Kuswinarti Kuswinarti
Fakultas Kedokteran UNPAD

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Jumlah Pemenuhan dan Pola Penggunaan Obat Program Rujuk Balik di Apotek Wilayah Gedebage Kota Bandung surya dwi sembada; Kuswinarti Kuswinarti; Nita Arisanti
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): Volume 2 Nomor 1 September 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.328 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i1.10410

Abstract

Indonesia memberlakukan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) awal tahun 2014 yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Salah satu program JKN adalah Program Rujuk Balik (PRB), yang diperuntukkan bagi pasien penyakit kronis dengan keadaan stabil yang masih memerlukan pengobatan jangka panjang. Semua peserta PRB berhak mendapatkan pengobatan untuk 30 hari penuh dari Apotek yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, namun ternyata masih ada pasien yang tidak mendapatkan obat secara penuh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat jumlah pemenuhan dan pola penggunaan obat PRB di Apotek wilayah Gedebage. Penelitian kuantitatif ini dilakukan di Wilayah Gedebage. Dua Apotek telah dipilih sebagai objek penelitian. Data berasal dari form resep obat bulan Oktober 2015, yaitu nama obat, indikasi (sesuai Formularium Nasional), jumlah obat, dan frekuensi penggunaan obat dari kedua Apotek. Lebih dari 95% semua pelayanan obat PRB telah dilakukan oleh pihak Apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dengan pola penggunaan obat terbanyak yaitu untuk hipertensi sebanyak 84,09%, disusul diabetes melitus (37,52%) dan penyakit jantung (12,72%). Secara umum, jumlah pemenuhan obat PRB untuk kebutuhan selama 30 hari dapat terpenuhi di kedua apotek dengan penggunaan obat terbanyak untuk penyakit hipertensi.Kata Kunci: Apotek, BPJS Kesehatan, Obat PRB
Dampak Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional terhadap ketersediaan Obat di Apotek Rujukan Wilayah Cibeunying Kotamadya Bandung Tahun 2015 algiza gauthfa; Kuswinarti Kuswinarti; Deni Sunjaya
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 4 (2016): Volume 1 Nomor 4 Juni 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.703 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i4.10374

Abstract

Tahun 2014 Pemerintah Indonesia melakukan perubahan sistem pembiayaan kesehatan yang disebut dengan Jaminan Kesehatan Nasional. Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan Jaminan Kesehatan Nasional adalah ketersediaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi dampak perubahan sistem pembiayaan kesehatan terhadap ketersediaan obat Jaminan Kesehatan Nasional di apotek rujukan. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Pengambilan data menggunakan wawancara mendalam terhadap 8 informan yang dianggap memiliki pengalaman dalam perubahan sistem pembiayaan kesehatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Desember tahun 2015. Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah 2 apotek di Wilayah Cibeunying Kotamadya Bandung. Hasil Perubahan pembiayaan kesehatan berdampak pada 4 aspek, yaitu: (1) regulasi terkait obat; (2) manajemen apotek dan BPJS Kesehatan; (3) penyediaan obat; dan (4) permintaan obat. Keempat hal tersebut kemudian berdampak kepada ketersediaan obat, yang akan mempengaruhi:(1) kepuasan peserta Jaminan Kesehatan Nasional dan apotek; dan (2) keuntungan apotek.Perubahan sistem pembiayaan kesehatan dapat berdampak pada apotek yang belum disiapkan untuk berubah. Apotek akan mampu beradaptasi apabila memiliki komitmen untuk terus belajar dan memiliki sumber daya yang memadai. Kesimpulan: Dampak dari perubahan sistem pembiayaan kesehatan perlu disertai dengan kesiapan sektor pemerintah maupun swasta.Kata kunci: apotek, Jaminan Kesehatan Nasional, obat, sistem kesehatan
Analisis Ketersediaan Obat pada era Jaminan Kesehatan Nasional di Apotek Wilayah Bojonegara Kotamadya Bandung Tahun 2015 aditya nugraha nurtatinjo; Kuswinarti Kuswinarti; Deni Sunjaya
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 4 (2016): Volume 1 Nomor 4 Juni 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.409 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i4.10375

Abstract

Reformasi dalam bentuk sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia diresmikan pada 1 Januari 2014. Asuransi kesehatan sosial berbentuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini dianggap masih memiliki kekurangan, salah satunya adalah ketersediaan obat dalam sektor swasta, yaitu apotek. Sementara itu belum ada data mengenai ketersediaan obat JKN di apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan sistem pembiayaan kesehatan terhadap ketersediaan obat, serta faktor-faktor yang memengaruhinya di apotek rujukan. Penelitian menggunakan desain kualitatif yang diolah dengan proses pengkodean, kategorisasi, penyusunan tema, dan sintesis teori untuk mendapatkan informasi secara menyeluruh dari apotek dan pasien yang terkait dengan JKN. Subjek penelitian adalah 10 orang yang merupakan manajer, petugas pencatatan, asisten apoteker, dan pasien. Penelitian dilakukan di apotek rujukan JKN di wilayah Bojonegara Kotamadya Bandung pada tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak dari perubahan kebijakan sistem pembiayaan berupa ketidaksesuaian atau penyimpangan antara lain berupa ketidaktersediaan obat dan kerugian yang ditanggung apotek yang dipengaruhi oleh aspek regulasi, pengadaan obat, sosialisasi, dan manajemen. Ketidaktersediaan obat dalam penelitian ini memberikan gambaran mengenai respon dalam reformasi. Aspek penting dalam perubahan adalah persiapan, serta respon dari pelaksana perubahan tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah apotek dan subjek yang terbatas.Kata Kunci : Apotek, Jaminan Kesehatan Nasional, Ketersediaan Obat