Elsa Pudji Setiawati
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas kedokteran UNPAD

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Loyalitas Perawat Rumah Sakit Swasta Tipe B Di Kota Bandung Depera Kitriawaty; Elsa Pudji Setiawati; Suryana Sumantri
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): Volume 3 Nomor 1 September 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.841 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v3i1.13964

Abstract

Permasalahan penting yang dihadapi oleh pimpinan di rumah sakit adalah bagaimana dapat mempertahankan loyalitas sehingga dapat mendukung keberhasilan pencapaian tujuan. Rumah sakit berupaya mempertahankan pegawai bermutu agar bekerja dalam jangka waktu lama di rumah sakit merupakan salah satu tujuan rumah sakit. Namun, kenyataannya di Tahun 2015 tercatat 11,47% pegawai diantaranya 8,50% perawat yang mengundurkan diri karena berbagai alasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap loyalitas. Metode penelitian menggunakan pendekatan survey analitik cross sectional. Sampel penelitian diambil dari perawat rawat inap sebanyak 90 orang dengan pengambilan sampel acak sistematik. Analisis data melalui tiga tahap, yaitu univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian dengan regresi linier berganda kepemimpinan bernilai positif menunjukan adanya hubungan searah antara kepemimpinan dengan loyalitas, maka setiap peningkatan kepemimpinan menyebabkan meningkatnya loyalitas perawat. Motivasi bernilai positif menunjukkan adanya hubungan searah antara motivasi dengan loyalitas, maka untuk setiap peningkatan motivasi menyebabkan meningkatnya loyalitas perawat. Pembahasan hasil penelitian bahwa kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap loyalitas perawat. Kepemimpinan dan motivasi dapat dijadikan aspek yang diperhitungkan dalam pengelolaan rumah sakit untuk mewujudkan loyalitas sumber daya manusia yang tinggi dan mendukung ke arah peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit agar memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan visi dan misi rumah sakit.Kata kunci : cross sectional, kepemimpinan, loyalitas, motivasi
Gambaran Persepsi Masyarakat tentang Keberadaan Pelayanan Paliatif di Kota Bandung Neta Oktriyani Poerin; Nita Arisanti; Reza Widianto Sudjud; Elsa Pudji Setiawati
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 4, No 3 (2019): Volume 4 Nomor 3 Maret 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.45 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v4i3.21242

Abstract

Meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit stadium terminal memerlukan pelayanan kesehatan yang lebih intensif. Pelayanan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain, memberikan dukungan kepada pasien dan keluarga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang keberadaan pelayanan paliatif di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observational dengan desain penelitian studi potong lintang. Besar sampel adalah 96, dan teknik sampling yang digunakan adalah cluster, consecutive sampling. Sampel diambil dari 9 cluster yaitu puskesmas dengan cakupan program penyakit kronis yang tinggi berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2018. Subjek penelitian ini adalah masyarakat pengunjung puskesmas di Kota Bandung baik pasien maupun keluarga yang mengantarkan pasien dan masyarakat yang menandatangani formulir infomed consent. Penelitian dilakukan dari bulan September-Oktober 2018. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang berisi 20 pernyataan. Validitas dan reliabilitas kuesioner menggunakan uji Rasch Model. Persepsi positif jika nilai di atas logit person dan persepsi negatif jika nilai di bawah logit person. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 51% responden memiliki persepsi positif dan 49% memiliki persepsi negatif. Simpulan dari penelitian adalah persepsi masyarakat Kota Bandung mengenai keberadaan pelayanan paliatif hampir sama. Selisih antara persepsi positif dan negatif tidak terlalu jauh maka masih perlu dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pelayanan paliatif.Kata Kunci: Kota Bandung, Masyarakat, Pelayanan Paliatif, Persepsi
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Pencegahan Osteoporosis pada Wanita Usia Subur di Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung Johanna Regina; Elsa Pudji Setiawati; Nucki Nurjamsi Hidajat
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 4, No 3 (2019): Volume 4 Nomor 3 Maret 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.943 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v4i3.21243

Abstract

Pencegahan osteoporosis pada wanita usia subur sangat diperlukan, karena wanita lebih beresiko menderita osteoporosis dibanding laki-laki. Pengetahuan yang baik terhadap osteoporosis disertai dengan sikap yang baik akan menghasilkan tindakan pencegahan osteoporosis yang nyata. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini untuk melihat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan osteoporosis pada wanita usia subur (WUS) di Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan metode obsevasional analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional pada bulan Maret-Mei 2017. Subjek penelitian ini WUS berusia 15-49 tahun berjumlah 117 responden. Data dianalisis dalam bentuk univariat dan bivariate dengan menggunakan uji statistic Chi square dan korelasi gamma. Tingkat pengetahuan WUS mengenai osteoporosis sebagian besar masuk kategori cukup (65%). Begitu juga dengan sikap (64,1%) dan tindakan (65,8%) pencegahan osteoporosis sebagian besar responden masuk dalam kategori cukup. Hubungan antara pengetahuan dengan tindakan WUS terhadap pencegahan osteoporosis memiliki nilai P=0.303 dan r=-0.177. Sedangkan hubungan sikap dengan tindakan pencegahan osteoporosis memiliki nilai P=0,750 dan r=0,051. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan osteoporosis tidak berhubungan.Kata Kunci : Osteoporosis, Sikap, Tindakan pencegahan, Tingkat pengetahuan, Wanita usia subur