Lantu Lantu
Departemen Geofisika, FMIPA Universitas Hasanuddin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISASI ZONA RESERVOAR CEKUNGAN BULA MALUKU DENGAN METODE ELEKTROMAGNETIK MAGNETOTELLURIK Lantu Lantu; Syamsuddin Syamsuddin; A. Hardianti Yunus
JURNAL GEOCELEBES Vol. 1 No. 1: April 2017
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v1i1.1777

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian dengan metode elaktromagnetik tellurik untuk karakterisasi zona reservoir hidrokarbon di daerah Bula Kabupaten Seram bagian timur, propinsi Maluku. Ditinjau dari tektonik lempeng , daerah ini merupakan cekungan sedimen yang kaya akan hidrokarbon. Metode yang digunakan untuk identifikasi potensi cekungan sedimen tersebut digunakan metode elektromagnetik magnetotellurik untukkarakterisasi sifat listrik sedimen yang terdapat pada cekungan teresbut. Tujuan utama penelitian adalah identifikasi zona reservoar potensial didaerah ini. Analisis dan interpretasi pengolahan data berupa model 1D yang menampilkan jumlah lapisan tiap titik pengukuran dan model 2D yang menampilkan struktur resistivitas bawah permukaan. Dari hasil analisa dan interpretasi model diperoleh bahwa zona reservoar berada pada kedalaman 2500 – 4000 meter pada rentan nilai resistivitas 32-1024 Ohmmeter didukung dengan adanya manifestasi minyak bumi di permukaan, informasi geologi daerah penelitian dan informasi dari penelitian sebelumnya.Kata Kunci : Cekungan Sedimen, Hidrokarbon, Magnetotellurik, ReservoarAbstractThe research have been realize with using the electromagnetic telluric for reservoir characterization of hydrocarbon. The Research area is located in Bula Seram which is the eastern part of Maluku Province. Base on map of the tectonic plate Seram island, area is sedimentary basins that is potential of hydrocarbons. The method used to predict the potential of sedimentary basins that magnetotelluric method to identificate of reservoir zone. This study uses secondary data of MT with two line, each line consisting of seven measurement points. The processed data shows 1D model that display the number of layers for each measurement points and 2D model that display the structure of subsurface resistivity. Analysis and interpretation model showed that the reservoir zone is located in a depth of 2500 - 4000 meter with resistivity values is about 32-1024 Ohmmeter supported by manifestation of oil on the surface, the geological information area of research and information from previous studies. Key word : Sedimentary Basin, Hidrocarbon, Magnetotelluric, Reservoir
PEMETAAN WILAYAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI BERDASARKAN DATA MIKROTREMOR DAN DATA BOR Lantu Lantu; Sabrianto Aswad; Fitriani Fitriani; Marjiyono Marjiyono
JURNAL GEOCELEBES Vol. 2 No. 1: April 2018
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v2i1.3721

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk pemetaan wilayah rawan bencana gempabumi di wilayah Daerah Istimewa Jogyakarta berdasar data mikrotremor dan data bor. Aktivitas geodinamika pulau jawa secara umum dipengaruhi oleh pergerakan lempeng Eurasia dan lempeg Indo-Australia dengan lempeng mikro Sunda. Pertemuan kedua lempeng tersebut menyebabkan pergerakan kearah Barat – Timur , menjadi penyebab gempabumi Yogyakarta tahun 2006. Tercatat sedikitnya empat kali terjadi gempa besar di Yogyakarta menjadikan daerah ini rawan akan gempabumi. Untuk meminimalisir resiko akan bencana gempabumi yang terjadi , salah satunya melakukan pemetaan wilayah yang rentang bencana gempabumi tersebut dengan mikrozonasi berdasar data mikrotremor dan databor. Upaya mitigasi dengan mikrozonasi dilakukan dengan menghitung nilai HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) untuk memperoleh nilai frekuensi dominan yang menjadi parameter tingkat kerawanan bencana gempabumi. Dalam penentuan kecepatan gelombang S hingga kedalaman 30 meter (Vs30) dengan inversi HVSR. digunakan data pendukung data bor untuk menghindari ketidakunikan data mikrotremor. Hasil Vs30 digunakan untuk menentukan nilai amplifikasi. Hasil analisis dan interpretasi data menujukkan bahwa nilai frekuensi dominan berada pada rentang 1,314 – 14,59 Hz, nilai Vs30 berkisar antara 142,02 – 400,5 m/s dengan amplifikasi dalam rentang 1,5 – 8,02 kali dan 0,8-3,7 kali. Kesimpulan dari penelitian ini menujukkan daerah penelitian rawan bencana gempabumi, terutama daerah yang dilalui oleh sesar Opak.