi (syok). Keempat kondisi tersebut sangat erat hubungannya dengan peningkatan risiko kematian bayi baru lahir.Tujuan. Mengetahui jumlah kasus rujukan rawat dan jenis ketidakstabilan (menurut the STABLEprogram).Metode. Penelitian retrospektif, mengambil data dari rekam medis bayi yang dirujuk ke ruang perawatan neonatus RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, periode Januari - Desember 2010. Subyek dibagi dalam kelompok bayi dengan kondisi stabil dan tidak stabil menurut the S.T.A.B.L.E program, dan dianalisis dengan SPSS 17.0Hasil. Terdapat 139 bayi rujukan yang turut dalam penelitian. Sebagian besar bayi rujukan saat masuk rumah sakit berada dalam kondisi tidak stabil (64,7%). Diagnosis yang tersering menjadi alasan bayi dirujuk adalah infeksi dan gangguan napas, sedangkan kondisi tidak stabil yang paling sering ditemui adalah ketidakstabilan suhu (38,1%) terutama hipotermi. Ketidakstabilan lain adalah hipoksi (36,7%) diikuti dengan hipoglikemi (5%), dan hipoperfusi (1,4%).Kesimpulan. Sekitar dua pertiga bayi rujukan berada dalam kondisi tidak stabil saat masuk rawat di rumah sakit dan jenis kondisi tidak stabil yang tersering adalah hipotermi.