Erwin Nur Rif'ah
University of Jember

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Freedom or Restraint: Redefining the Concept of Human Security within the Indonesian Muslim Community Erwin Nur Rif'ah
Journal of Southeast Asian Human Rights Vol 1 No 2 (2017): December 2017
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jseahr.v1i2.6131

Abstract

This study aimed to explore the changing concept of human security in Indonesia. It concentrates on how Indonesian Muslim define human security based on their experiences and opinion by referring to the definition of Human security provided by the Commission of Human Security. The setting of this study is in two districts: Cianjur, West Java and Bulukumba, South Sulawesi where the Perda Sharia has been implemented. The research focuses on the interplay between human security and women’s security discourse and the changing religious, social and political constellation in relation to the implementation of Perda Sharia (Sharia-influenced Regional Regulation). Human security, by reffering to the concept of Commission of Human Security’s (CHS), means: protecting fundamental freedoms; ‘freedom from want, freedom from fear, and freedom to take action on one’s own behalf’. This study found that, although the implementation of Perda Sharia has been widespread and its impact on the security of women has been subject to many discussion, however, the discussion on the concept of human security and women’s security has been subject to little discussion and is not popular in Indonesia. Surprisingly, that most informants argued that freedom is a western concept, which has negative connotations and is contrary to Islamic teachings and Indonesian culture. And, the informants argued that they did not seek ‘freedom’, but rather sought ‘refrain’
Pemberdayaan Pusat Kesehatan Pesantren (Poskestren) Untuk Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Erwin Nur Rif'ah
Warta Pengabdian Vol 13 No 3 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i3.11862

Abstract

Pondok pesantren dikenal sebagai suatu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Banyaknya jumlah pesantren di Jember, serta besarnya jumlah santri pada tiap pesantren menjadikan lembaga ini memiliki kontribusi yang besar dalam pembangunan. Berdasarkan hasil penelitian sebelumya ditemukan bahwa masalah yang sering dihadapi pesantren adalah rendahnya kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat. Akibatnya banyak santri yang mengalami sakit dan tinggi penularan penyakit infeksi di kalangan santri. Edukasi dasar-dasar PHBS kepada para santri diharapkan dapat meningkatkan nilai pengetahuan santri terkait urgensi dari implmentasi PHBS. Pembentukan dan pelatihan Kader Santri Sehat juga diharapkan mampu menjadi salah satu upaya meningkatkan lifeskill hidup sehat bagi santri untuk hidup sehat secara mandiri sekaligus menjaga kestabilan kualitas lingkungan sehat di pesantren yang akan dibentuk. Inisiasi dan pendampingan pembentukan Poskestren di kedua pesantren juga dilakukan guna menciptakan suatu sistem manajemen kesehatan terpadu dan terstruktur di lingkungan pondok pesantren. Sehingga harapan pengasuh pondok pesanten untuk meningkatkan mutu bekal keterampilan santri dapat tercapai. Solusi dalam peningkatan pengetahuan terkait PHBS di kedua pondok pesantren akan dilaksanakan melalui beberapa metode, antara lain: 1) Pembekalan atau alih teknologi; yaitu penyadaran dengan memberikan informasi dan keterampilan pada penghuni pondok pesantren tentang dasar-dasar, manfaat, dan urgensi PHBS komunitas di lingkungan pondok pesantren; 2) Pendampingan; yaitu melalui pendampingan terhadap pondok pesantren dalam membentuk Poskestren; 3) Pelatihan manajemen dan pembentukan Kader Santri Sehat; yaitu memberikan pengetahuan tentang pengelolaan dan pembangunan relasi kerja untuk Poskestren, serta melakukan pelatihan bagi Kader Santri Sehat sebagai investasi keberlanjutan program Poskestren yang telah didirikan. Partisipasi mitra dilakukan mulai tahap persiapan hingga pengelolaan Poskestren yang terbentuk. Partisipasi mitra dievaluasi pada setiap kegiatan, sehingga diharapkan pada saat akhir kegiatan, keberlanjutan program dapat tetap berjalan. Kata kunci: Pondok Pesantren, Sangria, Poskestren, PHBS.