Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH KAWASAN MINAPOLITAN TERHADAP TATA RUANG KECAMATAN TATAPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Syahputra, Dio Indra; Mononimbar, Windy J.; Lakat, Ricky M. S.
SPASIAL Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Minahasa Selatan memiliki wilayah pesisir yang mempunyai garis pantai sepanjang kurang lebih 168,59 Km dari Kecamatan Sinonsayang sampai Kecamatan Tatapaan. Di Minahasa Selatan konsep Minapolitan mulai diterapkan mengingat potensi perairan yang dimilikinya. Dengan adanya kawasan Minapolitan ini mempengaruhi langsung perkembangan tata ruang sekitarnya seperti munculnya kawasan-kawasan industri dan berkurangnya daerah permukiman di sekitarnya serta meningkatnya infrastruktur setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kawasan Minapolitan terhadap Tata Ruang di Kecamatan Tatapaan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode path analysis. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kawasan Minapolitan mempengaruhi tata ruang di Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan. Tiga aspek yang diteliti yaitu luas permukiman dipengaruhi dari ketiga aspek dari Minapolitan yakni pendapatan penduduk, hasil penangkapan ikan dan jumlah penduduk, luas jalan dipengaruhi dari aspek pendapatan penduduk sedangkan aspek luas perdagangan & jasa dipengaruhi dari aspek hasil penangkapan ikan dan jumlah penduduk.Kata Kunci: Kawasan minapolitan, Kecamatan Tatapaan,Pengaruh, Tata Ruang
IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN KAWASAN BANTARAN SUNGAI AMPERA KELURAHAN KAIBUS KABUPATEN SORONG SELATAN Koterisa, Jekson; Mononimbar, Windy J.; Lahamendu, Verry
SPASIAL Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan permukiman kumuh menjadi salah satu isu utama pembangunan perkotaan yang cukup menjadi polemik, karena upaya penanganan yang sebenarnya dari waktu kewaktu sudah dilakukan berbanding lurus dengan terus berkembangnya kawasan kumuhdan munculnya kawasan-kawasan kumuh baru.Kondisi seperti ini juga terjadi di Kabupaten Sorong Selatan, terutama permukiman di sekitar kawasan bantaran Sungai Ampera tepatnya sekitar Jl.Brawijaya Kelurahan Kaibus.Secara fisik permasalahan yang muncul di Permukiman Sekitar bantaran sungai Ampera Kelurahan Kaibus Kabupaten Sorong Selatan adalah merebaknya hunian dengan kondisi semi permanen yang terletak pada area bantaranSungai Ampera.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi kawasan permukiman kumuh serta mengukur  tingkat kekumuhan di kawasan permukiman bantaran sungai Ampera.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif menelah pembobotan skoring nilai. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kekumuhan di kawasan bantaran sungai Ampera adalah kumuh ringan. Hal ini terlihat dari kondisi fisik permukiman dimana terdapat bangunan yang tidak permanen atau tidak layak huni di beberapa titik pada II lingkungan, ketersedian MCK umum dengan kondisi yang kurang baik, kondisi jalan di beberapa titik pada II lingkungan yang kurang baik dan tidak memenuhi syarat, serta jaringan  drainase yang buruk tidak terlayani sarana dan prasaran drainase dan juga sarana dan prasaran proteksi kebakaran  tidak ada, serta tidak terlayani Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan tersebut.Kata Kunci : Bantaran Sungai, Kelurahan Kaibus, Permukiman Kumuh
PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado Mononimbar, Windy J.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 1 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado merupakan salah satu kota di Indonesia yang rawan bencana banjir. Berdasarkan riwayatnya, banjir yang terjadi 15 Januari 2014 merupakan banjir paling parah karena menggenangi hampir seluruh wilayah kota serta menelan korban jiwa dan materi yang sangat besar. Terdapat dua kawasan di Kota Manado yang menjadi langganan banjir setiap tahun yakni Kelurahan Komo Luar dan Kelurahan Karame, sehingga oleh Dinas PU Provinsi Sulut ditetapkan sebagai kawasan sangat rawan banjir. Hal ini disebabkan kedua kelurahan tersebut terletak di area bantaran Sungai Tondano yang sering disebut Kuala Jengki, dengan kondisi topografi cukup rendah (dataran/landai). Intensitas banjir yang terjadi pada kedua kelurahan tersebut cukup tinggi dan terjadi beberapa kali dalam setahun. Namun intensitas banjir paling tinggi biasanya terjadi pada akhir atau awal tahun, dimana banjir meluap hampir ke seluruh wilayah dari dua kelurahan tersebut, padahal sebagian wilayah di Kelurahan Komo Luar merupakan salah satu pusat perdagangan dan jasa. Resiko bencana banjir makin diperparah oleh kondisi lingkungan permukiman yang sangat padat, sistem tata bangunan dan sirkulasi tidak teratur, tanggul sungai yang tidak memadai/rusak/sebagian sudah menyatu dengan bangunan dan terjadi alih fungsi lahan sempadan sungai. Penanganan permukiman dengan konsep riverfront/waterfront settlement dan perbaikan infrastruktur pendukung (perbaikan tanggul,pembuatan tanggul buatan, penataan area sempadan sungai menjadi jalur inspeksi dan RTH dan penataan saluran drainase diharapkan menjadi salah satu solusi yang dapat meminimalisir resiko bencana banjir pada kedua kelurahan tersebut.Kata-kunci : Banjir, Bantaran Sungai, Permukiman
REDESAIN TERMINAL PELABUHAN REGIONAL DI MELONGUANE KABUPATEN TALAUD - Arsitektur Tepi Air Maniara, Yuratni; Mononimbar, Windy J.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

REDESAIN TERMINAL PELABUHAN REGIONAL DI MELONGUANE KABUPATEN TALAUD (ARSITEKTUR TEPI AIR) Yuratni Maniara1 Windy J. Mononimbar2 ABSTRAK Kabupaten Kepulauan Talaud khususnya Melonguane sebagai Ibukota Kabupaten, merupakan daerah bahari karena memiliki luas perairan yang lebih besar dari luas wilayah daratan, untuk itu ketersediaan prasarana dan sarana transportasi laut yang memadai sangat diperlukan, karena terminal penumpang merupakan salah satu sarana penunjang angkutan laut yang berfungsi sebagai media alih moda transportasi di daerah ini belum memenuhi standar pelayanan, baik fasilitas pokok dan fasilitas penunjang pelabuhan sehingga berpengaruh dalam kelancaran dan kenyamanan pergerakan penumpang. Melihat kondisi terminal pelabuhan Melonguane saat ini, sudah seharusnya diredesain kembali dengan mempertimbangkan peranannya terhadap terminal itu sendiri. Dalam mendesain kembali Terminal Pelabuhan Regional, maka harus direncanakan secara matang dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekarang ini. Berangkat dari keterkaitan  antara bangunan/objek rancangan dengan tapak yang berada di kawasan tepi air maka tema yang diambil yaitu Arsitektur Tepi Air, dimana terminal pelabuhan dengan konsep ini dapat mewujudkan suatu lingkungan yang tertata dengan baik serta menghadirkan fungsi-fungsi yang mewadahi kegiatan dalam kawasan tepi air secara efektif dan fungsional. Dengan dihadirkan objek rancangan Terminal Pelabuhan Regional di Melonguane, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas transportasi laut di Kabupaten Talaud, serta dapat merangsang peningkatan pembangunan terutama bidang perekonomian dan bidang-bidang usaha lainnya. Kata Kunci : Terminal Pelabuhan, Redesain, Arsitektur Tepi Air     [1] Mahasiswa Program Studi S1 Arsitektur UNSRAT 2 Staf Dosen Pengajar Arsitektur UNSRAT  
KAMPUNG WISATA MINAHASA DI TONDANO - Eksplorasi Kebudayaan Tradisional di Minahasa Tangkuman, Dwi Junita; Mononimbar, Windy J.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KAMPUNG WISATA MINAHASA DI TONDANO (EKSPLORASI KEBUDAYAAN TRADISIONAL MINAHASA) Dwi Juwita Tangkuman[1] Windy J. Mononimbar,ST.,MT[2]   ABSTRAK Minahasa merupakan daerah berbudaya. Kehidupan yang harmonis antar sub suku dan kearifan lokal masyarakat mengidentifikasikan bahwa masih adanya nilai-nilai kebudayaan tradisional yang melekat dalam kehidupan masyarakat Minahasa. Kenyataan lain mengungkapkan bahwa telah terjadi pergeseran nilai-nilai kebudayaan tradisional ke nilai-nilai yang muncul akibat perubahan gaya hidup dan pola pikir masyarakat modern. Hal ini patut diantisipasi lewat upaya penggalian, pelestarian, pengembangan serta pembinaan dengan menghadirkan suatu wadah yang dapat mengangkat kembali nilai-nilai kebudayaan tradisional Minahasa. Untuk itu dihadirkanlah objek Kampung Wisata Minahasa yang berlokasi di kota Tondano, sebagai suatu kawasan di ibukota Kabupaten Minahasa yang dapat merepresentasikan dan merekam kembali pola hidup masyarakat tradisional Minahasa dengan segala produk hasil karya kebudayaannya. Tema Eksplorasi Kebudayaan Tradisional Minahasa diangkat untuk mengoptimalkan perancangan objek Kampung Wisata Minahasa, dalam pengaplikasiannya menggali lebih dalam lagi unsur-unsur kebudayaan Minahasa, serta mengkolaborasikannya dengan lokasi yang berada dalam lingkungan masyarakat yang masih lekat dengan budaya Minahasa. Dengan dihadirkannya objek Kampung Wisata Minahasa diharapkan dapat berimplikasi positif terhadap masyarakat Minahasa guna meningkatkan kesadaran berbudaya, selain itu diharapkan juga dapat memiliki prospek yang baik terhadap pendapatan daerah dalam sektor pariwisata, dengan berkembangnya objek ini sebagai tujuan para wisatawan baik domestik maupun Internasional. Kata kunci : Kampung wisata, Minahasa, Eksplorasi kebudayaan [1] Mahasiswa PS 1 Arsitektur UNSRAT [2] Staf Dosen Pengajar Arsitektur UNSRAT
INKUBATOR UMKM DI KOTA PAREPARE: Desain Biofilik Dhearisa M. Nanlohy; Octavianus H. A . Rogi; Windy J. Mononimbar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan Inkubator UMKM di Kota Parepare ini didorong oleh pesatnya pertumbuhan UMKM yang ada di Kota Parepare, namun belum terdapat sama sekali bangunan baik dari pemerintah maupun non-pemerintah yang dapat digunakan atau memfasilitasi para pelaku UMKM mengembangkan usaha dan keahliannya, bahkan untuk memasarkan dagangannya. Saat ini pedagang berpencar di tiap pinggir jalan hanya untuk memasarkan jualannya. Hal ini membuat para pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang ada menjadi kurang berkembang, tidak maju bahkan sampai harus gulung tikar. Padahal jika dilihat UMKM memiliki fleksibilitas tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas besar. Metode yang digunakan dalam perancangan kali ini yaitu teori dari John Zeisel yang terdapat 2 fase. Fase pertama yaitu pengembangan wawasan komprehensif yang dilakukan untuk mengetahui serta memahami 3 aspek utama yaitu yang terdiri dari pemahaman terhadap objek rancangan, pemahaman terhadap lokasi atau tapak, dan pemahaman terhadap perancangan. Fase kedua yaitu siklus image – present – test dengan melakukan transformasi konsep berdasarkan data yang sudah didapat dari fase pertama, yaitu pengembangan wawasan komprehensif yang diawali dengan pemikiran konsep ( Imaging ), lalu lanjut di tahap penyajian konsep baik dalam bentuk gambar ataupun mode (Presenting) dan terakhir ada pengujian konsep berdasarkan kriteria pengujian tertentu atau proses asistensi (Testing). Dalam perancangan Inkubator UMKM ini telah menjawab permasalahan yang ada yaitu, dapat membantu para pelaku UMKM dalam pengembangan dan pelatihan, memberikan informasi seputar UMKM di Kota Parepare, dan mempermudah pelaku UMKM untuk memasarkan produknya maupun sebaliknya mempermudah masyarakat dan wisatawan dalam mencari produk UMKM kota Parepare. Mengambil lokasi yang berbatasan langsung dengan pinggir sungai, sehingga digunakan tema biofilik dengan 14 pola desainnya dengan tujuan dapat memanfaatkan pengelolaan maksimal tapak. Tema ini juga dinilai dapat menyediakan kesempatan bagi manusia (Pelaku UMKM) untuk hidup dan bekerja pada tempat yang sehat, dan minimum tingkat stres. Selain itu, dengan penerapan tema ini dapat menarik minat pengunjung dengan memberikan kesempatan untuk menjadi wadah interaksi masyarakat kota Parepare melalui hubungan positif dengan alam sebagai lingkungan hidup. Kata Kunci : Biofilik, Inkubator, Parepare, UMKM.
URBAN ENTERTAINMENT CENTER DI MANADO: The Architecture of Happiness Jerry J. Antou; Windy J. Mononimbar; Rieneke L. E. Sela
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara khususnya di Kota Manado saat ini semakin meningkat, apalagi dengan dinyatakannya Provinsi Sulawesi Utara sebagai salah satu dari 5 provinsi yang memiliki destinasi super prioritas. Perkembangan ini perlu didukung dengan menghadirkan sebuah sarana hiburan dan rekreasi yang bisa menambah daya tarik dan bahkan bisa menjadi icon baru di Kota Manado, bahkan di Provinsi Sulawesi Utara. Menjawab kebutuhan tersebut, urban entertainment center menjadi sarana dan hiburan yang sangat tepat untuk dihadirkan di ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Kota Manado. Selain mampu menunjang pariwisata, objek ini juga dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan stress dan hadir untuk menjadi tempat hiburan keluarga maupun kelompok ataupun perorangan. Dengan menggunakan metode perancangan glass box membentukan tahapan dari pengumpulan data, analisis dan sampai pada transformasi bentuk, dengan mengusung tema The Architecture of Happiness, objek ini manghadirkan gaya desain yang memfokuskan pada perwujudan kebahagiaan, dengan penerapan poin-poin desain seperti bangunan-bangunan yang berbicara lewat desain yang memiliki pola cerita atau story line, serta penerapan bentuk massa bangunan yang menggunakan garis,warna dan material sebagai manifestasi dari emosi seseorang, pemanfaatan genius loci tapak sebagai perwujudan dari prinsip berinteraksi dengan alam, mewadahi aktivitas pemakai dengan nyaman dan menyenangkan, serta mengoptimalkan keunikan lahan, menghasilkan sense of place dan penerapan prinsip keteraturan, keseimbangan, elegan dan keterpaduan. Kata Kunci: Architecture of Happiness, Entertainment Center, Manado, Urban
LIBRARY AND LEARNING CENTRE DI MANADO. Arsitektur Organik Hanna V. Timporok; Windy J. Mononimbar; Pierre H. Gosal
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.23693

Abstract

Perkembangan teknologi dan Fenomena gaya hidup masyarakat saat ini yang dengan kemunculan berbagai pusat belanja dan komersil tampak lebih menarik dibandingkan dengan sarana edukasi seperti fasilitas membaca dan membawa dampak pada minat baca masyarakat yang perlahan-lahan berkurang. Persaingan di era globalisasi membuat kebutuhan pendidikan harus terus berkembang. Untuk mendukung kegiatan pendidikan, siswa mencari tambahan pengetahuan dengan mengikuti pendidikan non formal, seperti bimbingan belajar dan kursus-kursus. Sehingga lewat perancangan Library and Learning Centre ini menjadikan objek ini sebagai wadah Pembelajaran yang berisi perpustakaan dengan konsep pustaka sebagai wisata baca serta menyediakan pusat sumber belajar berupa tempat bimbingan belajar dan kursus sebagai fasilitas alternatif belajar bagi masyarakat Kota Manado guna membuat siswa lebih berprestasi yang saling terintegrasi dengan fasilitas penunjang. Dalam perancangan Library and Learning Centre di Manado, Penerapan arsitektur organik pada rancangan menghasilkan rancangan arsitektural sesuai fungsi dari objek perancangan yang selaras dengan alam sekitarnya melalui penataan massa, ruang luar dan dalam serta penggunaan material-material alami dan pemanfaatan energi-energi alam. Kata kunci: Library, Learning Centre, Arsitektur Organik
EDUPARTMENT DI KOTA MANADO: Arsitektur Biofilik Makienggung, Gabriel K. H.; Mononimbar, Windy J.; Rompas, Leidy M.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pendidikan di kota manado sudah semakin maju hal ini terlihat dari begitu banyak tempat perkuliahan yang banyak diminati oleh pelajar bukan saja dari dalam daerah, tetapi juga dari luar daerah yang datang studi di kota manado. Hanya saja kualitas rumah kost yang ada saat ini sebagai hunian bagi mahasiswa belum representatif dalam menunjang keseharian mahasiswa agar dapat produktif dan optimal dalam belajar. Melihat hal tersebut maka dirancanglah bangunan Edupartment di Kota Manado. Edupartment mengakomodir kebutuhan akan tempat tinggal bagi mahasiswa juga sebagai wadah dalam mengembangkan potensi mahasiswa dalam belajar sehingga dapat optimal dalam dunia akademis. Tema yang digunakan dalam perancangan ini yaitu arsitektur biofilik. Desain biofilik banyak melibatkan elemen ruang luar ke dalam bangunan sehingga pengaruh positif dari ruang luar dapat meningkatkan kesehatan penghuninya untuk dapat bekerja, belajar serta beraktifitas. Hasil dari perancangan ini yaitu desain arsitektural dengan implementasi desain biofilik yang mendukung produktifitas penghuninya dengan lingkungan yang sehat dan bangunan yang ramah lingkungan. Kata Kunci: Edupartment, Kota Manado, Arsitektur Biofilik