This Author published in this journals
All Journal Jurnal Linears
Andi Annisa Amalia
Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Intensitas Penggunaan Ruang Terbuka Komunal di Lingkungan Kampus Kota Makassar Citra Amalia Amal; Andi Annisa Amalia; Siti Fuadillah Alhumairah Amin
Jurnal Linears Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v2i2.3122

Abstract

Persentase jumlah dan luasan ruang-ruang terbuka komunal pada perguruan tinggi di Kota Makassar masih rendah, padahal ruang terbuka komunal di lingkungan kampus sering kali digunakan untuk media komunikasi informal, penunjang kegiatan kurikuler (diskusi, mengerjakan tugas, laporan atau makalah, serta tempat menunggu jeda kuliah). Keterbatasan ruang komunal di kampus tersebut akan berakibat pada terbentuknya ruang-ruang baru secara spontan, atau menggunakan ruang tidak sesuai fungsinya, sehingga menimbulkan konflik antar ruang, karena mahasiswa cenderung keluar dari batas teritori ruang yang sudah disiapkan di dalam kampus. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket (daftar pertanyaan). Intensitas penggunaan ruang terbuka komunal paling tinggi ditemukan pada area Taman Infinity Bridge Kampus Unhas, Pelataran Fakultas Teknik Industri Kampus UMI, area Taman Kampus UNM, dan Pelataran Balai Sidang Kampus Unismuh. Pada keempat ruang terbuka komunal tersebut terdapat interaksi sosial yang kontinu dalam durasi 30 menit, dan pengalaman ruang yang menyenangkan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya intensitas penggunaan ruang terbuka komunal pada keempat kampus di Kota Makassar, antara lain (1) Fasilitas untuk menunjang kenyamanan fisik  berupa bangku taman atau tempat duduk dan gazebo, jogging track, jalur sepeda (2) View berupa danau, unsur soft scape (tanaman), atau mural (3) Kenyamanan sensory berupa ruang terbuka dengan adanya peneduh dan atap bangunan, (4) Aksesibilitas berupa pathway atau selasar yang dekat dengan ruang kuliah atau ruang tujuan berikutnya, (5) Keakraban dengan lingkungan, seperti teras masjid, selasar dan pelataran fakultas sangat dikenal oleh mahasiswa, (6) Estetika lingkungan berupa ikon tertentu yang dapat digunakan untuk berswafoto dan penataan tempat yang menarik.
Eksistensi Balla Lompoa Karaeng Marusu Sebagai Warisan Arsitektur Bugis Makassar di Kabupaten Maros Andi Asmuliany; Andi Annisa Amalia
Jurnal Linears Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v2i2.3124

Abstract

Rumah tradisional Maros merupakan istana Kerajaan Marusu sekaligus kediaman Karaeng Marusu beserta keluarganya merupakan bagian dari sejarah terbentuknya Kabupaten Maros. Rumah adat Balla Lompoa hingga saat ini masih mempertahankan eksistensinya sebagai warisan arsitektur Bugis Makassar dari Kerajaan Marusu yang telah berusia ratusan tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengamatan dan survey lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi bangunan menghadap ke utara dengan pola ruang memanjang ke arah selatan yang terbagi menjadi tiga bagian secara spasial horizontal yaitu Bangunan Inti, Baruga, dan bangunan penunjang. Tipologi bentuk rumah kembar (Bola Kambarae) menyimbolkan kekuasaan lebih dari satu suku dan predikat Andi (Bugis) dan Daeng (Makassar). Selain itu, aktivitas adat berupa upacara ritual diantaranya  Appalili, Kattobokko, Appadendang dan Kalula masih dilaksanakan sebagai media untuk menjalin hubungan kekeluargaan dan merupakan produk budaya Kerajaan Adat Marusu.