Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS UNIT PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI KABUPATEN PINRANG Najamuddin Najamuddin; Muhammad Abduh Ibnu Hajar; Muthmainnah Sarira
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 4 No. 7 (2017)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.402 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v4i7.3136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis alat penangkapan ikan yang beroperasi di perairan Kabupaten Pinrang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2014 di Kabupaten Pinrang, menggunakan metode survei. mengambil data sampel berdasarkan variasi ukuran dari setiap alat tangkap ikan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui penggolongan jenis alat tangkap berdasarkan klasifikasi alat penangkapan ikan dan evaluasi keberlanjutannta. Alat tangkap ikan di Kabupaten Pinrang teridentifikasi terdapat tujuh jenis alat tangkap yang berada pada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Suppa, Kecamatan Lanrisang dan Kecamatan Mattirosompe di Kabupaten Pinrang yakni pukat cincin (purse seine), bagan tancap, jaring insang dasar, sodok, pancing ulur, rawai dasar, dan bubu. Dari ketujuh jenis alat tangkap ikan tersebut digolongkan kedalam enam jenis alat tangkap yakni jaring lingkar, jaring angkat, jaring insang, pukat dorong, pancing, perangkap. Karakteristik dan tingkat penerapan teknologi penangkapan pada ketujuh alat tangkap ikan spesifik berdasarkan alat tangkap masing-masing. Dari tujuh alat tangkap yang beroperasi di perairan Kabupaten Pinrang ditemukan 12 jenis ikan hasil tangkapan, ikan pelagis yaitu layang (Decapterus ruselli), cakalang (Katsuwonus pelamis), tongkol (Auxis thazard), teri (Stolephorus sp), tembang (Sardinella sp), kembung perempuan (Rastrelliger branchysoma), layaran dan marlin. Keberlanjutan usaha penangkapan ikan sangat menghawatirkan karena alat penangkap ikan yang digunakan nelayan tidak selektif.
PENANGKAPAN IKAN DENGAN BUBU DI BAWAH AREA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PULAU LIBUKANG, KABUPATEN JENEPONTO, SULAWESI SELATAN Najamuddin Najamuddin; M. Abduh Ibnu Hajar; Rustam Rustam; Mahfud Palo
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 4 No. 8 (2017)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.766 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v4i8.3890

Abstract

Budidaya rumput laut sudah berkembang dengan pesat di wilayah perairan pesisir Sulawesi Selatan.  Petani rumput laut hanya mengandalkan hasil dari rumput laut sementara ikan-ikan juga berkembang dengan baik. Ikan-ikan tersebut cenderung tidak dimanfaatkan oleh para petani rumput laut. Penelitian bertujuan mengeksplorasi potensi sumberdaya ikan di bawah area budidaya rumput laut untuk meningkatkan pendapatan petani rumput laut. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif.  Alat penangkapan ikan yang digunakan bubu bambu dengan ukuran panjang 92 cm, lebar 72 cm,  dan tinggi 34 cm. Ada 4 buah bubu yang digunakan,  dioperasikan di dasar perairan dengan menggunakan rumput laut sebagai umpan.  Bubu dipasang terus di dasar perairan.  Hasil tangkapan dicek setiap pagi hari pada saat petani rumput laut.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis ikan yang tertangkap meliputi: ikan baronang, beronang lingkis, ikan kerapu.  Hasil tangkapan rata-rata 6 ekor per hari dengan nilai Rp 20000. Jumlah ikan hasil tangkapan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi harian keluarga petani rumput laut dan masih ada kelebihan untuk dijual.  Kegiatan penangkapan ikan dengan bubu pada area budidaya rumput laut mampu meningkatkan pendapatan keluarga petani rumput laut.Kata Kunci: budidaya rumput laut, penangkapan ikan, bubu bambu, ikan hasil tangkapan.