Wiwik Setiani
Universitas PGRI Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DIALOG FILM “DUA GARIS BIRU” KARYA GINATRI S. NOER Wiwik Setiani
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v9i2.11009

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur direktif dalam dialog film “Dua Garis Biru” karya Ginatri S. Noer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak bebas libas cakap dan teknik lanjutan yaitu teknik catat, kemudian pada analisis data menggunakan metode padan, yaitu metode padan ekstralingual dan penyajian data dilakukan dengan teknik informal. Sumber data pada penelitian ini adalah film “Dua Garis Biru” karya Ginatri S. Noer. Data penelitiannya adalah berupa tuturan yang mengandung makna direktif dalam dialog pemain selama film “Dua Garis Biru” berlangsung. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut; Pertama, bentuk tindak tutur direktif dalam dialog film “Dua Garis Biru” karya Ginatri S. Noer terdapat enam kategori bentuk, yaitu tindak tutur direktif bentuk perintah, permintaan, ajakan, nasihat, kritikan dan larangan. Kedua, fungsi tindak tutur direktif dalam dialog film “Dua Garis Biru” karya Ginatri S. Noer bermacam-macam, (a) Perintah terdapat fungsi memerintah, menginstruksi, mengharuskan, memaksa, dan menyilakan. (b) Permintaan terdapat fungsi meminta, memohon, mengharap, dan menawarkan. (c) Ajakan terdapat fungsi mengajak, membujuk, dsn mendukung. (d) Nasihat terdapat fungsi menasihati, menganjurkan, menyarankan, dan mengingatkan. (e) Kritikan terdapat fungsi menegur, dan mengancam. (f) Larangan terdapat fungsi melarang, dan mencegah.
TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DIALOG FILM “DUA GARIS BIRU” KARYA GINATRI S. NOER Wiwik Setiani
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v9i2.11009

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur direktif dalam dialog film “Dua Garis Biru” karya Ginatri S. Noer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak bebas libas cakap dan teknik lanjutan yaitu teknik catat, kemudian pada analisis data menggunakan metode padan, yaitu metode padan ekstralingual dan penyajian data dilakukan dengan teknik informal. Sumber data pada penelitian ini adalah film “Dua Garis Biru” karya Ginatri S. Noer. Data penelitiannya adalah berupa tuturan yang mengandung makna direktif dalam dialog pemain selama film “Dua Garis Biru” berlangsung. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut; Pertama, bentuk tindak tutur direktif dalam dialog film “Dua Garis Biru” karya Ginatri S. Noer terdapat enam kategori bentuk, yaitu tindak tutur direktif bentuk perintah, permintaan, ajakan, nasihat, kritikan dan larangan. Kedua, fungsi tindak tutur direktif dalam dialog film “Dua Garis Biru” karya Ginatri S. Noer bermacam-macam, (a) Perintah terdapat fungsi memerintah, menginstruksi, mengharuskan, memaksa, dan menyilakan. (b) Permintaan terdapat fungsi meminta, memohon, mengharap, dan menawarkan. (c) Ajakan terdapat fungsi mengajak, membujuk, dsn mendukung. (d) Nasihat terdapat fungsi menasihati, menganjurkan, menyarankan, dan mengingatkan. (e) Kritikan terdapat fungsi menegur, dan mengancam. (f) Larangan terdapat fungsi melarang, dan mencegah.