Muhamad Agus Mushodiq
Institut Agama Islam Ma'arif NU Metro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kristalisasi Ideologi Islam Nusantara melalui Pembelajaran dan Pengadaan Kaligrafi Muhamad Agus Mushodiq; Suhono Suhono; Bety Dwi Pratiwi; Erni Zuliana
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 3 No 1 (2018): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.599 KB) | DOI: 10.25217/jf.v3i1.281

Abstract

Penelitian ini merupakan kelanjutan dari pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran dan pengadaan kaligrafi di TPA Al-Mukmin Desa Banjarsari Kota Metro. Pemilihan TPA Al-Mukmin sebagai objek kajian tidak lepas dari kondisi masyarakat di lingkungan Desa Banjarsari. Beberapa warga Desa Banjarsari terindikasi menganut ajaran Islam Ekstrimis. Dibuktikan dengan penentangan mereka terhadap pembelajaran dan pengadaan kaligrafi di masjid karena menganggap kaligrafi sama dengan berhala. Di samping itu banyak sekali santri yang tidak mengenal seni Islam, khususnya Kaligrafi dan mereka lebih mengenal kebudayaan asing non-islami seperti K-Pop dan lainnya. dalam pelaksanaan pengabdian peneliti menggunakan pendekatan PAR (Participation Action Research). Adapun dalam analisis data penelitian, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan model penelitian lapangan. Data dikaji dengan dilandaskan pada prinsip-prinsip Islam Nusantara. Adapun hasil dari pengabdian dan penelitian in adalah (1) kegiatan pelatihan kaligrafi sangat efektif dalam mengenalkan kebudayaan Islam dan kebudayaan nusantara melalui kajian ayat Alquran dan ornamen batik nusantara (2) pelatihan kaligrafi merupakan media efektif dalam proses internalisasi paham Islam Moderat dengan pilihan ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan prinsip tasamuh, tawazun, dan tawasuth, (3) pelatihan kaligrafi terbukti mampu menjadi motivasi bagi warga untuk mengadakan kegiatan keagamaan lain seperti pengajian akbar, istighasah, dan yasinan secara berjamaah di masjid yang belum dilakukan sebelumnya, (4) pengadaan kaligrafi terbukti mampu menangkal paham radikal di kalangan masyarakat, mengingat bahwa kaligrafi di dalam masjid merupakan simbol moderisme jama’ah masjid tersebut.
IDEOLOGI DAN PRAKTIK KEAGAMAAN MAHASISWI BERCADAR DI PTKI SE-KOTA METRO Masrurotul Mahmudah; Ambariyani Ambariyani; Binti Khoiriyah; Muhamad Agus Mushodiq
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 3 No 2 (2018): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.356 KB) | DOI: 10.25217/jf.v3i2.387

Abstract

This research aims to uncover the identity of the ideology and practices of the religious Sorority PTKI Se-Metro City about hijab. This important research is done because of the assumption that the use of certain types of hijab is the symbol of extremism and radicalism. First, the existence of the facts users Hijab and veil that are involved in terrorism. In this study, the researchers used a qualitative research method. Data networking is done by the method of conversing and listening. Researchers conduct interviews and record the results of the interviews in the form of sound or video. As for the theory used in exposing the identity of the ideology and practice of religious students about the veil is a religious dimension to the Glock and Stark. As for the findings from this research are (1) the use of the veil distributed by the ideology of syncretism that fall into the category of space in between. But the identity of the space in between is so potentially could be changed, both moved on to understand the extreme about hijab and veil or more moderate in understanding that the veil is not a compulsory subject. (2 user veil that has extreme religious ideology of familiar and has been crystallized. Students who have learned not to mention could have contested the pattern she thought. But in their religious practice has three types of practices, syncretism, moderate and extreme in understanding hijab.