Hafied Cangara
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin, Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERENCANAAN PROGRAM ‘INTERNET TERAPUNG’ DALAM RANGKA PENYEBARLUASAN DAN PEMERATAAN INFORMASI BAGI MASYARAKAT KEPULAUAN Nuur Widya Rahim; Hafied Cangara; Muhammad Farid
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.6 No.2 Juli - Desember 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/kjik.v6i2.5326

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesenjangan informasi yang terjadi antara penduduk yang tinggal di pulau-pulau dengan penduduk yang tinggal di daratan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kelayakan pelaksanaan rencana program ‘Internet Terapung’ yang dicanangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bagi masyarakat pulau-pulau dalam wilayah Kabupaten Pangkep dilihat dari aspek manfaat, faktor pendorong dan penghambat, serta kesiapan Pemerintah Daerah melaksanakan program tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara mendalam dari 23 orang informan, kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program internet terapung layak untuk diaplikasikan di wilayah Kepulauan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan karena ada 87.931 jiwa dari 620.062 jiwa penduduk yang bertempat tinggal di pulau-pulau. Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan program tersebut antara lain memenuhi kebutuhan pemerataan informasi untuk masyarakat dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang tinggal di pulau-pulau. Penelitian ini juga menyarankan bahwa untuk suksesnya program ini diperlukan regulasi sistem operasinalisasi yang berkesinambungan, untuk itu perhatian dan bantuan Pemerintah Daerah sangat diperlukan.
MANAJEMEN MEDIA RELATIONS HOTEL SWISS-BELINN DALAM MENINGKATKAN CITRA DI TENGAH PERSAINGAN BISNIS HOTEL DI KOTA MAKASSAR Yunita Tri Utami; Hafied Cangara; Sudirman Karnay
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 8 No. 1 Januari – Juni 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/kareba.v8i1.8894

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bagaimana manajemen Hotel Swiss-Belinn untuk menciptakan citra di tengah persaingan bisnis hotel di Makassar; (2) Untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen media relations Hotel Swiss-Belinn dalam menciptakan citra. Penelitian ini dilaksanakan di kota Makassar yaitu pada Hotel Swiss-Belinn Panakukkang. Informan dalam penelitian ini terdiri dari: Manager Sales and Marketing, Public Relations, wartawan Tribun Timur dan wartawan Harian Fajar. Tipe penelitiannya adalah deskriptif kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui hasil observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh melalui kajian pustaka yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Media Relations Hotel Swiss-Belinn Panakukkang dalam meningkatkan citra di tengah persaingan bisnis hotel di kota Makassar terdiri dari (1) Menentukan Masalah; (2) Perencanaan dan Penyusunan Program; (3) Menentukan Tindakan/Komunikasi; (4) Evaluasi. Manajemen media relations berjalan dengan baik, ini dapat dilihat dari intensitas pemberitaan mengenai Hotel SwissBelinn Panakukkang yang diberitakan media sangat sering sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan di tengah persaingan hotel di kota Makassar. Dari penelitian ini juga menguraikan beberapa faktor pendukung dalam meningkatkan citra di tengah persaingan bisnis hotel di kota Makassar, diantaranya yaitu: Faktor kedekatan secara personal, faktor maintaining a good media relations, dan faktor internal yang solid. Sedangkan faktor penghambat, yaitu: Sumber Daya Manusia kurang pada divisi Public Relations dan wartawan yang tak jarang ditemui mudah sekali tersinggung (sensitif).