Adhika Ilham Gemilang
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas gel ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) terhadap kontraksi luka pada penderita reccurent apthous stomatitis (RAS)Effectiveness of binahong (Anredera cordifolia) leaves extract gel on the wound contraction of patients with recurrent aphthous stomatitis (RAS) Nisa Hanifah; Anindiya Kartika Sari; Adhika Ilham Gemilang; Juwita Raditya Ningsih
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 31, No 3 (2019): Desember 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v31i3.21880

Abstract

Pendahuluan: Reccurent apthous stomatitis (RAS) adalah ulser yang terjadi secara berulang pada mukosa oral. Proses penyembuhan RAS terbagi menjadi 4 fase yaitu: fase premonitory, fase preulseratif, fase ulseratif, dan fase maturasi. Tanaman binahong selama ini digunakan untuk menyembuhkan penyakit ringan maupun berat, seperti menyembuhkan wasir, flu tulang, susah buang air besar, kolesterol tinggi, diabetes, asam urat, pegal linu, stroke, penyembuhan luka pasca operasi, meningkatkan vitalitas pria, tipes, sesak nafas, darah rendah, pengobatan luka, dan sebagai antibakteri. Melalui skrining fitokimia, tanaman binahong diketahui memiliki kandungan zat kimia aktif flavonoid, saponin, alkaloid, steroid/ terpenoid, dan tanin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian gel ekstrak binahong (Anredera cordifolia) terhadap kontraksi luka penderita RAS. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan pre-test post-test design. Subjek penderita RAS minor pada penelitian ini mendapat pemeriksaan ukuran kontraksi luka sebelum pemberian gel ekstrak binahong pada fase ulseratif ≤ 3 hari dan sesudah pemberian gel ekstrak daun binahong pada hari ke-5 dan ke-7 dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% dan kontrol positif berupa triamcinolone acetonide 0,1%. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 25 subjek. Hasil: Hasil analisis menggunakan uji Shapiro Wilk dan uji Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan signifikan dengan nilai p<0,05 pada kelompok konsentrasi 2,5%. Simpulan: Gel ekstrak binahong (Anredera cordifolia) pada konsentrasi 2,5% dan 5% efektif mengurangi diameter kontraksi luka penderita RAS. Konsentrasi yang paling efektif dalam penyembuhan luka pada penderita RAS adalah konsentrasi 2,5%.Kata kunci: Recurrent aphthous stomatitis (RAS), kontraksi luka, daun binahong, fase penyembuhan RAS. ABSTRACTIntroduction: Recurrent aphthous stomatitis (RAS) is an ulcer that repeatedly occurs on the oral mucosa. The healing process of RAS is divided into 4 phases: premonitory, pre ulcerative, ulcerative, and maturation phase. Binahong plants have been used to cure mild and severe illnesses, such as curing haemorrhoids, arthritis, constipation, high cholesterol, diabetes, gout, joint pain, stroke, postoperative wound healing, improving male vitality, typhus, dyspnea, low blood pressure, wound treatment, and work as an antibacterial. Through phytochemical screening, binahong plants are known to contain active chemicals such as flavonoids, saponins, alkaloids, steroids/terpenoids, and tannins. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the administration of binahong (Anredera cordifolia) extract gel on the wound contractions of RAS patients. Methods: This research was quasi-experimental with a pre-test post-test design. The subjects with minor RAS in this study received an examination of the size of the wound contraction prior to the administration of binahong extract gel in ≤ 3 days of the ulcerative phase, also after administration of binahong leaf extract gel on the 5th and 7th day with a concentration of 2.5%, 5%, and 10%, and positive control in the form of 0.1% triamcinolone acetonide. The number of samples used in the study was 25 subjects. Results: The analysis results using the Shapiro Wilk and the Kruskal Wallis tests showed significant differences with p-values < 0.05 in the concentration group of 2.5%. Conclusion: Binahong (Anredera cordifolia) extract gel with a concentration of 2.5% and 5% is effective in reducing the wound contraction diameter of patients with RAS, with the most effective concentration is 2.5%.Keywords: Recurrent aphthous stomatitis (RAS), wound contraction, binahong leaves, RAS healing phase.
Koreksi Malposisi Gigi Dengan Midline Incisivus Rahang Atas Yang Bergeser Ke Kiri Menggunakan Satu Tahap Perawatan Piranti Ortodonti Lepasan Ikmal Hafizi; Adhika Ilham Gemilang
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 5. No 1. 2022
Publisher : Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah dan Buku Ajar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jikg.v5i1.20012

Abstract

Susunan gigi yang tidak normal disebut maloklusi, maloklusi dapat ditangani dengan melakukan perawatan ortodontik. Perawatan ortodonti bertujuan untuk menghilangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan gigi dan rahang menjadi tidak normal, mencegah maloklusi menjadi semakin parah, dan mengembalikan oklusi pada kondisi yang normal. Salah satu tujuan perawatan ortodontik adalah untuk mencapai garis tengah (midline) rahang atas dan rahang bawah untuk memperbaiki estetik gigi. Ketersediaan ruang sangat dibutuhkan dalam perawatan ortodontik untuk menggerakkan gigi ke posisi yang ideal.  Ada beberapa cara dalam pencarian ruang dalam perawatan ortodontik yaitu: proximal stripping atau grinding, ekspansi, proklinasi gigi-gigi anterior, distalisasi dan pencabutan. Selain itu koreksi maloklusi gigi dapat dilakukan dengan menggunakan Komponen aktif. Perawatan yang dilakukan menggunakan alat orthodonti lepasan, pada rahang atas terdiri dari plat akrilik, finger spring pada gigi 21 yang mengalami pergeseran midline, z spring dengan coil pada gigi 22, labial arch, dan sekrup ekspan, adam klamer pada gigi 17 dan 27, sedangkan pada rahang bawah terdiri dari plat akrilik, labial arch, sekrup ekspan dan adam klamer pada gigi 36 dan 46. Perawatan dilakukan sebanyak 12 kali kunjungan, dan didapatkan pergerakan gigi 21, 22, 41 dan 42.