M Kristanto
IKIP PGRI SEMARANG

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI IMPLEMENTASI ACADEMIC CULTURE DI IKIP PGRI SEMARANG DALAM PRESPEKTIF ANTISIPASI KEBUTUHAN KUALITAS TENAGA PENDIDIK MASA DEPAN: SEBUAH ANALISIS MULTI KASUS M Kristanto; Maryadi Maryadi; Mei Fita Asri Untari
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/mpp.v4i1.309

Abstract

Dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan perguruan tinggi diberikan kebebasan akademik dan mimbar akademik dan perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembagaya sebagai pusat penyelenggara pendidikan tinggi, penelitian ilmiah dan pengabdian masyarakat. Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, otonomi keilmuan dan tri dharma perguruan tinggi merupaka jati diri suatu perguruan tinggi. Dengan kata lain keempat prinsip tersebut merupakan intisari budaya akademik (academic culture) sebagai perwujudan dari organizational culture karena sifatnya yang lebih menitikberatkan kepada unsure perilaku maka sering disebut organizational behavior (perilaku organisasi) perguruan tinggi. ?é?á Setelah dilakukan penelitian di empat jurusan di IKIP PGRI Semarang dapat disimpulkan bahwa model implementasi budaya akademik di IKIP PGRI Semarang khususnya di Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah menerapkan secara desentralisasi otonomi berdasarkan program studi. Dengan demikian kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan merupakan hak prerograntif atau kewenangan jurusa masing-masing. Unit pelaksana administrasi dan unit pelaksana teknis serta unsure pemimpin rektorat IKIP PGRI hanyalah melakukan unsure suportif dan koordinasi ?é?á Kata Kunci: academic culture, kualitas, tenaga pendidik