Yayat Sukayat
Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian - Unpad

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PARTISIPASI PETANI DALAM PEMULIAN STEVIA (Kasus di Kelompok tani Mulyasari Ciwidey Kabupaten Bandung) Yayat Sukayat; Hepi Hapsari; Pandi Pardian; Dika Supyandi
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 3, No 1 (2018): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v3i1.18193

Abstract

ABSTRAKKebutuhan gula pasir yang bersumber dari tanaman tebu (Sacharum oficinarum L) untuk konsumsi rumah tangga dan industri pada tingkat nasional menempati posisi kedua setelah beras. Ketidakmampuan produksi nasional memaksa pemerintah membuka kran impor gula pasir untuk memenuhi kekurangan. Namun tetap saja kurang, sehingga ada indikasi industri makanan/minuman menggunakan gula sintetis. Oleh karenanya, tumbuh keinginan masyarakat untuk mencari alternatif pemanis alami berkalori rendah. Salah satu sumber pemanis tersebut adalah tanaman stevia (Stevia rebudiana). Namun hingga saat ini, pengembangan stevia nasional terkendala oleh ketersediaan benih. Peneliti dan pemulia Unpad melakukan rekayasa genetika stevia melalui induksi mutasi sinar gama dalam rangka menjawab kebutuhan tersebut. Agar komoditas ini adaptif dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, pemulia melibatkan masyarakat dalam pengembangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterlibatan/partisipasi pengguna dalam pengembangan benih stevia hasil rekayasa tim Unpad, mengkaji faktor-faktor yang ada hubungannya dengan partisipasi petani dalam pengembangan stevia, dan menelaah faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam penggunaan benih stevia Unpad. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi petani dalam pengembangan benih stevia adalah dalam bentuk ide/gagasan, kontribusi fisik dan kontribusi finansial. Partisipasi tidak terlepas faktor dukungan koperasi yang berfungsi sebagai penampung hasil, kelompok sebagai tempat belajar, dan petani anggota sebagai pelaku yang menjaga kuantitas dan kualitas produksi. Penggunaan benih stevia Unpad dipertimbangkan jika secara teknis stevia yang dikembangkan berumur pendek, memiliki rendemen gula yang tinggi, adaptif terhadap lingkungan, serta memiliki cabang yang cukup banyak. Kata kunci: pemuliaan stevia, partisipasi petaniABSTRACTThe need for sugar sourced from sugar cane (Sacharum oficinarum L) for household and industrial consumption at the national level occupies the second position after rice. The inability of national production forced the government to import sugar in order to meet the shortage. Import has not solved the problem, even there is an indication that food/beverage industries used synthetic sugar. Hence, desire of the community to find alternative natural low-calorie sweeteners has been growing. One of the sources of sweetener is stevia (Stevia rebudiana). Unpad researchers and breeders genetically modified stevia through induction of gamma rays in order to answer these needs. In order for this commodity to be adaptive and in accordance with the needs of users, breeders involved the community in its development. The purposre of this study was to describe the involvement/participation of users in the development of stevia seeds engineered by Unpad team, to examine factors that have to do with farmer participation in the development of stevia, and to study the factors that are considered in the use of Unpad stevia seeds. This research is descriptive qualitative research with case study techniques. The results showed that farmers' participation in the development of stevia seeds was in the form of ideas, physical contributions and financial contributions. Participation cannot be separated from several factors, namely the cooperative support, which functions as a place of results, the farmer group as a place of learning, and member farmers as actors who maintain the quantity and quality of production. The use of Unpad stevia seeds is considered if technically, developed stevia is short-lived, has a high sugar yield, is adaptive to the environment, and has quite a lot of branches.Keywords: stevia breeding, farmer participation
PERILAKU PETANI DALAM PENGEMBANGAN PADI LOKAL VARIETAS PANDAN WANGI (Kasus di desa-desa sekitar kampung budaya , Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur) Yayat Sukayat; Dika Supyandi; Anne Charina
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 3, No 2 (2018): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.861 KB) | DOI: 10.24198/agricore.v3i2.20875

Abstract

ABSTRAKBeras pandan wangi, di Jawa Barat, menjadi salah satu varietas padi yang sudah sejak lama menjadi unggulan. Kekhasan yang dimiliki Pandan Wangi membuat beras Pandan Wangi diminati masyarakat menengah ke atas. Bahkan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur menetapkan Pandan Wangi sebagai komoditas unggul utama disamping tanaman palawija, sayuran, buahbuahan, dan tanaman hias (Podesta, 2009).  Meskipun luas tanam dan produksi beras pandan wangi masih terbatas, dan cenderung tetap. Adanya ketidak sejalanan antara ikon di satu sisi, dan terbatasnya produksi dan luas tanam di sisi lain;  ada apa dengan perilaku petaninya (pengetahuan, motivasi dan persepsi perannannya). Tujuan penelitian  adalah untuk menggambarkan  perilaku petani dalam usahatani padi lokal pandan wangi. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif, dengan metode yang di gunakan adalah Survey deskriptif. Dari hasil penelitian,secara teknik agronomis pengetahuan petani tentang budidaya padi masuk kategori baik; motivasi usahatani cenderung ke arah sosial; dan ada kebanggaan masih konsisten menanam pandan wangi.Kata kunci : Pandan wangi, pengetahuan, motivasi, persepsi peran ABSTRACTPandan  Wangi rice, in West Java, has become one of the rice varieties that has long been a superior. Pandan Wangi rice has advantages in terms of aroma, taste and texture of fluffier rice. The peculiarities of the Pandan Wangi make Pandan Wangi rice prestigious and are of interest to the upper middle class. Even the Agriculture Office of Cianjur Regency established Wangi Pandanus as the main superior commodity in addition to crops, vegetables, fruits, and ornamental plants (Podesta, 2009). Although the area of planting and production of fragrant pandan rice is still limited and tends to remain. The existence of disparity between icons on the one hand, and limited production and planting area on the other side; what's wrong with the farmers' behavior (knowledge, motivation and perceptions of their role). The purpose of the study was to describe the behavior of farmers in the local pandan wangi rice farming. This research uses quantitative design, with the method used is descriptive survey. From the results of the study, the agronomic technique of farmers' knowledge of rice cultivation entered the good category; farming motivation tends to be social; and there is pride in consistently planting fragrant pandanus.Keywords: fragrant pandanus, knowledge, motivation, perception of role