Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH BANGUNAN SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA PEMBUATAN BETON NORMAL hariyanto hariyanto
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 4, No 2 (2018): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.099 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v4i2.3127

Abstract

Uji agregat dilakukan untuk mengetahui karakteristik bahan mix design dengan menggunakan standar pengujian SNI T – 15 – 1990 – 03. Pengujian bahan mix design mulai dari pengujian gradasi agregat, berat isi agregat, berat jenis dan penyerapan agregat, kadar air agregat, kadar silt dan clay agregat.  Benda uji dibuat berbentuk kubus dengan campuran adukan beton menggunakan split dan pasir sebagai pembanding, pecahan limbah bangunan sebagai agregat halus dengan komposisi 0%, 40%, 60%, dan 100%, serta semen PCC, dan air, dengan jumlah benda uji masing-masing 15 buah untuk umur pengujian 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Perawatan benda uji dilakukan dengan cara merendam dalam air, pengujian benda uji dilakukan dengan menggunakan Compressor Machine. Hasil pengujian benda uji dengan menggunakan limbah bangunan sebagai agregat halus menunjukkan terjadinya penurunan nilai kuat tekan dari kuat tekan beton rencana.  Nilai kuat tekan beton pada umur 28 hari dari penggunaan limbah bangunan sebagai agregat kasar pada proporsi 0% sama dengan nilai kuat tekan beton normal f’c = 20 MPa, sedangkan nilai kuat tekan dengan penggunaan limbah beton sebagai agregat kasar pada proporsi 40%, 60% dan 100% kurang dari nilai kuat tekan beton yang direncanakan ( f’c = 20 MPa ).
EVALUASI PENILAIAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS RUAS JALAN GAJAH MADA DAN SOROGO KEC. CEPU) Hariyanto Hariyanto
Reviews in Civil Engineering Vol 3, No 1 (2019): Reviews in Civil Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rice.v3i1.852

Abstract

Ruas  jalan  Gajah  Mada  dan  Sorogo  merupakan  akses  menuju  dua perguruan tinggi serta akses menuju instansi pertamina di kota Cepu yang menggunakan perkerasan lentur (flexible pavement). Berbagai kendaraan berat dan ringan melewati ruas jalan tersebut sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan jalan. Evaluasi kondisi kerusakan jalan sangat perlu dilakukan untuk monitoring seberapa tingkat kerusakan jalan yang terjadi pada suatu ruas jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi, serta menentukan jenis penanganan kerusakan jalan yang sesuai.Metode yang dipakai dalam penilaian kondisi kerusakan perkerasan jalan ini adalah metode PCI (Pavement Condition  Index), melakukan  survei  secara visual dengan cara melihat dan menganalisis kerusakantersebut berdasarkan jenis, tingkat kerusakaannya serta kuantitas kerusakan untukdigunakan sebagai dasar dalam melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan.Cara menganalisanya dengan membagi ruas jalan dalam sampel seluas ±50 m2,menghitung densitas, mencari deduct value pada grafik lalu menghitung PavementConditional Index (PCI).Hasil  evaluasi  penelitian  kondisi  ruas  jalan  Gajah  Mada  dan  Sorogo dengan metode PCI diperoleh kerusakan lubang (1,21%), retak kulit buaya (10,19%), retak pinggir (7,94%), retak memanjang dan melintang (7,45%), bergelombang  (8,1%),  amblas(1,7%),  bahu  jalan  turun(7,1%),  pelapukan  dan butiran lepas (3,25%), dan alur (15,93%), pengelupasan (2,25%), benjol & turun (0,9%),  retak  berkelok  (3,2%),  dan  mengembang  (1,1%).  Dengan  nilai  PCI sebesar 80 untuk ruas jalan Gajah Mada dan 78 untuk ruas jalan Sorogo.
OPTIMIZATION OF IMPLEMENTATION OF SYSTEM IRRIGATION FOR IMPROVING AGRICULTURAL RESULTS IN CEPU-BLORA Hariyanto Hariyanto
Reviews in Civil Engineering Vol 2, No 1 (2018): Reviews in Civil Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rice.v2i1.677

Abstract

The results showed that 9 (nine) villages implemented technical irrigation by utilizing underground water as irrigation network in each plot of farmer land there was one village applying an irrigation network of open tapping channel from the river.The results showed that there were 8 (eight) villages with rain-fed irrigation system. Farmers harvested in Cepu from 17 villages on average of 2.35 tons in 2015 and 2.33 in 2016 average land area of 0.5 ha. Types of irrigation networks covered by 0.42 m3 / min average water discharge able to win the average land of 0.5 ha for 40 hours (two days) of water flowing into rice fields, planting pattern with SRI method applying 2/10 to achieve optimal and efficient results water usage