AbstractIn this research will be an assessment of Green Supply Chain Management (GSCM) process to improve performance and competitiveness of SMEs Batik Bakaran. Because based on general purpose of SMEs that is improve performance and cooperation between SMEs. It can also increase profits by reducing risks and environmental impacts. In the research uses Green Supply Chain Operations Reference (Green SCOR) model and Analitycal Hierarchy Process (AHP). Green SCOR model is used to define environmentally friendly criteria of the process source,make,deliver and return. Then performance measurement for each of these criteria. By using performance attributes of reliability, responsiveness, agility, cost and asset management. While the AHP method is used to give weight and ranking on the criteria and alternative criteria of factors that support the competitiveness of SMEs. Data collection was done through interview technique and questionnaire. Then the analysis of competitiveness criteria that includes increased production volume and increased market share both domestic and export. From the results of the analysis obtained the level of competitiveness of SMEs is still minimal and not pay attention environmentally friendly factors. only on the production process is good enough to get 57.9%. So owners of SMEs need to monitor and pay attention to performance and factors that affect environmentally friendly, so that have a high competitiveness. Keywords : GSCM, Green SCOR, AHP, Competitiveness, SMEs Batik. Abstrak Pada penelitian ini akan dilakukan penilaian terhadap proses Green Supply Chain Management (GSCM) untuk meningkatkan kinerja dan daya saing UMKM Batik Bakaran. Karena berdasarkan pada tujuan umum UMKM yaitu meningkatkan kinerja dan kerjasama antara UMKM. Sekaligus bisa meningkatkan keuntungan dengan cara menurunkan risiko dan dampak lingkungan. Penelitian ini menggunakan model Green Supply Chain Operations Reference (Green SCOR) dan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Model Green SCOR digunakan untuk menentukan kriteria ramah lingkungan dari proses pengadaan, produksi, pengiriman dan pengembalian. Kemudian dilakukan pengukuran kinerja untuk masing-masing kriteria tersebut. Dengan mengunakan atribut kinerja yaitu reliability, responsivity, aglity, cost dan asset management. Sedangkan metode AHP digunakan untuk memberi bobot dan perangkingan pada kriteria serta alternatif kriteria dari faktor-faktor yang mendukung daya saing UMKM. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dan kuisioner. Kemudian dilakukan analisa terhadap kriteria daya saing yang mencakup meningkatnya volume produksi dan meningkatnya pangsa pasar baik domestik maupun ekspor. Dari hasil analisis tersebut diperoleh tingkat daya saing UMKM masih minim serta belum memeperhatikan faktor ramah lingkungan. hanya pada proses produksi cukup baik dengan mendapat 57,9%. Jadi pemilik UMKM perlu memantau dan memperhatikan kinerja serta faktor yang mempengarui ramah lingkungan, sehingga mempunya daya saing yang tinggi. Keywords  : GSCM, Green SCOR, AHP, Daya Saing, UMKM Batik.