Hasrullah Hasrullah
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBATASAN KAMPANYE DAN RENDAHNYA PARTISIPASI PEMILIH PADA PILKADA SERENTAK 2015 DI TIGA KABUPATEN DI SULAWESI SELATAN Andi Ayatullah Ahmad; Hafied Cangara; Hasrullah Hasrullah
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.6 No.1 Januari - Juni 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/kjik.v6i1.5165

Abstract

Kampanye pilkada 2015 berbeda dengan pilkada sebelumnya. Tiga metode kampanye yaitu Alat Peraga Kampanye (APK), Bahan Kampanye dan Iklan Kampanye sudah dibatasi, dibiayai oleh APBD dan diambil alih KPU Kabupaten. Hasil pilkada menunjukkan partisipasi pemilih rendah, sehingga muncul asumsi bahwa pembatasan kampanye berkorelasi terhadap menurunnya partisipasi pemilih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pembatasan kampanye terhadap rendahnya partisipasi pemilih di Kabupaten Bulukumba, Pangkep dan Gowa. Pendekatan penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, bagaimana potret pelaksanaan kampanye, serta faktor yang memengaruhi rendahnya partisipasi pemilih. Pengumpulan data menggunakan teknis purposif dengan wawancara 27 informan. Pembahasannya menggunakan pendekatan Model Komponensial Kampanye dan Teori Perilaku Pemilih Richard R. Lau dan David P. Redalawsk (2006).  Hasil penelitian menunjukkan, beberapa permasalahan terjadi saat kampanye. Sejumlah APK yang rusak atau hilang tidak digantikan oleh KPU Kabupaten, urutan nomor urut kandidat pada pemasangan APK terbalik, dan minimnya jumlah dan kualitas APK. Adapun faktor yang memengaruhi rendahnya partisipasi pemilih di tiga kabupaten bukan karena faktor pembatasan kampanye melainkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) menggelembung, serta adanya kejenuhan dan sikap apatis masyarakat sebagai pemilih. Permasalahan pelaksanaan kampanye tersebut muncul akibat regulasi pilkada yang tidak mengatur secara jelas teknis pelaksanaannya secara detail.Dengan demikian disarankan untuk mengembalikan pelaksanaan metode kampanye tersebut kepada para pasangan calon, KPU hanya menentukan ukuran, durasi, jumlah dan titik lokasi pemasangan APK dengan mempertimbangkan letak wilayah dan jumlah penduduk.
ARTIS DAN PILKADA (POLITIC MARKETING PEMENANGAN HIDAYAT – SIGIT PADA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA KOTA PALU) Pusparani Saharan Putri; Hasrullah Hasrullah; Muhammad Nadjib
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.7 No.1 Januari - Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/kareba.v7i1.5247

Abstract

Pada awal pendeklarasian diri pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Palu, Hidayat dan Sigit sama – sama mendeklarasikan diri untuk maju sebagai Walikota pada pemilihan Walikota Palu periode 2015 – 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tahapan – tahapan strategi atau taktik pasangan Hidayat – Sigit dalam mengaplikasikan strategi politic marketing. Penelitian ini dilaksanakan di kota Palu. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi kepustakaan  kemudian dianalisis secara deskriptif. Penentuan  informan menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah informan sebanyak  9 orang. Mereka yang menjadi narasumber merupakan kandidat yang diusung dan tim pemenang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan strategi marketing  Hidayat – Sigit dimulai dari pembentukan tim pemenangan dan tim relawan untuk merumuskan perencanaan strategi dan melakukan riset pemasaran berdasarkan indikator bauran pemasaran product, place, price dan diimplemtasikan kedalam bentuk promosi pada saat kampanye berlangsung.