Nilatul Izah
D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pembentukan Kader KRR pada Siswa SMK Nilatul Izah; Evi Zulfiana; Meyliya Qudriani
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 10, No 1 (2019): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v10i1.3558

Abstract

Anak dan remaja sangat menghargai pertemanan, jalinan komunikasi dengan teman sebaya lebih baik jika dibanding dengan orangtua. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan suatu program yang mendukung tingkat perkembangan masa remaja salah satunya dengan Pembentukan Kader Kesehatan Remaja yang melibatkan sekolah. Hasil pengabdian pada masyarakat dalam bentuk Ipteks bagi Masyarakat (IbM) yang telah dilaksanakan yaitu: (1) terdapat peningkatan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi remaja serta siswa telah memiliki bekal ketrampilan dalam memberikan informasi kesehatan kepada orang lain; (2) siswa siap untuk ikut membina teman-temannya dan berperan sebagai promotor dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri masing-masing; serta (3) siswa bersedia membantu guru, keluarga dan masyarakat di sekolah dan di luar sekolah yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Upaya Cegah Premarital Seks dengan Pemberdayaan Teman Sebaya Nilatul Izah; Seventina Nurul Hidayah; Rakmita Rakmita; Himdya Aldina
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 1 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i1.4540

Abstract

Hasil zero survey yang dilakukan diseluruh wilayah Kabupaten Tegal sejak 1996-2006 menunjukkan 27 orang mengdap HIV positif dan klinik VCT mencatat lima orang terinfeksi. Kalisapu merupakan salahsatu Desa di yang terletak di Kabupaten Tegal Kecamatan Slawi. Pendidikan di Desa Kalisapu terbilang masih kurang meskipun di daerah sekitar terdapat perguruan tinggi, hal tersebut terjadi karena banyaknya perempuan yang bekerja dan memaksa anaknya untuk bekerja setelah lulus SMP atau SMA. Terdapat pabrik teh yang dekat dengan Desa Kalisapu menyebabkan para remaja memilih bekerja daripada meneruskan pendidikan. Kesibukan bekerja membuat para remaja mendapatkan informasi kesehatan yang sangat minim terutama tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan studi pendahuluan terdapat beberapa remaja yang terpaksa menikah dalam usia muda (<20 tahun) dikarenakan telah hamil.  Melihat fenomea yang ada penting sekali dilakukan pendidikan kesehatan kesehatan reproduksi khusunya bagi para remaja di Desa Kalisapu. Metode yang digunakan adalah pemberian penyuluhan dengan diskusi dan membentuk kader teman sebaya untuk kesehatan reproduksi pada remaja. Kegiatan Pengabdian dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 31 Juli dan 1 Agustus 2019 dengan jumlah peserta sebanyak 10 remaja yang terdiri dari remaja putra dan remaja putri yang bergabung dalam remaja Majlis Taklim Nurus Saadah. Kegiatan ini diawali dengan menilai sejauh mana pengetahuan remaja tentang esehatan reproduksi khusunya pada remaja, bagaimana upaya –upaya yang seharusnya dilakukan oleh remaja guna mencegah terjadinya pre marital seks pada remaja. Penilaian pengetahuan yang dilakukan yaitu melalui pertanyaan – pertanyaan yang diajukan tim sebelum melakukan sosialisasi, setelah mengetahui sejauhmana pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi pada remaja selanjutnya dilakukan kegiatan pemberian materi tentang kesehatan reproduksi serta upaya yang dapat mereka lakukan sebagai teman sebaya yang harus memberikan informasi tentang kespro remaja pada teman – teman mereka agar terjadinya pre marital seks dapat terhindari dengan diskusi. Setelah para remaja mengatakan mengerti dan sudah tidak ada diskusi selanjutnya tim melakukan evaluasi tentang kesehatan reproduksi remaja pada peserta. Hasil pengabdian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan remaja yang menjadi peserta pengabdian masyarakat mengalami peningkatan pengetahuan khususnya pegetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja dalam upaya mencegah pre marital seks.
UPAYA SKRINING DINI STUNTING MELALUI PEMBERDAYAAN KADER DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA Nilatul Izah; Seventina Nurul Hidayah; Iroma Maulida
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Jurnal PkM : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v4i1.5859

Abstract

Stunting illustrates the chronic malnutrition status during growth and development since the beginning of life, namely during the first 1000 days of life (HPK) Growth monitoring, especially body length and / or height, should be done since the newborn to assess whether or not the child's growth is normal. Early detection of growth deviations is needed for early treatment, thus providing better results and preventing the occurrence of undesirable risks. In solving problems in the community, especially in overcoming toddlers' nutrition problems, namely the incidence of stunting in infants, the community service team provides nutrition health education for toddlers to toddlers mothers and provides training to cadres on how to conduct early screening of stunting events. Community service activities in the efforts of early screening stunting through empowering cadres and increasing knowledge of mothers in meeting the nutritional needs of children under five in Pesarean Village, Pagerbarang District, Tegal Regency. Community service is carried out within 2 days, namely on December 2, 2019, providing health education to mothers of children under five about nutrition to children under five. On 3 December 2019 health education and training activities were carried out for cadres on antopometry examinations and assessment of nutritional status of children under five. In the training, cadres were given a toddler growth and development application that could be used to detect the nutritional status of toddlers so that they could be used as an initial attempt at early screening for stunting in infants. The results of community service there is an increase in the knowledge of mothers of children under five who take part in activities especially increasing knowledge about nutrition for toddlers as an effort to prevent stunting in infants, there is an increase in knowledge and skills of cadres in conducting antopometry checks on toddlers in an effort to detect early toddlers who are stunted.
ANALISIS SEBARAN DAN DETERMINAN STUNTING PADA BALITA BERDASARKAN POLA ASUH (STATUS IMUNISASI DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF) Nilatul Izah; EVi Zulfiana; Nora Rahmanindar
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i1.764

Abstract

Stunting didefinisikan sebagai indeks tinggi badan menurut umur kurang dari minus dua standar deviasi atau dibawah rata – rata standar yang ada (ACC/SCN, 2000). Stunting pada anak merupakan indikator utama untuk menilai kualitas modal sumber daya manusia dimasa medatang. Gangguan pertumbuhan yang diderita anak pada awal kehidupan, pada hal ini stunting, dapat menyebabkan kersakan yang permanen. Keberhasilan perbaikan ekonomi yang berkelanjutan dapat dinilai dengan berkurangnya kejadian stunting pada anak – anak usia dibawah 5 tahun (UNSCN, 2008). Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting, pola asuh pada balita turut berkontribusi terhadap kejadian stunting dimana salahsatu dari pola asuh yaitu status pemberian imunisasi pada balita dan pemberian ASI eksklusif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melakukan analisis sebaran dan determinan stunting berdasarkan pola asuh (status imunisasi dan pemberian ASI eksklusif) pada balita usia 6 – 59 bulan. Penelitian merupakan jenis kuantitatif dengan desain casecontrol. Sampel penelitian diambil secara consecutive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelompok kasus dan kontrol yang dipilih dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:1. Kelompok kasus yang terdiri dari ibu balita usia 6 – 59 bulan yang mengalami stunting dan kelompok kontrol yang terdiri dari ibu balita usia 6 – 59 bulan yang tidak mengalami stunting (normal). Hasil penelitian menunjukkan status imunisasi tidak berpengaruh terhadap  kejadian stunting, pemberian ASI eksklusif berpengaruh terhadap kejadian stunting