Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perancangan Maintenance Scorecard dan Penentuan Prioritas Key Performance Indicator dengan Metode Analitycal Hierarcy Process pada Industri Otomotif (Studi Kasus: PT. X) Fatimah Dian Ekawati
FORMAT Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/format.2020.v9.i2.007

Abstract

Pengukuran kinerja digunakan secara luas oleh unit-unit bisnis dan industri  untuk mengakses kemajuan atau progres dari rancangan tujuan dan sasaran secara kuantitatif untuk mencapai keefektifan dan efisiensinya. Pengukuran kinerja memberikan informasi yang dibutuhkan manajemen untuk pengambilan keputusan yang efektif. Pengukuran kinerja maintenance menjadi elemen penting dari pemikiran strategis bagi pemilik aset dan pengelola aset. Maintenance Scorecard adalah suatu pendekatan yang didesain untuk membantu dalam pembuatan dan pengimplementasian strategi dalam pengelolaan aset-aset perusahaan, diaplikasikan melalui suatu hirarki tujuan atau pendekatan yang terstruktur melalui tiga level fundamental yaitu corporate, strategic dan functional. MSC melalui tiap indikator yang kuantitatif dalam tiap level perusahaan mengukur performa dalam asset management tentang apa yang dilakukan, bagaimana kinerja selama ini dan bagaimana performa setiap tindakan yang sudah dilakukan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Terdapat 6 perspektif pengukuran performa dalam Maintenance Scorecard yaitu productivity, cost effectiveness, safety, environmental dan learning perspective. Penelitian ini dilakukan untuk merancang Maintenance Scorecard pada PT. X sebagai perusahaan otomotif. Hasil rancangannya adalah adanya usulan hirarki indikator (KPI) dari setiap level perusahaan yang terbagi dalam tiap perspektif Maintenance Scorecard. Dari 6 perspektif pada MSC dihasilkan sebanyak 18 usulan indikator performa yang relevan, yang terbagi menjadi : 4 indikator productivity, 5 indikator cost effectiveness, 3 indikator safety, 2 indikator quality, 2 indikator environmental dan 2 indikator learning perspective. KPI yang dihasilkan dari rancangan Maintenance Scorecard kemudian dibobotkan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) menggunakan software super decision. Keluaran dari software adalah urutan prioritas KPI.
ANALISIS SHOE ASSY PENGELASAN SEAM WELDING TERHADAP HASIL BROKEN TEST, SHEARING TEST DAN VISUAL CRACK Fatimah Dian Ekawati; Riri Sadiana
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2022): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v6i1.6694

Abstract

Salah satu jenis proses pengelasan yang banyak digunakan adalah pengelasan roll (Seam Welding) yaitu salah satu teknik pengelasan yang digunakan untuk menyambung dua plat. Penelitian ini merupakan analisis shoe assy pengelasan seam welding terhadap hasil broken test, shearing strength test, dan visual crack. Penelitian ini menggunakan material SPHC JIS G3131 dan SAPH 440. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan ketangguhan pada Shoe assy hasil Seam Welding , mengetahui kekuatan dari shearing strength test, mengetahui adanya jenis crack pada hasil Seam Welding . Hasil Penelitian Broken Test dapat dilihat dengan visual, sedangkan Pengujian Shearing Strength Test didapat kan hasil yang berbeda beda di setiap welding, dan Visual Crack ada beberapa welding yang dilihat menggunakan microscope yaitu welding pertama, kelima dan ke enam. Dan jenis Crack pada pengelasan roll  yaitu Incompleted Fusion  (Land Of Fusion).